— Catatan Harian Sugi Lanus, 16 Pebruari 2022
Pulaki atau Pohlaki sebagai nama pohon masih diingat generasi kakek saya yang lahir sekitar tahun 1900. Tetapi umumnya mereka tidak mengenali lagi pohon mana yang bernama pohon Pohlaki atau Pulaki.
Pulakī (पुलकी) adalah nama lain pohon Dhārākadamba: salah satu dari tiga varietas Kadamba, yang merupakan nama Sansekerta. Dhārākadamba sama dengan Pulakī diidentifikasi oleh Narahari dalam kitab Rājanighaṇṭu abad ke-13 (ayat 9.97), yang merupakan tabel istilah pengobatan Ayurveda. Nama Latinnya adalah Neolamarckia cadamba, dalam bahasa Inggeris disebut sebagai burflower-tree, laran, and Leichhardt pine. Di Indonesia, secara umum pohon ini juga dikenal sebagai jabun, kelampayan, empayang, atau worotua.
Dalam salah satu versi Babad Dalem Madura, lontar koleksi Museum Bali, menyebutkan bagaimana Bali Utara di kawasan Pulaki sebagai hutan atau alas Pulaki. Alas yang ditumbuhi pohon pulaki.
Disebutkan kawasan itu sebagai persinggahan dan tempat pertanian, yang selain hutan tumbuhan pohon pulaki, juga bisa ditanamani kelor, jangutan, dll.
“Raris Ida Dalĕm Pamadé aséwala harĕpé ring iraka, raris ida ngĕlampusang raga turun ka Bali, mĕwasta Gunung Banjar Alas Pulaki. Irika ida ngawĕ tataman, mawanan ada pajungutan, pakéloran, toya ĕbĕt, értali sagĕnĕpé, wéntĕn wawu abulan irika raris kaĕtut antuk samĕton ida ring Madura, katurin budal ke Madura. Sang katurin tan kénak budal, samĕtoné sane ngaturin kapitaĕr kayuné, kadi mrakosa, raris kayun ida, wawu rawuh ring pasisin pulakiné raris munggah malaib. Sampun rawuh ring tĕngah sagarané raris ida ňĕburin raris raga dipasihé tur dados ulam agĕng mawasta ulan minĕ. Réh asapunika pamargin ida, raris -/- budal samĕtoné sang ngaturin ka Madura. Sang katurin kari ida irika dipasihé dados ulam minĕ. Kasuwén dados ulam mina. Malih dados manusa, malih mantuk ka Pulaki, raris ngawĕngku guminé ring Buléléng.”
Pohon ini umumnya dimanfatkan untuk bahan pembuatan furniture, pembuatan plywood, kertas, atau konstruksi bangunan lainnya.
Namun, bunga Jabon tidak banyak diketahui sangat berharga tinggi. Secara tradisional dipakai sebagai bahan utama pembuatan ‘attar’ parfum khas dari India. Jenis parfum ini dibuat dengan mengkombinasikan bunga jabon dengan tanaman sandalwood.
Daun jabon mengandung antimikroba yang biasa digunakan sebagai obat kumur penghilang bakteri di mulut.
Daun tanaman jabon bisa menjadi pakan ternak. Dalam bisnis ekstraksi daun jabon diolah menjadi nanopartikel perak. Ini sangat berguna untuk untuk memperkuat permukaan suatu jenis logam.
Selain batang kayu dan daunnya, dan bunganya bermanfaat, akarnya jabon sangat bermanfaat. Kulit dari akar pohon jabon dapat dijadikan sebagai bahan pewarna alami.[T]
_____
BACA ARTIKEL LAIN DARI PENULIS SUGI LANUS
_____