HANDS with Heart, sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk mendukung penyandang disabilitas, telah menjalankan misi baru pada minggu ketiga bulan Februari 2024 untuk melanjutkan program medis dan edukatifnya di Pulau Bali.
Berdiri sejak tahun 2016, Hands with Heart memulai misinya di Bali, dan program saat ini mencakup dua misi setiap tahun dengan relawan internasional, serta relawan Indonesia sejak tahun 2022, berkat perjanjian dengan Universitas Dhyana Pura.
Didirikan oleh dr. Jorge Aranda, Hands with Heart adalah program relawan internasional yang melibatkan osteopat, fisioterapis, dan optometris yang berkomitmen untuk memberikan dukungan dan perawatan kepada penyandang disabilitas di seluruh dunia.
Sepanjang perjalanannya, Hands with Heart telah membentuk kemitraan dengan komunitas lokal di negara-negara seperti Costa Rica, Argentina, Rumania, Ukraina, dan Indonesia. Saat ini, organisasi tersebut aktif di sembilan negara.
Tujuan Hands with Heart bukan hanya untuk memberikan bantuan medis tetapi juga untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya inklusi dan perawatan yang penuh kasih terhadap penyandang disabilitas.
dr. Aranda, Presiden Yayasan, menekankan pentingnya memberikan dukungan yang berkelanjutan kepada penyandang disabilitas. “Kami tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan sementara tetapi juga untuk membangun kemitraan yang kuat dengan komunitas lokal untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” katanya.
“Dengan mendidik dan memberdayakan keluarga dan komunitas, kami berharap dapat menciptakan lingkungan di mana setiap individu dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang,” jamin Dr. Aranda.
Dengan keberadaannya di Bali, Hands with Heart berkomitmen untuk melanjutkan misinya mendukung penyandang disabilitas dan mempromosikan inklusi dan kesempatan yang sama untuk semua individu.
Tentang Hands with Heart
Sebagai sebuah yayasan, Hands with Heart mengoperasikan program relawan internasional sejak tahun 2016, mengumpulkan mahasiswa, terapis profesional junior, dan senior dari seluruh dunia untuk menyediakan layanan kesehatan dan pengobatan, terutama namun tidak secara eksklusif melalui terapi manual kepada anak-anak dan dewasa muda yang membutuhkan.
Melalui langkah strategis, program inovatif, dan keterlibatan masyarakat, Hands with Heart berusaha menciptakan wadah di mana setiap individu, terlepas dari kemampuannya, dapat berkembang dan memberikan kontribusi penuh kepada masyarakat.
Menurut dr. Aranda, mengimplementasikan misi ini bukanlah tugas yang bisa dilakukan sendiri. Pihaknya membutuhkan dukungan dari para profesional, bahkan komunitas yang bersedia bersatu untuk mencapai tujuan ini.
“Kami juga telah bekerja sama dengan berbagai universitas, seperti Dhyana Pura, untuk melatih mahasiswanya tentang cara menghadapi disabilitas ini. Kami percaya bahwa tindakan kecil akan merangsang dampak dalam banyak tangan kemudian,” tegas Presiden.
Selain itu, dokter dari Spanyol yang berusia 42 tahun itu, telah memiliki lisensi “Kehormatan dalam Kedokteran Osteopati” dari Universitas Westminster (Inggris), gelar Master dalam Osteopati Pediatrik (Inggris), dan PhD (AS), juga adalah profesor tetap di Universitas Murcia dan memberikan kuliah di universitas-universitas bergengsi di Australia, Italia, Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya.
Oleh karena itu, yayasan tersebut menyatakan kebahagiannya untuk lebih mengembangkan kolaborasi akademik pada tahun 2024 dengan Universitas Dhyana Pura di Bali, dengan tujuan untuk mengimplementasikan pendekatan baru bagi pasien dengan disabilitas fisik.
Sebagai bagian dari kesepakatan, katanya, dan setelah sebelumnya mengadakan kelas master dengan kasus-kasus praktis pada tahun 2022, Hands with Heart kini mengadakan workshop untuk memperkenalkan pendekatan klinis osteopati dasar kepada mahasiswa Fisioterapi dari semua jenjang (1-4).
“Ini adalah acara besar di mana kelompok internasional osteopat kami berkumpul untuk berbagi pengetahuan mereka dan membimbing mahasiswa lokal melalui penerapan teknik manual yang berbeda selama bagian praktis dari workshop,” tuturnya.
Baginya, belajar bersama adalah cara terbaik untuk tumbuh dalam arah yang sama dan memastikan keberlanjutan Program Kesehatan organisasi untuk anak-anak dan dewasa dengan disabilitas di pulau Bali.
“Kami menyediakan alat dan pengetahuan agar para profesional kesehatan lokal dapat lebih mengembangkan keterampilan klinis mereka demi kebaikan mereka yang membutuhkan,” tutur dr. Aranda.[T]
- Contact Media: https://handswithheartfoundation.org
Sumber: Rilis Hands with Heart
Editor: Jaswanto