26 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jro Mangku Puseh Desa Les | Remaja jadi Kleder Truk, Lalu Mengabdi Sampai Tua

Nyoman NadianabyNyoman Nadiana
August 16, 2021
inKhas
Jro Mangku Puseh Desa Les | Remaja jadi Kleder Truk, Lalu Mengabdi Sampai Tua

Jro Mangku Puseh Desa Les

Ada beberapa arti kata pemangku menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang masuk dalam kelas kata nomina (kata benda)

  1. Orang yang memangku
  2. Orang yang mewakili (Raja dan sebagainya)
  3. Pengelola
  4. Penyelengara (pemerintahan)

Saya tidak akan menulis tentang kamus, tapi cerita bagaimana seseorang menjadi pemangku adat di Desa Les. 

Senin, 16 Agustus 2021, tepat satu hari sebelum Hari Kemerdekaan RI, saya berkunjung ke satu-satunya Jro Mangku paling senior di Desa Les, yakni Jro Mangku Pura Puseh Desa Adat Les -Penuktukan. Dengan nama walaka (nama di sebelum menjadi pemangku adat) yaitu Ketut Sentana.

Jro Mangku 78 tahun ini dengan semangat bercerita bagaimana awal menjadi pemangku. Kalau menilik ke empat arti pemangku di atas, rasanya sangat cocok diartikan  Jro mangku adalah orang yang memangku tugas adat dalam proses upacara sesuai dengan kesepakatan bersama dalam sebuah tempat atau desa adat.

Masa Remaja jadi Kleder alias Kernet Truk

Sebelum menjadi Jro Mangku, ia bekerja menjadi kleder alias kernet, semacam asistan sopir truk, untuk pengiriman jeruk keprok tejakula yang tersohor itu sekitar tahun 60-an.

Ia sudah menjadi kleder sejak usia 15 tahun.  Ia setia mendampingi sang sopir truk mengirim jeruk keprok tejakula ke Surabaya sampai Jakarta. Saat itu, ia jarang berada di rumah. Waktunya seakan habis di jalanan Bali-Jawa dan betapa banyak pengalaman masa remajanya.

Suatu kali truknya kecelakaan di Gilimanuk. Bertabrakan dengan mobil lain saat mengirim jeruk ke Jawa. Saking kerasnya tabrakan itu, ia dikira sudah meninggal. Tapi ia selamat, tak ada satu pun luka maupun luka gores di tubuhnya.

Namun, ketika sedang jaya-jayanya jeruk keprok tejakula, ia sempat mengalami sakit yang teramat sakit, sampai tidak bisa mengenali wajah, dan ingatan yang sangat menurun selama lima bulan. Ia dibawa dibawa ke mantra, petugas kesehatan saat itu, dan tak kunjung bisa sembuh. Akhirnya ia diajak berobat ke “orang pintar”, dan sembuh.

“Ngiring” Menjadi Jro Mangku

Pada tahun 1966, ia ngiring menjadi Jro Mangku melalui beberapa prosesi upacara kepemangkuan. Di awali dengan proses mewinten, yakni rangkaian upacara pembersihan diri untuk menjadi pemangku, di sanggah kemulan di rumahnya, di sanggah rerod di areal pura keluarga kecil, di sanggah kawitan di  Pura Ibu atau pura asal, dan terakhir di pura di mana ia akan memangku tugas upacara yaitu di Pura Puseh.

Jro mangku menuturkan, proses awal dikenal dengan sebutan mepejati, yakni memberitahukan tujuan,  termasuk ke seluruh pura -pura di Desa Les. Selanjutnya ia makemit  dan berpuasa di sanggah kemulan selama 3 hari.

Saat upacara piodalan di Pura Puseh kembali ia makemit selama tiga hari. Sisi yang menarik dalam rangkaian  tiga hari makemit adalah terjadinya proses alami pengetahuan tentang banten, sesapaan (sesontengan). Tak disadari ia tidak pernah meninggalkan area pura. Dan pengetahuan itu seakan menyusup dengan sendirinya dalam dirinya.

Itulah tapa brata alami, tanpa ada keinginan untuk buang air kecil ataupun air besar sekali pun.  Di hari terakhir disebut  macan karma (ngelebarang pekemitan), yakni rangkaian terakhir dari proses pengesahan sebagai Jro Mangku. Upacara terakhir itu dilaksanakan di  Pura Segara.

