DENPASAR | TATKALA.CO — Pertunjukan The Aristocrats di Gedung Dharma Alaya Denpasar, 15 Februari lalu, benar-benar menarik. Ini sesuai prediksi para pengamat dan pecinta musik tanah air yang memang telah menunggu-nunggu kehadiran grup musik itu di Indonesia.
The Aristocrats selalu sukses menghadirkan kesan “berbeda” pada tiap aksi-aksi panggungnya. Momen bersama The Aristocrats, di mana pun, termasuk di Denpasar, Bali, benar-benar menjadi sebuah momen masterclass.
The Aristocrats berhasil menghipnotis para penonton semenjak menit pertama. Guthrie Govan, Marco Minnemann, dan Bryan Beller, menunjukkan skil bermusiknya dalam Devo “Satisfaction”. Intro pembuka pun mengalun ajaib di tengah seting panggung yang begitu penuh dengan artistik Bali.
Selama hampir dua jam penampilan, dua ratus penonton eksklusif disuguhkan berbagai atraksi musikal kelas dunia. Beberapa nomor seperti D Grade Fuck Movie Jam, Hei Where’s My Drink Package?, Terrible Lizard, Bad Asteroid, The Ballad of Bonie and Clyde, dimainkan dengan sangat memukau.
Pesona The Aristocrats tak berhenti sampai di situ. Setelah membawakan The Ballad of Bonie and Clyde, drummer Marco Minnemann melakukan manuver Aristoclub: sebuah solo drum yang memiliki aksentuasi kuat pada kecepatan, progresi yang sangat dinamis, juga tentu saja kombinasi yang penuh simpangan.
Debut berikutnya adalah Through The Flower, Ohhh Noooo, Furtive Jack, dan Last Orders. Semua pencapaian-pencapaian musikal dalam lagu-lagu tersebut berhasil dihadirkan secara langsung oleh trio jenius dari Amerika itu. Hingga tidak ada lagi yang perlu dilakukan oleh para penonton selain duduk santai dan menikmatinya.
The Aristocrats di Gedung Dharma Alaya Denpasar | Foto: Dok Panitia
“Saya tahu, penonton yang kebanyakan adalah para musisi itu akan menikmatinya. Karenanya, selama pertunjukan berlangsung, pihak management Aristrocrats-pun menerapkan peraturan yang melarang semua orang untuk mengambil foto atau video. Karena itu bisa akan mengganggu sekali,” kata promotor Agung Bagus Mantra.
Dua ratus kursi yang disediakan penyelenggara memang diisi oleh kebanyakan musisi. Beberapa di antaranya sengaja datang ke bali hanya untuk pertunjukan The Aristocrats ini. Selain pesona The Aristocrats sendiri, pasalnya Bali menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang dipilih The Aristocrats dalam project The Defrost Tour Asia 2023.
Lawatan The Aristocrats di Dharmanegara Alaya berlangsung lancar nyaris tanpa hambatan. Pihak penyelenggara bahkan mengklaim bahwa pertunjukan yang mereka persembahkan jauh lebih berhasil ketimbang pertunjukan The Aristocrats yang berlangsung di tiga kota di Jepang.
“Saya kira kita lebih berhasil,” kata Agung Bagus Mantra.
“Ini bisa dilihat dari perlengkapan instrument yang kami sediakan. Tim kami di bagian produksi juga cukup andal dalam penyiapan kebutuhannya sesuai dengan technical riders yang diminta. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih banyak pada semua pihak yang mendukung acara ini,” tambah Agung bagus Mantra.
Hal menarik lainnya adalah bahwa pertunjukan The Aristocrats di Bali, dilengkapi dengan berbagai merchandise yang unik dengan mengimplementasikan wajah personil Aristocrats yang tengah mengenakan pakaian ala Bali. Dalam hal ini promotor bekerjasama dengan Teman Kreatif untuk mendesain merchandise yang memadukan unsur-unsur khas The Aristocrats dan kekhasan Bali sebagai destinasi wisata dunia.
“Ini adalah langkah awal membawa musisi-musisi dunia main ke Bali. Aristrocats ini sebagai picu. Ke depan, kami akan mendatangkan musisi-musisi dunia lainnya, seperti Joe Satriani, Steve Vai, Eric Martin, Winery Dog, dan lain-lain. Jadi masterclass konser ini merupakan langkah awal untuk menunjukan bahwa Bali sudah siap menampung pertunjukan-pertunjukan musik dunia!” Demikian kata pria yang akrab disapa Gung Gus Mantra itu. [T][Pran/*]