20 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Rakyat NTT dalam Prasi Khas Bali || Yohanes de Santo jadi Pemenang di Ajang PBB

tatkalabytatkala
February 4, 2021
inKhas
Cerita Rakyat NTT dalam Prasi Khas Bali || Yohanes de Santo jadi Pemenang di Ajang PBB

Yohanes Soubirius de Santo dan karya prasi

Prasi di Bali merupakan lukisan yang dibuat pada daun lontar. Lukisan itu biasanya berisi cerita-cerita rakyat yang disusun secara berurutan, seperti komik. Prasi belakangan mulai populer, bahkan dalam Bulan Bahasa Bali tahun 2021 selama sebulan penuh pada Februari diadakan pameran prasi di Taman Budaya Denpasar.

Yohanes Soubirius de Santo, adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Undiksha, Singaraja, yang punya minat yang sangat besar terhadap prasi. Tugas akhirnya untuk mendapat gelar S1, adalah karya seni berupa prasi.

Prasi karya Yohanes intinya sama dengan prasi yang dibuat di Bali. Medianya sama-sama daun lontar. Cara melukisnya juga sama dengan cara melukis prasi secara tradisional di Bali, yakni dengan menggunakan pengrupak (pisau kecil) untuk alat menggurat, kemudian diusap minyak kemiri agar guratan bisa tampak dengan jelas.

Yang berbeda, jika di Bali lukisan pada daun lontar itu bisanya mengandung cerita-cerita rakyat Bali, prasi yang dibuat Yohanes berisi cerita rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT), daerah asal dia.

Inilah antara lain karya-karya prasi Yohanes:

TRADISI PENANGKAPAN PAUS

Prasi ini berisi gambaran tentang tradisi penangkapan paus. Di situ digambarkan situasi pantai lamalera yang terjal dan bertebing batu cadas dan kampung nelayan.

Lalu, ada upacara sebelum pergi menangkap paus, yakni  Tobu nama fatta berarti duduk, berkumpul di pasir tepi pantai. Dalam ritual ini tuan tanah melakukan ritual adat menaiki gunung dimana terdapat lima tempat perhentian yang berbeda. Pada ritual ini terdapat lambang penggunaan tombak dan gong sebagai simbol.

Kemudian, misa arwah dilakukan satu hari sebelum misa lefa. Penyelenggaraan misa arwah dilakukan dengan mengunjungi makam serta membakar lilin di atas pusara. Secara khusus bagi leluhur yang meninggal di laut, misa arwah dilakukan pada sore hari di pantai.

Misa ini merupakan puncak acara pembukaan musim berburu ikan paus di Lamalera. Setelah selesai misa lefa, pastor melakukan pemberkatan pada semua peledang milik warga. Untuk menandai pembukaan pasar ikan, secara simbolis dilepas peledang praso sapang.

Musyawarah pembuatan alat penangkapan paus. Pembuatan senjata dan perahu. Pemberkatan senjata, tali, layar, dan Perahu dengan air yang sudah diberkati. Lalu gambaran keberangkatan para penangkap paus (meninggalkan rumah dan keluarga).

Waktu pencarian ikan paus dilalui selama berbulan-bulan. Lalu ada gambaran saat pemburuan di laut. Lalu ucapan syukur atas hasil tangkapan. Pembagi bagian hasil tangkapan. Terakhir, pengolahan hasil tangkapan.

___

PERMAINAN ALAT MUSIK SASANDO

Inspirasi  pembuatan Sasandu diperoleh Pupuk Soroba saat menyaksikan seekor laba-laba yang besar sedang asyik memainkan jaring (sarangnya) sehingga terdengar alunan bunyi yang indah. Berdasarkan pengalamannya itu Ia ingin menciptakan suatu alat yang dapat mengeluarkan bunyi yang indah

Untuk merealisir idenya itu, mula-mula Pupuk Soroba mencungkil lidi-lidi daun lontar yang mentah, lalu disenda, kemudian dipetik. Pikiran Soroba makin berkembang, terakhir ruas bamboo dipasang pada haik yang terbuat dari dun lontar, serta senar atau dawai mula-mula dibuat dari serat akan pohon beringin, sesudah itu dibuat dari usus musang yang kering, dan ternyata menghasilkan resonansi bunyi yang lebih besar

Berdasarkan sejarah, sasando dulunya digunakan sebagai media penyembuhan bagi penderita penyakit kusta yang saat itu mewabah di Pulau Rote dan sekitarnya. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring seni tradisional, hiburan dalam acara duka, dan dapat pula digunakan sebagai hiburan dalam pengiringan lagu.

