Pada saat melakukan Business Visit ke BPR Lestari bersama teman-teman BPC HIPMI Buleleng dan Wirausaha Muda Singaraja, Alex Purnadi Chandra bercerita banyak tentang perjalanan dia membangaun BPR Lestari hingga kini. Per akhir 2021, Lestari Group sudah membukukan omzet 8,8 Trilyun yang mana sebuah angka fantastis untuk seukuran perusahaan asli Bali. Amazing bener.
Saking keponya, kami pun sibuk mengulik perjuangan dia dari banyak sisi. Ada satu hal yang menarik untuk saya ketahui dari sosok pebisnis senior, apa saja buku yang sudah dibaca dan punya impact terhadap bisnisnya?
Pak Alex, begitu saya memanggilnya, kemudian menyebutkan sekian buku, salah satunya buku Jack Welch, Straight from The Gut. Pak Alex berkata bahwa buku ini menceritakan bagaimana Jack Welch mengambil keputusan-keputusan pentingnya pada saat menjabat CEO General Electric. Mengubah arah bisnis GE dari penyedia segala macam peralatan elektronik, menjadi perusahaan hi-tech.
Saya tidak pernah dengar judul buku ini sebelumnya. Namun dapat info begini adalah salah satu bagian yang paling saya suka. Mendapat clue dimana harta karun ide bisnis itu berasal. Langsung saya catat dan hunting di marketplace. Dan ketemu..
Flashback kembali ke tahun 2007, tahun dimana saya memberanikan diri resign dari pekerjaan dan memulai perjalanan jadi pebisnis. Keputusan yang rada gila, namun saya ingin tantangan. Di saat itu, pengetahuan bisnis sangat minim. Buku bisnis, saya tak tahu, entah harus dicari di mana, mengingat saya tinggal di kota Singaraja, kota kecil dengan sedikit pilihan toko buku. Toko buku yang ada pun lebih tepatnya disebut sebagai toko peralatan ATK. Lebih gampang cari peralatan tulisnya daripada bukunya itu sendiri, terkecuali buku tulis dan buku pelajaran.
Belajar bisnis secara otodidak tanpa resource yang memadai sungguh sebuah kegilaan. Apa itu bisnis? Ya beli murah, jual lebih mahal, dapatlah profit. Sederhananya begitu teorinya. Tapi prakteknya? Ya ampun, Kakak. Dua tahun merana kurus kering. Namanya saja punya usaha, menjadi pengusaha, tapi tata kelola usahanya masih kacau balau. Tokonya dijaga sendiri, jualnya juga sendiri, buka tutupnya juga sendiri. Kalau dalam kosakata manajemen, itu disebut “Manajemen Dagang Sate”.
Kini, banyak media menyediakan beragam topik ulasan seputar bisnis. Dari buku, youtube, instagram, tiktok, facebook, dan lainnya yang membahas bisnis dari segala sisi, baik dari finansial, mindset, leadership, operational, marketing, branding, dan lainnya. Belum lagi ada komunitas-komunitas khusus untuk para pengusaha, ada HIPMI, WMS, IWAPI, APINDO, KADIN, dan masih banyak lainnya lagi.
Bersyukur banget generasi sekarang hidup di masa dimana informasi guampaaangg banget dicari. Jika ada calon pengusaha dan pengusaha pemula, masih kebingungan soal bisnis, boleh saya katakan, “Nak, mainmu kurang jauh”, “HP-nya dipakai untuk apa?”, “Gaulnya kemana aja?”. Akhirnya semua dikembalikan ke individu itu masing-masing. Passion-nya ada dimana. Media hanya membantu. Selebihnya tergantung kita sendiri.
Akhirnya ketika seorang calon pengusaha, bertanya ke saya akan tips-tips bisnis, saya akan berikan link channel youtube-nya Mas Indrawan Nugroho atau Pak Rhenald Khasali. Kalo suka baca buku, saya rekomendasikan bukunya Pak Tung Desem Waringin dan bukunya Anthony Robbins.
Kalau mau ikutan workshop, silakan ikutan Smart Business Map-nya Pak Budi Isman atau World Class Manager-nya Coach Armala. Resource sudah banyak ada, mari berkeliaran mencari ilmu di luar sana. Itu kalau Anda mau bertumbuh. Kalau ngga, ya rebahan di rumah aja sambil berkhayal kapan jadi orang sukses. [T]