29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dari Tajun, Komang Lolak Sastrawan yang Anak Buruh itu, Mendunia Lewat Karate

Komang SujanabyKomang Sujana
December 29, 2022
inPersona, Pilihan Editor
Dari Tajun, Komang Lolak Sastrawan yang Anak Buruh itu, Mendunia Lewat Karate

Komang Lolak Sastrawan saat meraih predikat best of best BOB Kelas Internasional Bebas Piala Raja. | Dokumentasi Lolak

PANGGIL SAJA dia Lolak, ia pasti bakal menoleh. Nama aslinya Komang Sastrawan, tapi oleh teman-temannya ia biasa dipanggil dengan nama Lolak.  

Lolak bukan hanya terkenal di kalangan teman-temannya, tapi juga di dunia karate, Tentu saja, karena Komang Sastrawan adalah atlet karate yang memiliki prestasi gemilang. Prestasinya terukir di tingkat lokal sampai internasional.

Lolak sebenarnya punya kesempatan besar untuk menambah prestasi pada Porprov XV tahun 2022 ini. Namun, pada Porprov yang digelar November lalu, ia tidak dipanggil untuk ikut serta menjadi bagian tim karate Buleleng.

Panggil saja dia Lolak. Komang Sastrawan pasti bakal menoleh. Tapi, siapa sebenarnya Lolak ini? Prestasi apa saja yang telah ditorehkannya? Dan bagaimana kisahnya sehingga menjadi salah satu atlet karate terbaik Bali bahkan Indonesia?

Komang Sastrawan adalah atlet karate asal Desa Tajun, Kubutambahan, Buleleng. Ia lahir tanggal 26 Februari 2006, dari pasangan Wayan Sukerta dan Kadek Manisyoni.

Sejak kelas 3 SD, ketika usianya 10 tahun, ia berkenalan dengan dunia olahraga karate. Saat itu ia diajak oleh kakaknya, Kadek Sukreni, untuk melihat langsung latihan karate di Lemkari Dojo Tajun Karate Club (TKC).

Lolak lantas tertarik dengan karate. Ia kemudian bergabung menempa diri di TKC yang dilatih oleh Ketut Suanda.

Kata Ketut Suanda, Lolak pertama kali datang berlatih tidak menggunakan baju karate. Namun, Ketut Suanda tetap menerimanya.

Suatu ketika, Dosen FOK Undiksha, Wasti Danardani, melihat langsung Lolak latihan saat berkunjung ke rumah Ketut Suanda, tempat latihan TKC. Setelah itu Wasti mengatakan bahwa Lolak adalah anak yang berbakat dan akan mampu menjadi atlet karate hebat. Ia lantas berpesan kepada Ketut Suanda agar terus melatih Lolak.

Lolak (kiri) bersama kakaknya Kadek Sukreni (baju merah) saat pertama kali latihan bersama Ketut Suanda (tengah) | Foto: Dok pribadi

Setelah berlatih, tiba saat Lolak masuk arena tanding. Bupati Buleleng Cup 1 tahun 2014 adalah kejuaraan yang pertama kali ia ikuti. Saat itu ia berhasil menjadi juara 1 kumite -30 kg usia dini. Di tahun dan di kelas yang sama Lolak kembali menjadi yang terbaik pada ajang Gubernur Cup 1.

Berkat prestasinya itu, Lolak menjadi salah satu atlet karate junior yang dipertimbangkan dan potensial untuk turun di ajang yang lebih besar.

Mimpinya membela Merah Putih akhirnya terwujud pada kejuaraan Coupe Internationale de Kayl 2016 di Luxemburg Jerman. Lolak yang saat itu menjadi siswa kelas V SDN 2 Tamblang bahkan berhasil membawa dua emas, yaitu juara 1 kata U-11 dan kumite U-12. Ia membuktikan pada dunia bahwa atlet Indonesia yang lahir dari keluarga sederhana di Bali Utara mampu bersaing dengan atlet-atlet negara maju, seperti Jerman, Argentina, dan Uzbekistan.

Perjalanannya untuk membela Indonesia di Jerman tidak mudah. Ia harus mengikuti serangkaian tes di Denpasar, Bali. Setelah lolos, ia selanjutnya mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Jakarta. Kesempatan emas ini berhasil ia tuntaskan dengan meraih juara 1  kumite -50 kg.

Prestasi di tingkat internasional berhasil ia pertahankan saat ia menjadi siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kubutambahan. Pada tahun 2018, Lolak berhasil menjadi juara 1 kumite -45 kg di Belgia. Saat itu, ia mampu menundukkan karateka Prancis di final yang secara fisik lebih tinggi darinya.

