20 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kehidupan dan Kematian Guru

Wayan Esa BhaskarabyWayan Esa Bhaskara
December 23, 2022
inOpini
Kehidupan dan Kematian Guru

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

Artikel ini adalah pemenang I Lomba Penulisan Artikel Tingkat Nasional dalam rangka memperingati Hari Guru dengan tema Guru Transformatif di Era Merdeka Belajar. Lomba ini diselenggarakan oleh UKM Jurnalistik, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Denpasar

[][][]

KESAN PERTAMA peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah soal-soal dengan kalimat panjang. Belum lagi selesai membaca kalimat panjang, permasalahan berikutnya adalah pemahaman akan teks yang relatif rendah. Sebetulnya ini masalah yang pelik bagi guru-guru Bahasa Indonesia.

Sebelum mencari upaya-upaya untuk penyelesaian, hendaknya kita berpijak pada pertanyaan sederhana, bagaimana peserta didik memenuhi kebutuhan literasi? Akan ada banyak kemungkinan jawaban. Seperti misalnya, mereka memang tidak membutuhkannya atau mereka butuh (literasi) namun sebatas untuk hal-hal yang mereka gemari. Bisa jadi mata pelajaran di sekolah tidak termasuk di dalamnya.

Literasi kemudian menjadi kata yang amat populer dalam beberapa tahun belakangan. Bisa jadi literasi dipandang penting sebab keterampilan ini akan membantu seseorang berlatih berpikir kritis, sehingga tidak mudah cepat bereaksi ketika belum menemukan fakta-fakta yang dirangkum dalam simpulan. Selain bahwa membaca menjadi salah satu gerbang menambah pengetahuan. Mungkin saja, lagi-lagi, belum populer di ranah peserta didik.

Perlu diingat kembali, literasi bisa disajikan dengan berbagai pendekatan. Seperti berbasis kesenian, berbasis sastra, berbasis kepenulisan, berbasis mendongeng, berbasis sains, berbasis kelashitung, dan berbasis sadar lingkungan. Jadi literasi bukan hanya tugas guru mapel Bahasa Indonesia. Kembali lagi, mungkin saja belum populer.

Saking belum populernya, perpustakaan di sekolah-sekolah jadi penuh debu. Buku-buku dimakan rayap. Bahkan di sudut-sudut ruangannya ada jejak sekeluarga laba-laba. Di sebagian sekolah di Bali, perpustakaan adalah gudang buku pemerintah. Tentu saja dikelola dengan seadanya, biasanya dikepalai oleh guru-guru dengan kekurangan jam mengajar. Dengan pegawai yang bahkan tidak paham cara mengurus buku.

Sangat jarang perpustakaan sekolah ditangani seorang pustakawan. Jika pun misalnya pustakawan amat langka, sehingga diambil alih oleh orang yang bukan memiliki latar belakang di luar perpustakaan, hendaknya memiliki semangat literasi tinggi. Mengingat informasi hari ini, ilmu pengetahuan melalui webinar misalnya begitu terjangkau.

Jika mengelola sebuah perpustakaan dirasa begitu sulit dan belum terbayangkan, ada opsi lain yaitu melalui pojok baca. Pojok baca begitu sederhana namun memiliki manfaat luar biasa. Pojok baca bisa disediakan untuk setiap kelas atau secara umum pada sudut-sudut sekolah. Pojok baca pun telah memungkinkan disajikan dalam bentuk digital. Nah, versi yang paling memungkinkan untuk Anda realisasikan yang mana?

Dalam rangka pengembangan minat baca peserta didik, pojok baca di sekolah memiliki manfaat. Pertama, dapat merangsang peserta didik untuk lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik. Kedua, mendekatkan buku pada peserta didik sehingga lebih tertarik membaca. Keempat, membantu perpustakaan sekolah dalam membudayakan rutinitas membaca.