Piranti Pemangku di Desa Les Beda dengan Desa Lain

Piranti pemangku itu adalah alat yang biasa dibgunakan saat memimpin ritual atau kelengkapan yang digunakan untuk menjalankan upacara.

Jika di desa-desa adat lain biasanya pemangku menggunakan genta sebagai salah satu sarana untuk memimpin dan mengantarkan upacara, di Desa Les tampaknya berbeda.

Pemangku di Desa Les menggunakan sarana yang disebut penyungsung dan pebuat. Penyungsung adalah sebuah wdah yang berisi banyak unsur (pedagingan). Untuk penyungsung yang ukuran besar berisi alas berupa daun pisang, benang banten, beras secukupnya, nyuh puh (kelapa ukuran kecil), pis bolong (uang kepeng cina) yang berjumlah  (sepee satus) atau 1800 keping atau satak pang sia yang berarti 200 dikalikan sembilan. Ada juga perak (satu ringgit), dan kalau tidak perak bisa diganti dengan uang kepeng (pis bolong) setara siu (satak pang lima) atau 1000 keping.

Dan bagian yang tak terpisahkan dari penyungsung, yaitu dikenal dengan nama pebuat, adalah sebuah wadah suci berisi  225 (satak selae) keping uang kepeng.

Saat memimpin upacara, Jro Mangku akan membawa penyungsung dan pebuat itu. Penyungsung diletakkan paling depan di antara banten dan sarana lainnya, dan pebuat dipegang saat mengujarkan mantera, seperti memegang genta sebagaimana dilakukan pemangku di daerah lain.

Menurut Jro Mangku, tata cara di Desa Les memang berbeda dengan di daerah lain. Tiap desa mempunyai dresta yang akan membuat alang (pakem). Mantera yang digunakan di Desa Les adalah sesontengan, yakni pengantar mantra dengan bahasa Bali lokal) atau biasa disebut mesehe.

Yang di atas disebut pebuat, yang di bawah penyungsung

Mengabdi Sampai Tua

Jro Mangku mengabdikan hidupnya sebagai pemangku sampai tua. Ia berpasangan hidup dengan istrinya, Ketut Sihana (75 tahun)  yang biasa dipanggil Wa Mangku, mempunyai  5 orang anak.

Baginya, menjalani kehidupan sebagai pemangku adalah keharusan tapi bukan keterpaksaan. Dengan keterbatasan ekonomi, dan usia yang telah senja, ia tetap menjalani takdirnya menjadi pelayan masayatakat adat.

Jikalau ada warga yang meminta untuk memimpin upacara, Jro Mangku Puseh dibonceng oleh putra lelakinya ke tempat upacara. Dan berkah yang diberikan berupa sesari (beruapa uang) dan praekayuan, yakni materi yang digunakan dalam banten seperti macam-macam buah. Dan itu menjadi berkah yang dijadikan konsumsi pribadi oleh pasangan Jro dan Wa Mangku. [T[

Tags: agamaDesa Lespemangkuupacara
Previous Post

Bahasa | 76TH atau HUT Ke-76 Kemerdekaan RI?

Next Post

Ini Penyebab Kita Lebih Hapal Nama Karakter Anime Daripada Nama Pahlawan Bangsa Sendiri

Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

Next Post
Ini Penyebab Kita Lebih Hapal Nama Karakter Anime Daripada Nama Pahlawan Bangsa Sendiri

Ini Penyebab Kita Lebih Hapal Nama Karakter Anime Daripada Nama Pahlawan Bangsa Sendiri

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

by Hartanto
May 25, 2025
0
Abstrak Ekspresionisme dan Psikologi Seni

"Seniman adalah wadah untuk emosi yang datang dari seluruh tempat: dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang...

Read more

AI dan Seni, Karya Dialogis yang Sarat Ancaman?

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 25, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

“Seni bukanlah cermin bagi kenyataan, tapi palu untuk membentuknya.” -- Bertolt Brecht PARA pembaca yang budiman, kemarin anak saya, yang...

Read more

Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

by Gede Maha Putra
May 24, 2025
0
Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

MUSEUM Bali menyimpan lebih dari 200 lontar yang merupakan bagian dari koleksinya. Tanggal 22 Mei 2025, diadakan seminar membahas konten,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co