17 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kelangkaan Burung Hantu di Bali

Doni Sugiarto WijayabyDoni Sugiarto Wijaya
October 13, 2020
inEsai
Kelangkaan Burung Hantu di Bali

Saat datang di waktu menjelang mentari terbenam, banyak kendaraan sudah parkir di depan halaman ruang pameran. Di ruang terbuka berumput sebelah timur, kursi dan meja tertata untuk acara pemutaran film dan diskusi. Acara yang diadakan bertema Make Plastik History yang diselenggarakan pada bulan Januari tahun 2020, Minggu kedua di Kulidan Kitchen and Space dibuka oleh I Dewa Gede Palguna. Acara berupa nonton bareng film Pulau Plastik dan diskusi. Pameran seni tersebut menampilkan berbagai karya dengan keunikan masing masing. Ada yang dilukis dengan akrilik, cat air, dibuat di atas karton, digabungkan antara lukisan dua dimensi dengan figuran tiga dimensi hingga suatu figur dari plastik berbentuk mahluk hidup.

Berjalan di ruang galeri sambil mengamati , terdapat satu karya seni tiga dimensi yang istimewa. Karya tersebut dibuat dengan plastik bekas yang dibentuk sebagai burung hantu dan gabus yang menjadi pohon tempat tinggalnya. Saat malam hari, dua mata burung mengeluarkan cahaya putih dari lampu yang terpasang. Karya itu dibuat oleh   I Putu Eni Astiarini 

Where is My Heaven dengan ukuran 200cm x 160 cm

.Jika diterjemahkan, arti dari judulnya seperti ini: dimana surgaku. Di acara tersebut juga ada seorang pembicara Putu Bawa Negara yang membawakan topik Seni dan Pelestarian Hutan. Karya seni ini berkaitan dengan hal tersebut. Ia merepresentasikan kelangkaan burung hantu dan habitat hutan yang rusak.

 Salah seorang warga guwang menyebutkan di tahun 1970-an burung hantu umum dijumpai di sana. Sejak revolusi hijau menyusut terus hingga tidak ada karena pertanian monokultur dengan bahan kimia serta perubahan bentang alam dimana “hutan kecil” diantara sawah menghilang.

Burung hantu memerlukan pohon untuk bersarangdan berteduh. Ketiadaan “hutan kecil” membuat burung hantu menjauh dari sawah. Bagi pemelihara burung hantu, mereka harus buat rumah buatan. Saat ini di Bali hanya satu desa yang menerapkan sawah ramah burung hantu.

Selain burung hantu celepuk berbulu putih yang dibudidayakan ada tiga spesies burung hantu liar yang jarang dijumpai di Bali. Tidak ada riwayat populasi yang jelas dari ketiga spesies ini oleh karena itu pemerintah Bali perlu merekrut ilmuwan untuk meneliti populasi yang masih tersisa di taman nasional Bali Barat. Ketiga spesies burung hantu ini juga hidup di Jawa dan Sumatera.

Beluk Ketupa (Ketupa ketupu)

Burung ini paling menyukai tepi hutan tempat terdapat lahan terbuka untuk berburu mangsa dan kumpulan pepohonan untuk membangun sarang. Sering berburu di kawasan berair untuk menangkap ikan , katak dan udang udang kecil. Oleh karena itu sungai, rawa dan sawah menjadi tempat untuk mendapat makanan. Selain hewan air, juga memangsa mamalia kecil dan burung(1)

Beluk Jampuk (Bubo sumatranus)

Spesies ini cukup adaptatif di berbagai habitat tetapi lebih mengutamakan hutan primer yang lebat dan hutan sekunder. Bersarang juga di antara mosaic hutan dan ruang terbuka seperti rawa dan sawah. Paruhnya berwarna kuning dan bulunya abu abu(2).

Serak Bukit (Phodilus badius)

Burung hantu yang suka berada di antara hutan dan ladang pertanian. Paling aktif saat awal malam. Mangsa yang sering ditangkap adalah jangkrik, kecoak dan kadal kecil(3).

Dari ulasan singkat mengenai tiga spesies burung hantu tersebut, semuanya membutuhkan habitat hutan, ekosistem air dan sawah yang jernih, bebas pestisida dan pupuk kimia serta ruang terbuka untuk mencari makanan.

                Sebagai predator puncak, burung hantu dan burung pemangsa mengendalikan populasi hewan pengerat, kadal,dan hewan kecil lainnya. Juga dapat dijadikan indikator kualitas air dimana saat banyak burung pemangsa tinggal di tepi sungai atau rawa  berarti di situ mangsanya mencukupi dan layak konsumsi. Jika terjadi gangguan serius pada ekosistem maka menurunya populasi burung pemangsa menjadi alarm untuk meningkatkan kualitas air dan hutan.

