Nyatua (bercerita) bukanlah seperti memberi dharma wacana di atas panggung. Nyatua memiliki tema, ada tokoh dan karakter yang harus diceritakan, dan kemampuan komunikasi yang baik untuk menarik perhatian penonton.
Itu dikatakan Dr. IB Rai Putra, M.Hum selaku dewan juri Wimbakara (lomba) mesatua yang diikuti kalangan ibu-ibu (paiketan krama istri) mewakili sembilan kabupaten/kota di Bali, dalam agenda Bulan Bahasa Bali IV yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Jumat (18/2/2022).
“Interaksinya jelas, apa isi cerita harus mampu disampaikan, kemudian pengucapan kata-kata, karena ini lomba Bahasa Bali harus diperhatikan, tidak boleh sembarangan, pengucapanya harus benar, baik awalan akhiran harus tepat diucapkan,” kata Rai Putra didampingi dewan juri lainya I Gede Tarmada dan Ni Komang Ari Pebriyani.
Tema, penokohan, alur cerita hingga pesan yang disampaikan masing-masing peserta lomba memang menjadi pertimbangan mutlak dalam penilaian lomba mesatua itu.
Dalam lomba itu, cerita yang dibawakan peserta sebagian besar berasal dari cerita-cerita tantri, dengan penokohan antara yang baik dan jahat. Cerita itu dihubungkan dengan tema, yakni upaya menjaga dan melestarikan ekosistem lingkungan. Hal ini sesuai dengan tema Bulan Bahasa Bali IV ‘Danu Kerthi, Gitaning Toya Ening’ yakni memuliakan air sumber pengetahuan.
Namun adapula peserta yang melenceng menyajikan satua dengan memaksakan alur cerita yang tidak ada kaitanya dengan tema air.
“ Kami mengapresiasi ada peningkatan peserta lomba dari kalangan krama istri, rata-rata cukup bagus, tidak kaku, namun ada beberapa catatan, seperti ketidaksesuaian dengan tema, pengucapan kata-kata yang kurang sesuai dengan kaidah bahasa Bali yang benar, namun secara umum penampilanya mereka cukup baik, jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, ” kata Rai Putra.
Kedepan, lanjut IB Rai Putra, upaya pembinaan di daerah agar ditingkatkan. Lomba-lomba nyatua di tingkat kabupaten digairahkan lagi, sehingga muncul pembawa cerita -cerita Bali yang andal semakin banyak.
“Dalam cerita Bali sangat banyak topik yang bisa dikembangkan, terlebih ajang Bulan Bahasa Bali menjadi wadah melahirkan para pendongeng Bali yang andal, sehingga banyak orang yang berbicara tentang cerita -cerita Bali yang memiliki catatan literasi sehiangga semakin banyak membicarakan pengetahuan dan nilai -nilai keluhuran Bali tentang pelestarian dan sebagainya,” tandas Gus Rai.
Dalam lomba ini, Tim Juri akhirnya menyepakati pemenang lomba Nyatua Bali Bulan Bahasa Bali IV 2022, menempatkan Duta Krama Istri Kabupaten Badung menjadi juara I, disusul Krama Istri Kabupaten Gianyar juara II dan Krama Istri Duta Kota Denpasar meraih Juara III. [T]