Kematian Guru

Guru adalah makhluk adaptif. Sebab yang dihadapi adalah manusia dengan segala keunikan dan keterbatasannya. Pun ketika guru hadir di kelas dengan metode dan kurikulum yang selalu diperbaharui sejalan perkembangan zaman. Transformasi menjadi indikator kehidupan dan kematian guru.

Oleh karena pembuat kebijakan yaitu pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui kurikulum. Ketika peserta didik harus diposisikan sebagai subjek pembelajaran bukan objek. Begitu pula (jika memungkinkan) peserta didik yang menjadi penentu arah metode pembelajaran yang diambil sekolah. Eksekutor di lapangan tetaplah guru. Maka benar bahwa mutu pendidikan salah satunya ada di tangan guru (dan kepala sekolah).

Guru, di mana pun berada akan menghadapi berbagai masalah kompleks. Tiap tempat memiliki karakteristik dan cara penyelesaian yang berbeda. Guru ada di garda depan, bukan hanya sebagai pengajar. Ia juga harus menyelami hati peserta didik dengan bekal pedagogik. Bukan sebatas tuntas belajar tetapi juga mampu membuat peserta didiknya paham terhadap konsep dan makna pembelajaran. Guru demikian sangat dibutuhkan dalam menemukan cara belajar yang efektif di tengah berbagai keterbatasannya.

Pemerintah menyiapkan program Guru Penggerak, sebuah program yang baik jika tujuannya adalah untuk pengembangan diri. Sama baiknya seperti program PPG (Pendidikan Profesi Guru). Ada juga yang terbaru yaitu flatform Merdeka Belajar sebagai media belajar mandiri dan kolaborasi bagi guru. Sekali lagi, program-program dan juga fasilitas tersebut jika murni dilaksanakan atas dasar kepentingan peningkatan kualitas diri tentu akan sangat baik untuk ekosistem pendidikan.

Guru transformatif adalah guru yang membawa perubahan dalam pola pembelajaran, metode, dan hasil karya, dengan cara-cara yang inovatif untuk melakukan terobosan. Hal ini ditujukan agar siswa dapat menikmati proses pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan realitas kehidupan saat ini maupun jangka panjang.

Di tangan guru, pendidikan tidak boleh hanya bertumpu pada teori, namun harus memberikan kegunaan praktis bagi peserta didik. Guru bukan operator dari kurikulum. Sejalan dengan pendapat Giorux (2017) yaitu sudah seharusnya seorang guru adalah intelektual transformatif dan aktivitas guru adalah praktik intelektual. Guru mesti diberikan ruang gerak yang luas untuk kepentingan peserta didik. Inilah kemudian peserta didik menjadi pusat dalam pembelajaran.

Ketika teknologi hampir memenuhi segala aktivitas manusia, guru hendaknya tak sekadar latah memanfaatkannya di kelas. Apalagi sampai membiarkan guru “mati” tergantikan teknologi. Sebab desain pembelajaran tidak hanya bagus ketika menggunakan teknologi, namun guru juga bisa menempatkan pengalaman sebagai sumber belajar. Sehingga, di hadapan peserta didik, guru tetap “hidup”.

Guru tidak serta merta bergerak, penting pula ia harus mau kritis, analitis, dan evaluatif. Berubah mulai dari diri melalui cara pikir dan cara pandang. Sebab ia adalah teladan. Bagi guru transformatif, persoalan teoretis telah selesai melalui buku-buku dan tayangan pada YouTube di rumah peserta didik masing-masing. Di ruang-ruang kelas adalah tempat mengalami dan memaknai pengetahuan-pengetahuan tersebut. Oleh karena, pembelajaran tidak hanya berguna untuk hari ini, untuk mahir menjawab soal-soal pilihan ganda. Akan tetapi untuk hari-hari depan. Maka, Ia hendak membekali peserta didik dengan keterampilan adaptif.

