29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tak Ada Ibunda Bung Karno Pada Fragmentari Bulan Bung Karno di Taman Bung Karno

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
June 29, 2022
inUlasan
Tak Ada Ibunda Bung Karno Pada Fragmentari Bulan Bung Karno di Taman Bung Karno

Penampilan salah satu peserta dalam lomba fragmentari pada Bulan Bung Karno di Taman Bung Karno, Buleleng

Sungguh aneh, lomba fragmentari dalam rangka Bulan Bung Karno di Taman Bung Karno, Buleleng, tidak ada satu pun peserta lomba yang memilih kisah Ibunda Bung Karno, Nyoman Rai Srimben, sebagai tema garapan. Padahal, sejak awal lomba itu digagas dengan tujuan cukup strategis, yakni untuk memperkenalkan kisah Ibunda Bung Karno itu melalui seni pertunjukan.

Lomba fragmentari itu digelar  Senin-Selasa malam, 27-28 Juni 2022. Peserta yang diundang dan diharapkan ikut adalah SMA/SMK di Buleleng. Namun lacur, dari sekian banyak SMA/SMK di Buleleng, hanya lima yang mendaftar jadi peserta. Kelima SMA/SMK itu adalah SMA N 2 Banjar, SMAN 1 Sukasada, SMAN 3 Singaraja, SMAN 1 Singaraja, dan SMAN 4 Singaraja.

Panitia memberi sejumlah pilihan tema untuk digarap sebagai materi fargmentari.  Tema pilihan itu adalah Nyoman Rai Srimben (Ibunda Bung Karno), Puputan Jagaraga, Perang Banjar, dan Jaya Prana dan Layon Sari.

Yang membuat agak miris, tidak ada satu pun peserta memilih tema Ibunda Bung Karno, Nyoman Rai Srimben, sebagai bahan garapan fargmentari. Mereka lebih banyak memilih tema lain.

SMA N 2 Banjar menggarap karya Keris Ki Lebah Pangkung, SMAN 1 Sukasada menggarap  Jayaprana Layonsari, SMAN 3 Singaraja mengagrap Jayaprana Layonsari, SMAN 1 Singaraja menggarap karya berjudul Sura Magada, sekuel dari Perang Banjar, dan SMAN 4 Singaraja juga menggarap Jayaprana Layonsari.

Pertanyaan sekarang, kenapa tak ada satu pun peserta yang memilih tema Nyoman Rai Srimben?  Seorang sumber mengatakan, peserta konon takut menggarap tema Nyoman Rai Srimben karena takut salah.

Jika benar peserta takut menggarap kisah Nyoman Rai Srimben karena alasan takut salah, maka hal itu bisa disebut sebagai kemunduran kreativitas. Seniman Buleleng sejak dulu menunjukkan keberanian dalam mencipta hal-hal baru di dunia kesenian. Tengok bagaimana seniman ukir Buleleng berani membuat ukiran orang naik sepeda di Pura Meduwe Karang, atau menciptakan ukiran-ukiran mobil di Pura lain di Buleleng.

Gde Manik dikenal sebagai maestro seni karena keberaniannya menciptakan tabuh dan tari-tarian kekebyaran yang berbeda dengan jenis-jenis tarian lain di Bali. Banyak seniman Buleleng punya keberanian besar untuk menciptakan karya-karya baru yang unik. Dalam hal drma gong misalnya, Buleleng cukup berani mengambil kisah yang berbeda dari drama gong yang ada sekitar tahun 1980-an.

Saat itu banyak drama gong mengambil kisah-kisah Panji, namun Drama Gong Puspa Anom Banyuning justru mengambil kisah yang bersala dari Tionghoa, Sam Pek Ing Tay, untuk diramu menjadi kisah drama gong. Dan pada masa itu drama gong Puspa Anom dikenal bukan saja di Bali, namun juga hingga ke Lombok.   

Memperkenalkan Rai Srimben, Ibunda Bung Karno  

Jika tak salah ingat, ide untuk membuat lomba diawali ketika Pemkab Buleleng ingin memperkenalkan Nyoman Rai Srimben yang dikenal sebagai Ibunda Bung Karno, melalui kesenian tradisional maupun kesenian modern.

