Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 resmi dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mewakili Presiden RI di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Bajra Sandhi, Denpasar Minggu (12/6/2022).
Pada saat pembukaan terbukalah pengakuan-pengakuan bahwa PKB ini sungguh penting bagi Bali. Bukan hanya soal kerinduan masyarakat yang sudah dua tahun tak menikmati PKB sebagaimana mestinya, melankan juga penting bagi soal-soal kesenian dan kebudayaan itu sendiri, juga penting bagi kehidupan masyarakat Bali.
Mendagri yang didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui bahwa kegiatan PKB yang menjadi salah satu momentum penting untuk kembalinya ekonomi dan pariwisata Bali.
PKB yang digelar lebih dari empat dasarwarsa, menurut Tito, menandakan Bali kaya akan seni dan tahan lama atau lestari. Tak hanya menghasilkan seniman, namun lebih dari itu, menghasilkan maestro yang berkiprah di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
“Bali kaya dengan seninya, tahan lama. PKB selama 4 dasawarsa menghasilkan kelestarian seni, melahirkan seniman bahkan maestro yang mendunia. Bali adalah Indonesia, dan Indonesia adalah Bali. Bali adalah bagian dari Indonesia. Tapi Indonesia tanpa Bali menjadi hampa,” jelas mantan Kapolri ini.
Di sisi lain, Mendagri juga mengapresiasi kerja keras berbagai pihak di Bali dalam penanganan covid-19. Sehingga bisa dilihat tahun ini PKB bisa digelar secara langsung. Tito mengungkapkan, vaksinasi di Bali adalah salah satu yang tercepat di Indonesia. Bahkan vaksinasi booster yang menjadi target pemerintah, tertinggi adalah Bali 70 persen. Selain itu, disiplin penggunaan masker masih tinggi di Bali.
“PKB ini bisa menjadi momentum penting untuk kembalinya ekonomi dan pariwisata Bali,” kata Tito.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengungkapkan PKB merupakan konsistensi pemerinatah dalam pengarusutamaan kebudayaan sebagai hulu pembangunan daerah Bali. Banyakanya peserta pawai walau dengan biaya swadaya menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat mengikuti PKB seiring melandai dan stabilnya pandemi covid-19 di Bali.
“Ini menandakan PKB semakin berkualitas dan semarak,” ungkapnya.
Koster menjelaskan, PKB XLIV tahun 2022 mengambil tema besar “Danu Kerthi: Huluning Amreta” yang dimaknai sebagai pemuliaan air sebagai sumber kehidupan. Pemilihan tema ini juga bertujuan untuk mengimplementasikan visi pembangunan Bali 2018-2023 yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang diprogramkan oleh pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Gelaran Pesta Kesenian Bali yang akan berlangsung selama sebulan penuh, dari 12 Juni-10 Juli 2022 dengan melibatkan sebanyak 16.150 seniman dan 200 sanggar, sekaa, dan komunitas seni. Tidak hanya diisi seniman dari berbagai daerah di Bali, Pesta Kesenian Bali untuk tahun ini juga diikuti partisipasi luar daerah yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua, Batak, Lombok Sasak, dan Betawi.
Tema dalam PKB tahun ini yakni “Danu Kerthi: Huluning Amreta” diimplementasikan dalam setiap aktivitas seni meliputi Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Workshop/ Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni). PKB kali ini disertai dengan Pameran lndustri Kecil dan Menengah (IKM) Bali Bangkit yang dikoordinir Dekranasda Provinsi Bali.
Melalui eksplorasi tema tersebut diharapkan mampu menyajikan karya-karya seni yang menunjukkan potensi daerah, ciri khas, keunikan yang berlandaskan pada pakem-pakem tradisi, sebagai wahana transformasi nilai-nilai kehidupan, doktrin kehidupan alam Bali untuk mewujudkan Bali sebagai pusat peradaban dunia (Bali Padma Bhuana).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian
Perjuangkan Pengakuan Kearifan Lokal Bali di RUU Provinsi
Usai membuka pawai di areal Monumen Bajra Sandi, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian pada malam harinya pergelaran perdana Pesta Kesenian Bali ke-44 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Denpasar.