Menjadi guru transformatif menyadari penuh pendidikan transformatif. Sebuah model pendidikan yang bersifat kooperatif terhadap segenap kemampuan anak untuk menuju proses berpikir yang lebih bebas dan kreatif, model pendidikan ini menghargai potensi yang ada pada setiap individu, artinya potensi-potensi individual itu tidak diartikan dengan berbagai bentuk penyeragaman dan sanksi-sanksi, tapi dibiarkan tumbuh dan berkembang secara wajar dan manusiawi (Rozikan, 2013).

Menjadi guru tranformatif tentu tidak mudah. Ada batu sandungan berupa administratif. Selama ini, guru lebih banyak disibukkan dengan administrasi hingga tak ada lagi energi untuk berkarya. Guru menjadi lupa membaca buku, belajar untuk mengimbangi kebutuhan peserta didik. Guru hanya menulis makalah, best practis hanya untuk keperluan naik pangkat. Bukan sebagai prinsip merubah mental.

Menjadi guru transformatif, guru harus memulai diri dengan belajar baru kemudian mengajar. Di dalam kelas, guru tidak boleh hanya sebagai penyampai materi. Sikap ini akan membentuk peserta didik yang terlalu pasif. Peserta didik demikian tidak tahu pasti bagaimana cara belajar (Artika, 2018). Ketika mereka benci bacaan. Guru harus mulai mengajak mereka membaca, learning based reading.

Kehidupan Guru

Guru sebagai sosok intelektual saat ini adalah apa yang disebutkan sebagai guru pembelajar. Tatangan sebagai guru pembelajar kini adalah masih rendahnya budaya literasi (Tingkat, 2022). Persoalan literasi jika dianggap serius sebetulnya sudah coba dilakukan oleh aktivis literasi melalui taman bacaan. Kegiatan literasi berbasis taman bacaan dalam enam tahun terakhir cukup muncul kembali. Di Bali ada Bali Baca Buku, Jejak Literasi Bali, Bali Baca Buku, Narmada Bali, Perpustakaan Jalanan Denpasar dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jika menelisik sejarah pasca kemerdekaan, sepanjang tahun 1950-an pemerintah mulai giat mendirikan perpustakaan rakyat yang diberi nama Taman Pustaka Rakyat (TPR), sebagai salah satu media untuk memberantas angka buta aksara yang tinggi di masyarakat (Nurmasari, 2017). Awal tahun 2000-an menjadi masa di mana taman bacaan independen mulai bergeliat kembali. Tampaknya inilah gerakan yang berkembang hingga di Bali.

Literasi berbasis taman baca seperti ini sebetulnya bisa diadaptasi oleh guru di sekolah. Apalagi Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan pembelajaran lebih dinamis dan kontekstual. Guru membawa bahan bacaan lalu mengajak peserta didik membaca bersama-sama di taman sekolah. Peserta didik memilih sendiri buku yang mereka minati. Jika ada peserta didik yang memiliki buku juga boleh dibawa dan dibaca tukar di sekolah saat kegiatan. Tentu menjadi pengalaman membaca yang menarik bagi peserta didik.

Diperlukan guru yang gila baca untuk opsi ini. Membaca adalah kehidupan guru. Berkarya adalah cara bagi guru untuk tetap hidup. Dari membaca dan berkarya, peserta didik hendak disadarkan bahwa begitulah cara merespons permasalahan sosial di sekitar mereka. Problem-problem sosial tersebut kian mendesak untuk diatasi dengan melibatkan terutama generasi muda (Healy, 2017). Pada konteks ini gerakan literasi memberikan kontribusinya yang penting. Melalui literasi, mesti mulai menggugat kenyataan akan semesta pendidikan yang melumpuhkan nalar kritis dan mencetak manusia yang sesuai dengan selera pasar. Peserta didik diingatkan kembali bahwa ada banyak problem sosial di masyarakat.

