Di tengah-tengah upacara pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Buleleng oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Selasa (16/8/2022), tampaklah satu sosok pemuda penerus bangsa yang berdiri tegap dan gagah.
Dia adalah Kadek Wilda Mahayana (16). Sosok ini sekilas tampak sama dengan anggota pasukan lainnya yang dikukuhkan saat itu. Namun ketika diajak berbicara, keluarlah ceritanya yang cukup menggetarkan hati di tengah problematika kehidupan yang ia alami.
Kadek Wilda menempuh pendidikan kelas dua Teknik Jaringan Komputer di SMK Negeri Bali Mandara, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali. Latar belakang kehidupannya bisa dibilang sulit. Ia diasuh oleh orang tua tunggal, yakni ayah tercinta.
“Saya di rumah dengan kakak, adik dan bapak saja yang kerja serabutan. Bapak sudah bekerja susah, jadi saya harus bisa untuk membangkitkan ekonomi keluarga,” ujar Kadek Wilda.
Namun begitu, Kadek Wilda bukanlah sosok yang menerima begitu saja keadaan. Ia bertekad untuk berjuang memperbaiki hidupnya, sekaligus juga memperbaiki kondisi keluarga. Menyandang posisi sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, pemuda ini bercita-cita memperbaiki perekonomian keluarga sekaligus membanggakan keluarganya.
Pemuda asal Banjar Tegal, Desa Sangsit, Kecamatan sawan, ini mengakui lolosnya sebagai Paskibraka adalah bagian keinginan dan cita-cita untuk melangkah lebih jauh lagi ke depan. Ia bercita-cita menjadi polisi. Dan menjadi bagian dari Paskibraka ia anggap sebagai awal dari langkah menuju cita-citanya itu. Tentunya semua itu demi membangkitkan ekonomi keluarga.
Ajakan Kadek Wilda untuk teman-teman sejawatnya atau generasi muda penerus bangsa, “Tetap semangat, selalu banggakan orang tua. Jangan meninggikan hati, selalulah rendah hati,’ katanya. [T][Ado/*]