Saat memberikan sambutan, Tito menyinggung soal pembahasan RUU Provinsi Bali yang saat ini sedang dibahas bersama DPR. Menurutnya ada satu diperjuangkan dalam RUU itu yakni pasal yang mengatur pengakuan karakteristik kearifan dan kebijakan lokal Bali yakni budaya, tradisi dan seni.
“Sehingga apapun kebijakan nasional, semua terproteksi. Bali dengan budaya, seni dan tradisinya tidak tergerus,” kata Tito Karnavian.
Tito menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah menunjuk dirinya selaku Mendagri untuk menjadi wakil pemerintah dalam pembahasan RUU Provinsi Bali bersama DPR.
Menurut dia, memang sudah seharusnya setiap provinsi diatur oleh satu undang-undang karena Provinsi Bali hingga saat ini masih diatur UU No 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT.
“Satu pasal kami perjuangkan betul, yaitu pasal untuk mengakui karakteristik ‘local wisdom’ kebijakan lokal Bali yaitu budaya, tradisi dan seni,” ujarnya pada acara yang dihadiri ribuan warga Bali yang memenuhi Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar itu.
Dengan pengakuan tersebut, menurut dia, kearifan lokal Bali tidak mudah tergerus oleh modernisasi dan kebijakan pemerintah pusat yang mungkin tidak bersahabat dengan tradisi, budaya, seni masyarakat setempat.
“Kekayaan utama Bali bukan pada alamnya, tetapi adalah seni budayanya yang luar biasa, yang terus-menerus diregenerasikan,” ucap mantan Kapolri itu.
Oleh karena itu, Tito pun mendorong Gubernur Bali dan Bupati/Wali Kota juga untuk membuat platform dasar hukum, berupa peraturan daerah atau peraturan gubernur serta peraturan bupati/wali kota agar seni dan budaya Bali harus dilestarikan.
Dengan demikian, program dan anggarannya sudah tertuang dalam APBD, sehingga para penggiat budaya dan seni akan terlindungi, serta seni budaya Bali akan berlanjut.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan pembangunan Bali saat ini memang menjadikan kebudayaan sebagai hulunya.
Terkait Pesta Kesenian Bali yang akan berlangsung dari 12 Juni-10 Juli 2022 tersebut mengambil tema Danu Kerthi: Huluning Amreta yang dimaknai sebagai pemuliaan air sebagai sumber kehidupan.
Tema tersebut diimplementasikan dalam setiap aktivitas seni yang menjadi materi pokok dalam Pesta Kesenian Bali yakni meliputi Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Wimbakara (Lomba), dan Kandarupa (Pameran).
Kemudian Kriyaloka (Workshop/Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni). PKB kali ini disertai dengan Pameran lndustri Kecil dan Menengah (IKM) Bali Bangkit yang dikoordinir Dekranasda Provinsi Bali.
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali pada 2022 itu juga menjadi semakin istimewa karena berbarengan dengan pelaksanaan ajang Bali World Cultural Celebrations (BWCC) yang digelar 12-25 Juni 2022. Kemudian Jantra Tradisi Bali mulai 20 Juni-6 Juli 2022.
Dalam perayaan budaya dunia atau BWCC akan mempertemukan kekhasan budaya dari berbagai negara, dengan spirit Padma Buana sebagai Pusat Peradaban Dunia.
“Jantra Tradisi Bali mewadahi rumpun tradisi Bali yaitu permainan rakyat, olahraga tradisional, usada (pengobatan tradisional), undagi (arsitektur tradisional) dan kuliner tradisional,” ujar Koster.
Dalam pergelaran perdana PKB ke-44 itu disajikan Tari Murdhanata Bali Dwipa Jaya Pemerintah Provinsi Bali dan Tari Baris Anak-Anak Bandana Manggala Yudha.
Kemudian Sendratari “Catur Kumba Mahosadhi” garapan kolaborasi Institut Seni Indonesia Denpasar dengan Sanggar Seni Usadhi Langu. [T][Ado/*]