Alat musik ini bisa digunakan sebagai media untuk mengisi berbagai macam acara upacara adat yang dilakukan masyarakat setempat. Upacara adat yang bisa diiringi dengan menggunakan alat musik sasando ini adalah upacara adat pernikahan, upacara penyambutan tamu, dan upacara adat lainnya.

___

SEJARAH PULAU KOMODO

Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang putri yang diberi nama Putri Naga yang hidup dan tinggal di sebuah pulau. Tak lama kemudian sang putri hamil dan melahirkan anak kembar 2 (dua) berjenis kelamin laki-laki. Namun kedua anak kembar tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Satu berbentuk manusia dan satu lagi berbentuk kadal. Hal ini membuat putri naga dan moja malu.

Hari berlalu dan tahun demi tahun berganti Gerong bertumbuh menjadi seorang pemuda yang tangkas dan gagah berani. Diceritakan suatu saat Gerong hendak berburu rusa disebuah hutan, dan dia bertemu dengan sebuah kadal raksasa.

Gerong lantas mengejar kadal raksasa itu dan hendak membunuhnya dengan tombak. Tiba-tiba, si Putri Naga muncul dan mencegah Gerong menghunuskan tombaknya ke arah kadal raksasa tersebut. Si Putri Naga memberitahu Gerong bahwa kadal raksasa itu adalah komodo yang merupakan saudara kembar Gerong.

Selepas dari kejadian itu, masyarakat sekitar memperlakukan komodo itu dengan baik. Komodo hidup di hutan dengan berburu hewan lain seperti rusa, kambing atau babi hutan.  Kadal raksasa itu pun hidup berdampingan dengan penduduk lokal yang hidup tinggal di Pulau Komodo sampai saat ini.

___

TARI CACI ATAU TARI PERANG

Tari ini dipentaskan sebagai ucapan syukur atas hasil panen, yang teridiri dari ritual pembukaan, pertunjukan tari, dan ritual penutupan

Caci dimainkan dua orang laki-laki, satu lawan satu, tetapi memukul dilakukan secara bergantian. Para pemain dibagi menjadi dua kelompok yang secara bergantian bertukar posisi sebagai kelompok penyerang dan kelompok bertahan.

Tarian Danding atau tandak Manggarai ditarikan sebagai pembuka pertunjukan caci. Untuk menggelar permainan caci, masyarakat melakukan beberapa ritual, diantaranya dilakukan di sawah dan mata air yang berada di desa tersebut. Pada malam sebelum permainan ini dimulai dilakukan upacara pemanggilan roh leluhur yang di dalamnya terdapat penyembelihan ayam.

___

LEGENDA DANAU TIGA WARNA

Pada zaman dulu, di puncak Gunung Kelimutu hidup Konde Ratu beserta rakyatnya. Di antara rakyatnya itu, ada dua orang yang bisa menggunakan sihir. Ata Bupu misalnya, ia adalah orang yang baik dan suka melindungi orang lain, sedangkan Ata Polo, sahabatnya, dianggap penyihir jahat karena suka memakan manusia.

Suatu hari, datang sepasang Ana Kalo (anak yatim piatu) kepada Ata Bupu. Mereka berdua meminta Ata Bupu untuk melindungi mereka, dikarenakan kedua orangtuanya telah meninggal.  Ata Bupu setuju untuk melindungi mereka berdua, tetapi dengan syarat mereka berdua tidak boleh meninggalkan ladang milik Ata Bupu agar tidak menjadi mangsa Ata Polo.

Suatu hari, Ata Polo datang ke rumah Ata Bupu dan mengetahui keberadaan kedua anak yatim tersebut. Ata Polo sempat akan memangsa anak yatim itu, namun Ata Bupu berhasil mencegahnya. Ya, Ata Bupu meminta Ata Polo untuk menunggu hingga kedua anak yatim itu tumbuh dewasa. Akhirnya… setelah dewasa, anak yatim itu menjadi Koo Fai dan Nuwa Muri.

Lalu, Ata Polo datang untuk menagih janjinya dan memangsa kedua anak yatim itu. Namun, Ata Bupu tidak menginginkan kedua anak itu menjadi mangsa temannya.

Akhirnya ia mencegah serangan Ata Polo. Selanjutnya, Ata Bupu pergi ke perut bumi bersama dengan kedua anak yatim itu untuk menghindar. Namun, Ata Polo terus mengejar mereka. Hingga akhirnya, kedua penyihir itu pun tertelan bumi, begitu juga dengan kedua anak yatim itu, mereka terkubur hidup-hidup.

Tak lama setelah kejadian itu, muncul air berwarna biru dari tempat terkuburnya Ata Bupu. Sedangkan dari tempat Ata Polo muncul air berwarna merah. Dan air berwarna hijau, muncul dari tempat terkuburnya kedua anak yatim tersebut. Nah, itulah cerita di balik keindahan Danau Tiga Warna, berdasarkan legenda masyarakat sekitar.