Juara di Belgia tahun 2018. | Foto Dokumentasi Ketut Suanda

Pada Oktober 2022, Lolak kembali bertanding di tingkat internasional pada ajang World Karate Federation (WKF) di Turki. Dari seluruh pertandingan yang diikuti, menurutnya ini yang paling berkesan. Ia bertanding melawan atlet-atlet terbaik dari 68 negara. WKF layaknya piala dunia karate.

Saat itu Bali mengirimkan tiga atlet karate pada WKF. Lolak salah satunya. Ia adalah satu-satunya putra Buleleng yang mengikuti ajang bergengsi itu. Prestasinya cukup membanggakan. Ia berada pada peringkat 52 kategori kumite -61 kg junior.

Prestasi teranyarnya adalah best of the best (BOB) kelas internasional bebas pada Piala Raja Karate International Open Championship di Yogyakarta. Penghargaan ini ia raih setelah mengalahkan para juara dari kelas berbeda, yaitu juara 1 kategori kumite -55 kg, -67kg, dan +76 kg. Lolak sendiri adalah juara kategori kumite -61 kg junior putra.

Meneladani Kerja Keras Orang Tua

Lolak lahir dari keluarga yang sederhana. Ayah dan ibunya, Wayan Sukerta (44) dan Kadek Manisyoni (45),  berprofesi sebagai buruh harian lepas. Pekerjaannya tidak tetap. Ia kadang sebagai buruh menurunkan pasir. Saat musim cengkih menjadi buruh pemetik cengkeh. Sukarta juga kadang menjadi buruh mencangkul.

Upah yang didapatnya tentu tidak banyak. Rata-rata tidak lebih dari 100 ribu per hari. Cukup tidak cukup ia cukupkan untuk kebutuhan sehari-hari serta membiayai  pendidikan Lolak dan dua kakak perempuannya.

Lolak bersama ibu dan ayahnya | Foto Dokumentasi Lolak

Walaupun hidup berkecukupan, Wayan Sukerta dan Kadek Manisyoni tidak pernah menyerah menjalani pahitnya kehidupan. Menurutnya apapun akan teratasi jika sungguh-sungguh dijalani. Etos kerja inilah yang Lolak teladani.

Terinspirasi Kisah Hidup Kakek

Selain orang tua, dukungan dari kakeknya, Wayan Dana juga sangat berarti bagi Lolak. Ia sempat menuturkan bahwa dulu hidup kakeknya sangat susah. Tahun 1975 kakeknya merantau dari Karangasem Pladung ke Desa Tajun untuk mencoba peruntungan hidup.

Wayan Dana menghidupi keluarga dengan menjadi buruh. Pekerjaannya serabutan. Wayan Dana rela tidak makan untuk kebutuhan anak dan cucunya. Ia tidak ingin kisah  hidupnya yang pahit menular ke cucunya. Oleh sebab itu, dia selalu berdoa dan mendukung penuh Lolak untuk bisa sukses di kemudian hari.

Dukungan dan kisah hidup kakeknyalah yang turut memotivasi dan menginspirasi Lolak untuk berprestasi.

DNA Karate

Perjalanan Lolak meraih berbagai prestasi tidak bisa dilepaskan dari peran Ketut Suanda, pelatih pertamanya saat baru mulai belajar karate. Ketut Suanda adalah Ketua Lemkari, Dojo Tajun Karate Club (TKC). Pelatih bertangan dingin Dan III yang juga wasit nasional inilah yang mengasah kemampuan Lolak mulai sejak umur 10 tahun.

Walaupun sudah merajai berbagai ajang, Lolak sampai saat ini tetap berlatih bersama Ketut Suanda. Ia rutin berlatih bersama anak-anak TKC lain di Wantilan Desa Adat Tajun.

Selain Ketut Suanda, kemampuannya juga karena latihan dari Ketut Suwitra, salah satu pelatih Inkai Buleleng. Sentuhan latihan Ketut Suwitra menurut Lolak sangat berpengaruh terhadap disiplin, ketahanan, dan kekuatan fisiknya.

Menariknya, keduanya, Ketut Suanda dan Kadek Suwitra, juga kakek Lolak sendiri. Ketut Suanda dan Kadek Suwitra adalah saudara dari Made Rediasih, istri Wayan Dana. Sepertinya darah karate Lolak mengalir dari dua kakeknya tersebut.

Keperibadian Low Profile

Dalam kesehariannya Lolak adalah remaja yang berpenampilan biasa-biasa saja. Ia selalu hormat dengan orang tua, pelatih, dan orang-orang yang ditemuinya. Ini ia lakukan karena menurutnya prestasi yang telah diraih adalah hasil kerjasama dari berbagai pihak.