Guru transformatif tentu tidak hanya berada di ruang kelas. Duduk manis di meja guru menunggu peserta didik menyelesaikan soal-soal. Tugas guru lebih dari itu. Mereka harus hadir di tengah-tengah persoalan peserta didik. Merekalah kemudian mengenalkan kembali nilai-nilai tentang solidaritas, kolaborasi, mempertahankan ruang hidup bersama. Inilah secara sederhana, apa yang menjadi tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, guru adalah fasilitator dalam komite pembelajaran. P5 ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila. Saat para peserta didik mulai menjadi subjek pembelajaran, saatnya guru berkarya menuliskan proses tersebebut. Sebab, guru dikatakan sebagai panutan jika mampu memberikan contoh-contoh yang bisa mencerahkan hati nurani peserta didik (Keniten, 2017).

Untuk menutup tulisan ini saya akan mengutip Pram, “orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah”. Guru transformatif adalah guru yang menulis. Membaca adalah kunci utama menulis. Seseorang dapat menyampaikan ide dan gagasan dengan baik sebab ia banyak membaca. Mulanya berikan contoh agar guru tetap digugu dan ditiru oleh peserta didik. Selanjutnya, peserta didik akan memilih “menghidupkan atau mematikan guru” di lubuk hati masing-masing. [T]

Memaknai Esensi Guru Pengerak: Siapa yang Digerakkan?
Refleksi HUT PGRI dan HGN: Inilah Kunci-kunci Keunggulan Seorang Guru
Peringatan Hari Guru: Nasib Pendidik Bahasa Bali “Gelimbang-Gelimbeng” Tak Menentu
Tags: guruHari GuruHari Guru NasionalUniversitas PGRI Mahadewa Indonesia
Previous Post

Mengejar Ilmu Menulis ke Samarinda: Cita-cita Naik Pesawat, Kini Ingin Jadi Penulis Profesional

Next Post

Makantisastra, Menjaga Eksistensi Bahasa Bali di Tengah Terpaan Modernisasi

Wayan Esa Bhaskara

Wayan Esa Bhaskara

Menulis esai, puisi, dan cerpen disela-sela pekerjaannya sebagai guru

Next Post
Makantisastra, Menjaga Eksistensi Bahasa Bali di Tengah Terpaan Modernisasi

Makantisastra, Menjaga Eksistensi Bahasa Bali di Tengah Terpaan Modernisasi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Manusia Tersekolah Belum Tentu Menjadi Terdidik

by I Nyoman Tingkat
May 19, 2025
0
Manusia Tersekolah Belum Tentu Menjadi Terdidik

PADA 2009, Prof. Winarno Surakhmad, M.Sc.Ed. menerbitkan buku berjudul “Pendidikan Nasional : Strategi dan Tragedi”.  Buku setebal 496 halamanitu diberikan...

Read more

Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

by Dewa Rhadea
May 19, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

PAGI ini, saya membaca sebuah berita yang membuat dada saya sesak: sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) di Cilangkap, Depok, terlibat...

Read more

Aktualisasi Seni Tradisi dalam Pusaran Era Kontemporer

by Made Chandra
May 19, 2025
0
Aktualisasi Seni Tradisi dalam Pusaran Era Kontemporer

Upaya Membaca yang Dianggap Lalu, untuk Membaca Masa Kini serta Menerka Masa Depan KADANG kala selalu terbersit dalam pikiran, apa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Mujri, Si Penjaja Koran: Sejak 22 Tahun Tetap Setia Berkeliling di Seririt
Persona

Mujri, Si Penjaja Koran: Sejak 22 Tahun Tetap Setia Berkeliling di Seririt

TERSELIPLAH sosok lelaki bertopi di antara sahut-riuh pedagang dan deru kendaraan di jalanan sekitar Pasar Seririt, Buleleng, Bali, pada satu...

by Komang Puja Savitri
May 19, 2025
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co