Ni Kadek Ayu Indah Pertiwi dari SMPN 3 Sukawati ditetapkan sebagai juara 1, Lomba Virtual Membaca Puisi Bahasa Bali Modern untuk siswa SMP se-Gianyar. Sementara juara dua diraih Ni Kadek Thaly Titi Kasih dari SMPN 2 Sukawati.
Selanjutnya juara tiga Ni Putu Bintang Santiari (SMPN 3 Ubud), juara harapan satu Ni Wayan Lia Selianti (SMP Satu Atap 1 Tampaksiring), juara harapan dua Ni Gusti Ayu Mirah Paramitha (SMPN 1 Sukawati) dan juara harapan tiga Komang Desvira Putri Winata (SMPN 3 Gianyar). Sementara juara favorit diraih Ni Kadek Cintya Laksmi Devi.
Lomba baca puisi Bali Modern ini dilenggarakan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar untuk menjaga eksistensi Bahasa Bali di era pandemi Covid-19. Tujuannya adalah untuk mengembangkan Kesusastraan Bali, khususnya Sastra Bali Modern, untuk menghimbau generasi muda agar menyadari pentingnya Bahasa, Aksara dan Kesusastraan Bali dalam menjaga Kebudayaan Bali, dan untuk memotivasi generasi muda agar berani menampilkan potensi yang dimiliki, sehingga menambah ketertarikan menekuni Kesusastraan Bali.
Puisi-puisi yang dilombakan merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap sastrawan Bali modern Gianyar yaitu I Nyoman Manda dan I Made Sangra. Dilengkapi dengan beberapa karya puisi Bali modern yang dituliskam oleh penyuluh bahasa Bali Kabupaten Gianyar.
Seluruh panitia berasal dari Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar dan peserta merupakan putra atau putri terbaik yang berasal dari seluruh SMP di Kabupaten Gianyar sebagai wakil masing-masing sekolah. Kegiatan lomba sudah terlaksana mulai dari tanggal 13 November sampai 31 Desember 2020.
Pelaksanaan Lomba dilaksanakan di rumah atau bebas ditentukan sendiri oleh peserta, vidio dikumpulkan pada panita dan dinilai oleh tim juri. Penutupan dan penyerahan hadiah dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar pada tanggal 4 Januari 2021 dengan menghandirkan para pemenang, pendamping dan para juri. Dalam kegiatan ini dibatasi sampai 25 orang. Pembatasan ini dilakukan untuk menjalankan aturan pemerintah yakni protokol kesehatan physical distancing.
I Made Wiadnyana, S. Pd, M. Pd selaku ketua panitia menyatakan sangat merasa bahagia melihat antusias para peserta untuk mengikuti kegiatan lomba ini, seluruh sekolah tingkat SMP ikut berpartisipasi. Walaupun lomba ini dilaksanakan secara virtual namun persiapan peserta sangat maksimal serta berkualitas.
“Banyak usaha dilakukan oleh masing-masing sekolah mulai dari pembinaan, pengeditan vidio bahkan ada yang sampai membuat opening vidio dengan melibatkan sekaha tabuh di sekolahnya, ini menunjukan sekolah dan peserta tidak main-main atau tidak sekedar ikut berpartisipasi saja, namun memang benar-benar ingin menunjukan hasil yang maksimal,” kata Wiadnyana.
Selain itu rasa bangga pun muncul ketika masa pandemi seperti saat ini semangat rekan-rekan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar untuk mengadakan lomba virtual membaca puisi Bali modern tingkat SMP sangat besar, bukan hanya panitia saja namun seluruh rekan-rekan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar bekerjasama memberikan masukan dan motivasi demi berjalan lancarnya kegiatan lomba ini, begitu tandasnya.
Juri lomba adalah tokoh-tokoh yang sudah dikenal luas di dunia Sastra Bali Modern. Mereka adalah Dr. Dra. Anak Agung Sagung Mas Ruscitadewi, M. Fil.H., Ida Bagus Pawanasuta, S. Pd, M. Pd., dan Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten, S.Pd., M.Hum.
Mas Ruscitadewi sangat mengapresiasi kegiatan lomba membaca puisi Bali modern yang dilaksanakan oleh penyuluh bahasa Bali Kabupaten Gianyar. Meskipun dilaksanakan secara virtual akan tetapi beliau melihat semangat para siswa dan upaya panitia dalam melestarikan dan menjaga eksistensi bahasa Bali pada saat masa pandemi patut diberikan apresiasi. “Penekanan terhadap wirasa atau pejiwaan pada saat membaca puisi sangat penting untuk diperhatikan oleh peserta karena semua puisi memiliki amanat masing-masing yang ingin disampaikan oleh penulis dengan karakter masing-masing karya,” katanya.
Harapan besar dari Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar selaku penyelenggara, semoga kegiatan tentang pelestarian Bahasa, Aksara dan Sastra bisa terus diadakan serta dikembangkan, tentu dukungan dari pemerintah serta masyarakat sangat diperlukan dalam hal ini agar di era zaman globalisasi seperti saat ini eksistensi bahasa Bali bisa semakin meningkat. [T]