Di mata pelatih dan teman-temannya ia dikenal sebagai karateka yang disiplin, memiliki semangat dan daya juang yang tinggi. Ia selalu semangat berlatih.

Karakter olahragawan sejati inilah yang terus ia pertahankan sehingga prestasinya terus mengalir sampai saat ini.

Inilah daftar prestasi besar yang diraih Komang Lolak Sastrawan.

  1. Juara 1 Bupati Buleleng Cup 1 kategori kumite -30 usia dini tahun 2014.
  2. Juara 1 Gubernur Cup I kategori kumite -30 kg tahun 2014.
  3. Juara 1 kata dan kumite -30 SD Porsenijar tingkat Kabupaten tahun 2015.
  4. Juara 1 kata dan kumite -30 kategori kata perorangan putra Porsenijar SD tingkat provinsi di tahun 2015.
  5. Juara 1  seleksi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat provinsi kata kumite tahun 2016.
  6. Juara 1 O2SN kumite -35 kg tahun di Jakarta tahun 2016.
  7. Juara 1 kata U-11 kejuaraan Coupe Internationale de Kayl di Jerman tahun 2016.
  8. Juara kumite U-12 kejuaraan Coupe Internationale de Kayl di Jerman tahun 2016.
  9. Juara 3 kata O2SN tahun 2018 di Yogyakarta.
  10. Juara 1 kumite -50 kg O2SN 2018 di Yogyakarta
  11. Juara 1 kumite -50 kg Kejuaraan Karate Internasional di Belgia tahun 2018.
  12. Juara 3 kata virtual Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) SMK tingkat nasional tahun 2020.
  13. Juara 1 kumite -61 kejuaraan Forki Bali tahun 2022.
  14. Juara 1 kumite -61 kg kejuaraan Forki  Padang tahun 2022.
  15. Peringkat 52 kategori kumite -61 kg junior pada World Karate Federation (WKF) di Turki tahun 2022.
  16. Juara 1 kumite – 61 kg junior putra pada Piala Raja Karate International Open Championship di Yogyakarta tahun 2022.
  17. Best of The Best (BOB) kelas internasional bebas Piala Raja tahun 2022.

Prestasi yang diraih Lolak menandakan ia adalah atlet yang konsisten berprestasi. Tidak salah jika ia layak disebut aset berharga Buleleng dan Bali pada cabor karate. Oleh karena itu, Komang Lolak Sastrawan patut untuk terus diapresiasi.

Juara 1 kumite -61 kg kejuaraan Forki Padang tahun 2022 | Foto Dok Pribadi

Berkat segudang prestasi, Lolak memiliki nilai jual yang tinggi. Sepertinya tidak sedikit daerah lain yang iri dan bahkan ingin “memiliki” sebagai atlet yang mewakili daerah itu. Maka dari itulah, Lolak wajib dipertahankan. Bahkan diprioritaskan sehingga harapannya untuk selalu membela tanah kelahiran bisa terus terwujud.

Di penghujung tahun 2022 ia tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Tuhan, sesuunan, orang tua, pelatih, rekan-rekan karate, lembaga, dan orang-orang yang telah mendukungnya.

Lolak saat ini duduk di kelas XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif SMK Negeri 3 Singaraja. Tahun depan  ia berharap bisa terus mengharumkan nama Tajun, Buleleng, Bali, dan Indonesia. Selanjutnya karateka yang bercita-cita sebagai Brimob ini berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan beasiswa untuk meringankan beban orang tua. [T]

Bukan Hanya Cengkeh dan Tuak, Desa Tajun Punya Atlet Voli, Karate Hingga Motocross
Porprov dan Singa Ambara Raja Cup: Sebuah Usul untuk PBVSI Buleleng
Pesona Pemain Timnas di Turnamen Bola Voli Tajun Cup III dan Dampaknya Bagi Buleleng
Tags: bulelengDesa Tajunkarateolahraga karatePorprov Bali
Previous Post

Pasek Taksu North Bali: Konten Video Lucu, Tak Sekadar Lucu

Next Post

Kisah Penjahit Baju dan Hari Raya Natal di Buleleng

Komang Sujana

Komang Sujana

Guru SMP Negeri 2 Sawan. Suka menulis puisi Bali. Biasa jadi komentar dalam turnamen bola voli

Next Post
Kisah Penjahit Baju dan Hari Raya Natal di Buleleng

Kisah Penjahit Baju dan Hari Raya Natal di Buleleng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co