17 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pemilihan Langsung Dari Perspektif Konflik

Made GunawanbyMade Gunawan
November 25, 2020
inOpini
Pemilihan Langsung Dari Perspektif Konflik

“Piye Kabare, Penak Zamanku To….”, tulisan seperti ini biasa kita jumpai jika melintas di jalur protokol nasional, seperti jalur pantura atau jalur jawa – bali. Tulisan seperti ini biasanya terpampang besar-besar di pantat truk, atau tertempel kecil disudut mobil pribadi, menjadi hiburan tersendiri bagi pengendara baik mobil maupun motor. Biasanya disamping tulisan ini terpampang gambar presiden kedua RI, yakni presiden soeharto, yang tampak tersenyum sumringah, sambil melambaikan tangannya.

Salah satu penanda beda antara zaman “ dulu “ dengan zaman “ sekarang “ adalah rutinnya pemilihan langsung, dari pemilihan kepala desa, pemilihan kepada daerah, anggota dewan perwakilan rakyat, hingga pemilihan presiden. Hajatan ini seperti serimonial rutin layaknya hari raya, penuh hiruk pikuk, pesta, namun juga diselingi konflik dan keributan.

Masyarakat sebagai institusi sosial tak pernah sepi dari konflik, layaknya bagian yang melekat dan tak terpisah. Jika zaman Soeharto konflik diminimalisir dan diredam, maka yang tampak dipermukaan hanya stabilitas dan ketenangan. Namun potensi konflik ketika itu tetap ada bersifat laten, yang akhirnya meledak, yang bukan saja menjungkalkan dirinya dari kekuasaanya, namun juga membangkitkan perubahan sosial yakni reformasi. Pada periode awal reformasi segala konflik yang dulunya bersifat laten, muncul kepermukaan. Maka masa lalu digugat, perombakan terjadi disegala bidang.

Dari sudut pandang sosiologi konflik tidak saja bermakna negatif yang bersifat merusak, namun juga bisa bermakna positif, yakni dapat memicu perubahan sosial dan konformitas yang baru. Konflik pada dasarnya berawal dari tidak meratanya distribusi kekuasaan, sumber materi atau kekayaan, dan status sosial atau prestise. Beberapa kelompok terlalu dominan dalam penguasaan sumber kekuasaan, sehingga memiliki kesempatan membentuk tatanan sosial yang diperlukan untuk mempertahan “status quo “ dan mengelaminir pihak-pihak yang menentang mereka.

Mengapa kita menyelenggarakan ritual konflik dan melembagakan konflik ini melelui institusi yang bernama pemilihan langsung?

Sebenarnya tujuan pelembagaan ini bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi konflik yang bersifat positif, yakni bagaimana konflik bisa dijadikan sebagai sarana mekanisme perubahan sosial dan melakukan penyesuaian melalui berbagai konformitas, pendistribusian kembali kekuasaan dan wewenang.

Pihak-pihak yang bertarung dalam pemilihan umum akan mempertarungkan ide dan gagasan, mereka akan saling bantah dan saling tuding, lalu dari sana akan ditemukan suatu formula untuk perbaikan bersama. Seharusnya hanya kandidat yang mampu menemukan masalah sekaligus solusi yang memenangkan kontestasi itu. Pemenang diharapkan juga mampu meredam dan mendamaikan berbagai pihak yang berbeda dengan sebuah konformitas baru.

Namun hal seperti itu tak tampak menonjol saat ini, yang terjadi malah akumulasi sumber-sumber kekuasaan, melalui money politik, mobilitas aparatus Negara, dan politisasi undang-undang, termasuk penyebaran hoak dan penggiringan opini melalui akun-akun buzzer. Dengan kata lain, kekayaan digunakan untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar, kekuasaan digunakan untuk kekuasaan yang lebih besar lagi atau bersifat akumulatif.

Sasaran dan tujuan pemilihan yang memicu konflik belum sepenuhnya terjadi, konflik masih terlihat bersifat negatif, belum menumbuhkan konflik yang bersifat positif dan membangun. Untuk mengatasi gap ini, pendidikan demokrasi sebaiknya sejak dini diperkenalkan pada generasi muda. Pelatihan kemampuan berorganisasi juga sudah selayaknya dikembangkan, bahkan di tingkat pendidikan dasar, bagaimana sebuah organisasi dikelola, bagaiman sebuah ide dikemukakan dan dikembangkan, dan bagaimana konformitas dilakukan terhadap pihak-pihak yang berbeda.

Demokrasi sejatinya adalah pengorganisasian, baik orang maupun ide dan gagasan. Tanpa kemampuan berorganisasi tampaknya perubahan sosial akan sulit terjadi. Dalam sejarah bangsa kekuatan rakyat dapat tumbuh melalui pengorganisasian elemen rakyat, melalui serikat-serikat, baik serikat buruh, petani maupun serikat yang bersifat modern seperti partai politik. Hal itu dapat dibentuk karena adanya kesadaran yang kuat dikalangan elemen bangsa, meskipun saat itu dalam suasana penuh tekanan akibat penjajahan yang membelenggu kebebasan rakyat.

Saat ini, di era kemerdekaan ini,  seharusnya elemen masyarakat lebih mampu dan bisa dibandingkan pendahulu kita dimasa penjajahan itu, apalagi didukung teknologi dan informasi yang nyaris tanpa batas. Menjadi menarik mengapa hal itu tak terjadi? Apakah ada kekuatan status quo yang beroperasi layaknya penjajah kolonial dulu? Mengapa keinginan kembali ke dalam suasana penuh tekanan bisa ada dan muncul, seperti kemunculan gambar dan kata-kata pak harto diatas? Apakah ini pertanda masyarakat tak mampu memanfaatkan kebebasanya, atau malah kebebasan yang didapat sekarang dirasa menyiksa hingga harus perlu kembali hidup dalam kendali dan pengawasan?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa menjadi panjang dan berlanjut, namun satu yang pasti; ada yang salah dengan kita.

Previous Post

Tentang Hujan

Next Post

Ekologi dalam Kata

Made Gunawan

Made Gunawan

Orang Negaroa, Jembrana Bali, aktivis jurnalisme warga yang menulis di berbagai media. Bisa ditemui di akun facebook bernama Gunawan Golokadas

Next Post
“Mungkah Saka” dan Kisah-kisah Para Pendeta

Ekologi dalam Kata

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Manusia Tikus”, Gen Z yang Terjebak di Kolong Kasur

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 17, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

ADA satu istilah yang lagi rame di China sana, shǔ rén alias “manusia tikus”. Bagi sidang pembaca yang belum tahu,...

Read more

Kriteria dan Syarat Sosok Pemimpin di Suku Baduy

by Asep Kurnia
June 17, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

KRISIS kualitas kepemimpinan nasional sedang terjadi dan melanda secara dahsyat, moralitas dan tingkat keamanahan seorang pemimpin yang terpilih menunjukan kurva...

Read more

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

by Lintang Pramudia Swara
June 16, 2025
0
Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

BEGITU enigmatik dan diabolis, saya rasa Han Kang memberi tawaran segar di kancah sastra dunia. Sejak diumumkan sebagai pemenang Nobel...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co