BERDIRILAH PADA satu titik di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali. Lalu lemparkan pandangan ke utara, ke arah lalut, maka sepanjang mata memandang akan tampak kebun buah naga hingga pandangan terbentur pada laut utara.
Sebelum berbuah, kebun tampak hijau. Menjelang panen, tampaklah buah naga seperti bola-bola merah menyembul di tengah hijau pohon-pohon, Buah naga itu siap dipanen. Pesta panen segera tiba.
Terdapat sekira 50 hektar kebun buah naga di Desa Bulian. Buah naga itu ditanam oleh 25 kelompok tani yang ada di desa itu.
“Budidaya buah naga di Desa Bulian bermula sejak tahun 2004,” kata Perbekel/Kepala Desa Bulian Made Sudirsa, Jumat, 6 Januari 2022.
Budidaya buah naga di Desa Bulian dipelopori oleh seorang petani bernama Wayan Kantra. Karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Desa Bulian, penanaman buah naga kemudian diikuti oleh petani lain. Sehingga Desa Bulian bisa disebut sebagai sentar buah naga di Bali.
“Budidaya buah naga sangat cocok di Desa Bulian. Tanahnya subur, prospeknya bagus,” kata Sudirsa.
Usia pohon buah naga dapat mencapai 15 tahun. Dan pada tahun 2023 ini sudah memsuki beberapa kali musim panen. Petani dapat melaksanakan panen minimal setiap satu tahun sekali panen.
“Ketersediaan air di Desa Bulian juga cukup untuk mengairi perkebunan,” kata Sudirsa.
.Pengairan diatur pada setiap kelompok petani, sehingga pemberian air bisa sesuai dengan kebutuhan. Kkapan perlu air penyiraman untuk pembuahan, dan kapan perlu disiram untuk penguatan batang. Semua sudah berjalan sesuai dengan sistem pengairan.
Buah naga dari Desa Bulian
Buah naga dari Desa Bulian sudah mengalir ke seluruh pasar tradisional maupun toko buah yang ada di Bali. Bahkan, petani sudah menjajagi penjualan buah naga ke luar Bali
“Pada periode tertentu kami juga jual ke Jawa dan Lombok,” kata Sudirsa.
Dari segi rasa, buah naga Desa Bulian berani bersaing dengan buah naga dari daerah lain. Untuk itu, Pemerintah Desa Bulian mendukung dengan serius pengembangan sentra buah naga di desa itu.
Belum lama ini, Pemerintah Desa Bulian memberikan bantuan berupa 5 unit traktor yang diperuntukkan kepada kelompok-kelompok petani buah naga untuk melakukan penggemburan tanah sebelum penanaman.
Saat ini, Sudirsaselaku kepala desa bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi kemungkinan harga anjlok ketika sedang terjadi panen raya, misalnya dengan melakukan upaya-upaya pengolahan buah naga menjadi produk olahan seperti camilan dan lain-lain. Saat ini, buah naga sudah banyak diolah menjadi produk olahan seperti nasi merah dan jus.
“Kami berharap ke depannya masyarakat Desa Bulian dapat mengembangkan produk olahan dengan bahan buah naga sehingga dapat mengatasi kendala harga anjlok setiap panen raya,” kata Sudirsa.[T][Ado/*]