Desa Les di Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali, dipilih menjadi menjadi tuan rumah dari acara Indonesia International Stand-up Paddle series 2022 Bali Race. Desa Les dipilih tentu saja dengan alasan dan pertimbangan yang matang.
Salah satu alasannya, Desa memiliki pesisi atau pantai dan bukit. Artinya, atlet stand-up paddle ini, yang beraksi di lautan Desa Les, juga akan bisa menyaksikan hamparan bukit Desa Les menghijau dari timur ke barat, dari barat ke timur.
Lautan yang akan dijadikan venue atau tempat diselenggarakannya Indonesia International Stand-up Paddle series 2022 ini adalah lautan Pantai Penyumbahan, sebuah pantai yang masih asri dengan pohon kelapa berderet di tepi-tepinya.
Stand-up paddle adalah olahraga air, di mana atletnya berdiri di atas papan surfing sembari mendayung. Olahraga ini melibatkan kekuatan, kardio, keseimbangan, dan fleksibilitas di seluruh bagian tubuh sang atlet.
Pada 9 Oktober 2022, untuk persiapan penyelenggaraan event besar itu, panitia penyelenggara dari Stand-up Paddle (SUP) Bali mengadakan diskusi dengan tim lokal dari Desa Les. Diskusi berlangsung hangat.
Ketua panitia penyelenggara, Gede Sandi, mengatakan event SUP series 2022 ini adalah yang kedua, setelah sebelumnya d selenggarakan di Provinsi Lampung.
Bali SUP indonesia menjadi wadah dari pengurus daerah (pengda) olahraga SUP ini. SUP merupakan penggabungan rowing (mendayung) dan surfing. Dan event ini diselenggarakan di Desa Les sebagai upaya terus-menerus untuk mendorong agar olahraga stand-up paddle ini bisa dimasyarakatkan lagi.
“Dengan event ini diharapkan akan tumbuh bibit atlet stand up paddle muda terutama di bali,” kata Gede Sandi.
Event Stand Up Paddle Series 2022 Bali RACE di Desa Les akan diselenggarakan pada 4-6 November 2022 dengan mengusung tema “Sea Summit North Bali”. Tema ini dipilih secara alami melihat Bali Utara yang autentik dengan semua hal menjadi napas hidup masyarakatnya. Desa Les di Bali Utara ini merupakan salah satu desa yang memiliki laut dan puncak bukit dengan anugerah alam nyegara-gunung.
“Dari laut Desa Les kita melihat puncak,” kata Gede Sandi.
Sampai 9 Oktober ini sudah ada 40 peserta termasuk atlet stand up paddle yang akan ikut dalam event SUP di Desa Les ini. Atlet itu antara lain datang dari Pengda Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Informasi yang diperoleh dari Ketua Pengda SUP Bali Arie Martha, terdapat sejumlah atlet nasional yang akan meramaikan event bergengsi ini, antara lain Lukas Gallu Beko (Bali), Kadek Pande (Bali), Tedi (Bangka Belitung), dan Iqbal (Jakarta).
Lukas Gallu Beko adalah seorang talent padle dari komunitas Stand Up Padleboard Bali yang telah berkompetisi di berbagai ajang nasional dan internasional. Belum lama ini ia meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau Rekor Muri.
Atlet asal Sumba, Nusa Tenggara Timur ini berhasil masuk Rekor Muri, mengelilingi Pulau Bali dengan memakai Stand Up Padle. Lukas Gallu Beko dianugerahi penghargaan Rekor Muri sebagai orang pertama di Indonesia yang pernah mengelilingi pulau Bali dengan jarak tempuh 453,7 KM dalam waktu 16 hari dengan waktu tempuh 84,58 jam.
Lukas memulai perjalanan pada Sabtu 2 Juli 2022 dari Sanur mengelilingi pulau Bali dan finis di Sanur pada Minggu 17 Juli 2022. Saat itu ia juga sempat melewati dan singgah di Desa Les, Tejakula.
Dengan kolaborasi dan semangat Tri Hita Karana diharapkan pengembangan sport tourism, seperti stand-up paddle inidi Bali Utara, khususnya di Desa Les, akan memberikan dampak posiif terhadap masyarakat dari berbagai aspek.
Bali SUP sendiri memiliki cara tersendiri dalam mengkemas olahraga air ini, juga menyelami sisi -sisi budaya, kuliner, ekonomi kreatif dari Desa Les. Bayangkan saja setelah RACE peserta akan disuguhkan kuliner lokal dan melakukan tour desa. Mari sama-sama menuju Laut dan puncak di Desa Les.[T]