Apalagi, rumah Nyoman Rai Srimben di Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Singaraja, ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah. Selain itu, Buleleng juga sudah membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno di wilayah Sukasada.

Nah, pada saat launching RTH Taman Bung Karno diisilah berbagai acara untuk memperkenalkan taman itu sekaligus memperkenalkan sejarah bangsa kepada generasi muda, bahwa Bapak Proklamator RI Ir. Soekarno punya ibu bernama Nyoman Rai Srimben, dan ibunya itu berasal dari Buleleng, tepatnya di Bale Agung.

Saat lanching itu, digagaslah dua lomba. Pertama lomba teater modern untuk siswa SMP dan lomba fragmentari untuk siswa SMA. Lomba teater dan fragmentari itu diwajibkan menampilkan kisah Nyoman Rai Srimben yang menikah dengan Raden Soekemi dan melahirnya anak bernama Soekarno.

Namun entah kenapa, hanya teater modern yang bisa dilangsungkan saat itu. Lomba teater modern berlangsung sukses dengan 14 peserta dan selalu dipenuhi penonton di stage terbuka Taman Bung Karno. Lomba fragmentari ditunda, salah satu penyebabnya mungkin karena tak ada yang mendaftar sebagai peserta.

Lomba fragmentari itu kemudian dilangsungkan pada Bulan Bung Karno dengan hanya lima peserta. Panitia, dengan pertimbangan tertentu, tak mewajibkan peserta untuk mengangkat kisah Nyoman Rai Srimben. Panitia memberikan tema lain juga untuk bisa dipilih. Dan, sebagaimana dikatakan pada awal tulisan ini, tak ada satu pun peserta memilih tema Nyoman Rai Srimben. Padahal, sejak awal lomba itu dimaksudkan untuk memperkenalkan kisah cinta Nyoman Rai Srimben sampai akhirnya melahirkan Sang Proklamator.    

Penampilan yang Menarik

Sesungguhnya, untuk ukuran anak SMA/SMK, lima peserta dalam lomba fragmentari di Taman Bung Karno semuanya tampail menarik. Baik sekaa gong sebagai pengiring, maupun penari di atas pentas, semua menunjukkan kualitas garapan yang bagus.

SMAN 1 Singaraja dan SMAN 4 Singaraja, misalnya, yang tampil pada Selasa malam, mampu membuat penonton terpukau. SMAN 1 yang membawakan kisah Sura Magada berhasil mendedahkan kisah dengan amat apik melalui dramatari di atas panggung. SMAN 4 Singaraja yang membawa kisah Jayaprana Layonsari juga tak kalah menarik. Sejumlah penonton bahkan menonton dengan sangat antusias, tegang dan sedih, setiap adegan ketika Jayaprana diajak ke hutan oleh Patih Saunggaling untuk dibunuh.

Dengan kemampuan anak-anak seperti itu, rasanya tak ada alasan untuk takut untuk mengggarp lakon baru, yakni Kisah Cinta Rai Srimben, Ibunda Bung Karno. Dengan kemampuan penabuh dan penari yang mumpuni seperti itu, sepertinya kisah Nyoman Rai Srimben akan hidup dalam sebuah seni pertunjukan, dan Buleleng akan memiliki satu lagi kisah baru untuk diolah dalam berbagai seni pertunjukan, bahkan suatu saat bisa diperkenalkan dalam ajang yang lebih besar semacam Pesta Kesenian Bali.

Sayangnya, tak ada yang memilih kisah Rai Srimben. Jika benar alasannya karena takut, sesungguhnya siapakah yang takut? Anak-anak yang akan menari dan menabuh, atau penggarap atau pelatihnya, atau gurunya, atau mungkin panitianya? [T]

Tags: Bung KarnoRai SrimbensejarahTaman Bung Karno Buleleng
Previous Post

Kegembiraan Remaja Sarimekar-Buleleng Ngebyar Angklung Bilah Kutus di PKB

Next Post

Saksi PKB Sejak 1979: Mie Ayam Racikan ala Parman

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Saksi PKB Sejak 1979: Mie Ayam Racikan ala Parman

Saksi PKB Sejak 1979: Mie Ayam Racikan ala Parman

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co