BULELENG | TATKALA.CO – Rata-rata setiap hari sebanyak 10 hingga 20 pasien stroke dan jantung memeriksakan diri atau mengikuti kontrol di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng. Bahkan diikuti juga dengan adanya pasien stroke dan jantung yang baru.
“Lonjakan pasien ini selalu ada peningkatan setiap bulan karena kebanyakan masyarakat tidak mau dirujuk ke Denpasar karena terkendala biaya,” kata Direktur RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha, Selasa, 18 April 2023.
Arya Nugraha menyebutkan, tingginya jumlah pasien stroke di Buleleng terjadi akibat berbagai faktor. Salah satunya karena pola makan yang tidak sehat, usia, kurang berolahraga dan yang lainnya.
“Faktor ini kemudian menyebakan munculnya penyakit metabolik seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol. Sehingga penyakit ini menyebabkan komplikasi seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal bahkan diabetes,” kata Arya Nugraha.
Untuk menangani pasien penyakit jantung dan stroke secara lebih mudah, RSUD Buleleng segera mengoperasikan pelayanan Cath Lab. Hal ini dipastikan setelah Kementerian Kesehatan RI mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 16 miliar untuk rumah sakit itu.
Apa itu Cath Lab?
“Cath Lab adalah suatu pelayanan yang dilakukan di laboratorium kateterisasi jantung dan angiografi untuk menentukan diagnostik penyakit jantung dan pembuluh darah,” kata Arya Nugraha yang kerap disapa dengan panggilan Dokter Arya.
Menurut Dokter Arya, Cath Lab akan mulai dioptimalkan pada akhir triwulan IV tahun ini dan paling lambat akhir Desember sudah bisa dioperasikan.
Terdapat fungsi ganda pada alat ini yakni mengintervensi sumbatan pembuluh darah pada otak dan pemasangan ring pada jantung untuk melonggarkan rongga peredaran darah agar lebih maksimal.
“Karena prinsipnya sama, antara stroke dan penyakit jantung. Alat ini akan menghacurkan pembuluh darah yang ada sumbatannya. Kalau sumbatan di otak mengakibatkan stroke dan di jantung mengakibatkan serangan jantung. Itu yang dimaksimalkan alat ini,” katanya.
Dokter Arya menegaskan bahwa selama ini penanganan terhadap pasien stroke di RSUD Buleleng hanya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan saja. Hal itu dianggap kurang efektif dalam proses penyembuhan pasien. Melalui Cath Lab ini diharapkan menjadi solusi dalam memberikan pelayanan prima khususnya pada pasien penderita jantung dan stroke.
“Saat ini kami sudah mempunyai dokter ahli saraf intervensi. Sedangkan untuk dokter ahli jantung masih mengikuti pendidikan dan akan kembali bulan Agustus ini. Jadi, sebelum alat itu dipasang kami sudah siap,” kata Dokter Arya.
Selain itu, kualitas perawat juga akan dimaksimalkan. Pihaknya sudah menyiapkan perawat untuk mengikuti pelatihan khusus dalam melakukan pelayanan jantung terpadu maupun di stroke center. Tempat untuk Cath Lab itu sendiri akan meanfaatkan bekas ruang IGD.
Dengan terinstalnya alat di Cath Lab ini masyarakat Buleleng tidak perlu lagi dirujuk ke Denpasar dalam penanganan jantung terpadu dan stroke, karena semuanya sudah tersedia disini. Bahkan, RSUD Buleleng akan menjadi rujukan beberapa Kabupaten di Bali, yakni di Jembrana, Tabanan, Karangasem dan Bangli.
“Jadi layanan Cath Lab ini merupakan bentuk optimalisasi pengobatan melalui terapi dalam meminimalisir kelumpuhan pada pasien yang mengalami stroke. Jadi, mengurangi kecacatan pada intinya, dengan sarana ini nantinya hal itu bisa berkurang,” ujar Dokter Arya. [T][Ado/*]