___

Yohanes jadi Pemenang

Selain mengantarkan Yohanes meraih gelar sarjana, prasi yang ditekuninya ternyata mengantarkan dia dalam meraih prestasi di tingkat dunia. Awal tahun 2021 ini Yohanes meraih  penghargaan internasional awal tahun ini.

Ia ditetapkan menjadi salah satu pemenang dalam event United  Nations Development Programme From The Desk of The Executive Secretary yang diselenggarakan oleh PBB.

Pada event yang digelar PBB, pesertanya puluhan ribu orang yang datang dari 193 negara di dunia. Ada yang berasal dari serikat pekerja, asosiasi, badan perusahaan, seniman, pekerja seni, dan pengrajin seni, yang berasal dari 193 negara.

Di event PBB ini Yohanes memang memamerkan prasi yang memvisualisasikan kebudayaan NTT yang merupakan karya tugas akhir penciptaan dalam kuliah, yakni prasi tentang Tradisi Penangkapan Paus dan Legenda Danau Tiga Warna.

Selain itu, di tempat berbeda ia juga meraih juara satu pada event Art And Artisans yang diselenggarakan oleh Integrated Learning Institute For Sustainable Development dan Forum Global Challenges di Kanada.

 “Kedua event ini berlangsung pada  Januari sampai Februari 2021. Yang di PBB diadakan di daerah London, Inggris. Saya terpilih sebagai pemenang. Yang di Kanada di daerah Lombard Ave saya terpilih menjadi juara satu,” kata Yohanes.

Untuk di Kanada, ia memamerkan karya seni drawing yang bertemakan tentang perebutan peran di masa pandemi ini.

Saat pulang kampung ke NTT, Yohanes tetap akan melanjutkan pembuatan prasi dengan visualisasi kebudayaan NTT. “Apalagi di NTT banyak terdapat pohon lontar. Jadi, daun lontar tak akan kekurangan,” katanya. [T]

  • Editor: Adnyana Ole

_____

ARTIKEL TERKAIT

Prasara Lontar Prasi bertajuk “Prasikala Nukilan Taru Mahottama”. di Gedung pameran Kriya Hall Art Center, Taman Budaya Provinsi Bali

Bulan Bahasa Bali | Sebulan Prasara 89 Karya Prasi

keterangan gambar:
potongan prasi Bagus Umbara koleksi British Library

Prasi Bagus Umbara dan Tiga Nama Mantra

Tags: Pameran Seni RupaPrasiSeni RupaUndiksha
Previous Post

Terkejut, Mengolah Kejutan dan Beradaptasi

Next Post

Gurat Memoar | Ida Bagus Sena, Pelukis yang Mengaku Bodoh, yang Memetik Pelajaran dari Mana-mana

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Gurat Memoar | Ida Bagus Sena, Pelukis yang Mengaku Bodoh, yang Memetik Pelajaran dari Mana-mana

Gurat Memoar | Ida Bagus Sena, Pelukis yang Mengaku Bodoh, yang Memetik Pelajaran dari Mana-mana

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Manusia Tersekolah Belum Tentu Menjadi Terdidik

by I Nyoman Tingkat
May 19, 2025
0
Manusia Tersekolah Belum Tentu Menjadi Terdidik

PADA 2009, Prof. Winarno Surakhmad, M.Sc.Ed. menerbitkan buku berjudul “Pendidikan Nasional : Strategi dan Tragedi”.  Buku setebal 496 halamanitu diberikan...

Read more

Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

by Dewa Rhadea
May 19, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

PAGI ini, saya membaca sebuah berita yang membuat dada saya sesak: sekelompok siswa Sekolah Dasar (SD) di Cilangkap, Depok, terlibat...

Read more

Aktualisasi Seni Tradisi dalam Pusaran Era Kontemporer

by Made Chandra
May 19, 2025
0
Aktualisasi Seni Tradisi dalam Pusaran Era Kontemporer

Upaya Membaca yang Dianggap Lalu, untuk Membaca Masa Kini serta Menerka Masa Depan KADANG kala selalu terbersit dalam pikiran, apa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Mujri, Si Penjaja Koran: Sejak 22 Tahun Tetap Setia Berkeliling di Seririt
Persona

Mujri, Si Penjaja Koran: Sejak 22 Tahun Tetap Setia Berkeliling di Seririt

TERSELIPLAH sosok lelaki bertopi di antara sahut-riuh pedagang dan deru kendaraan di jalanan sekitar Pasar Seririt, Buleleng, Bali, pada satu...

by Komang Puja Savitri
May 19, 2025
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co