Saat ini sawah di Bali termasuk Guwang didominasi oleh monokultur. Dalam ekologi, monokultur rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Di beberapa daerah burung hantu dianggap penanda sumber air. Setiap burung pemangsa membutuhkan pepohonan dan “hutan kecil”. Maka memulihkan keanekaragaman dan populasi burung pemangsa di Bali berarti memulihkan sebagian besar keragaman hayati dan meningkatkan cadangan air tanah. Air sungai, danau dan sawah perlu dijernihkan supaya ikan, kodok dan udang udangan (krustasea) berkembang biak agar burung hantu hidup layak. Ada juga potensi yang belum dilirik dan digali yaitu ekowisata pengamatan burung.

Pemulihan burung hantu dan burung pemangsa harus berjalan beriringan dengan usaha menerapkan kedaulatan pangan seperti di desa burung hantu Tabanan. Perlu diperluas jadi skala besar. Pertanian yang memulihkan dan memperbaharui akan memperkaya keragaman hayati. Untuk mewujudkan ini perlu dilakukan reformasi agrarian dimana para komunitas dan petani kecil menjadi pemeran utama dalam pelestarian dan pemulihan. Pemerintah adalah fasilitator. Rakyat yang bergerak dengan kearifan. Agroekologi adalah upaya menyatukan pelestarian, pemulihan ekologi dengan kedaulatan pangan.

Hutan dan sawah adalah bagian integral ekologi Bali sejak ribuan tahun lalu. Oleh karena itu metode produksi di sawah dan hutan harus terus menerus diperbaharui untuk meningkatkan keragaman hayati. Pemulihan hutan tidak hanya sekedar penanaman pohon. Hutan harus menjadi habitat yang layak untuk burung pemangsa. Ekosistem yang tinggi keragaman hayati akan lebih stabil dan tangguh dalam menghadapi bencana.

Jadi di sini ada langkah teknis penerapan agroekologi serta pengolahan sumber daya pertanian termasuk sisa tanaman dan hewan serta langkah politik antara lain reforma agrarian  dan regulasi untuk melindungi petani kecil yang mana tanah dikelola berbasis komunitas secara demokratis sehingga mereka bukan hanya buruh upahan tapi bagian dari lahan tempat mereka bermata pencaharian yang pada akhirnya muncul motivasi dari dalam diri mereka untuk memperkaya keragaman hayati dan meningkatkan kualitas lingkungan, dan peran pemerintah dalam memfasilitasi agroekologi.

Gerakan akar rumput petani agroekologi dan partisipasi dalam konservasi perlu dibangun. Gerakan tersebut harus saling terintegrasi bukan hanya sebagai pulau yang terisolir. Keberhasilan petani di desa burung hantu harusnya mendorong petani di desa lain melakukan langkah serupa dan berinovasi.

Untuk itu peran teknis dengan teknologi dan ilmu pengetahuan serta peran politik dari pemerintah dan perjuangan politik masyarakat akar rumput harus berjalan beriringan. Pemerintah dapat memfasilitasi distribusi beras ramah burung hantu. Ini akan memberdayakan petani dan memperluas praktek agroekologi. Para sarjana teknik dapat merancang peralatan mesin untuk mengolah produksi sawah demi meningkatkan nilai ekonomi komunitas petani. Mungkin akan semakin banyak burung bersarang hingga sawah itu jadi surga untuk burung.  Setelah itu terwujud komunitas desa dapat bangun penginapan yang dikelola komunitas untuk memperkenalkan keragaman hayati dan kearifan di situ dalam bentuk pariwisata berkelanjutan dan berkeadilan.

Sumber:

  1. Strange, Morten. 2012. A Photographic Guide to Birds of Indonesia Second Edition. Hong Kong. Turtle Publishing. Page 200
  2. Ibid.
  3. Ibid. Page 198
Previous Post

Layangan dan Tawa yang Abadi

Next Post

Kampung, Perempuan, dan Kebimbangannya

Doni Sugiarto Wijaya

Doni Sugiarto Wijaya

Lulus Kuliah tahun 2017 dari Universitas Pendidikan Nasional jurusan ekonomi manajemen dengan IPK 3,54. Mendapat penghargaan Paramitha Satya Nugraha sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dengan bahasa Inggris. Sejak tahun 2019 pertengahan bulan Oktober, Doni mulai belajar menulis di blog secara otodidak. Doni menulis untuk bersuara kepada publik mengenai isu isu lingkungan hidup, sosial dan satwa liar.

Next Post
Sanggah Setengah Jadi dan Ritual yang Kembali Sederhana

Kampung, Perempuan, dan Kebimbangannya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kriteria dan Syarat Sosok Pemimpin di Suku Baduy

by Asep Kurnia
June 17, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

KRISIS kualitas kepemimpinan nasional sedang terjadi dan melanda secara dahsyat, moralitas dan tingkat keamanahan seorang pemimpin yang terpilih menunjukan kurva...

Read more

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

by Lintang Pramudia Swara
June 16, 2025
0
Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

BEGITU enigmatik dan diabolis, saya rasa Han Kang memberi tawaran segar di kancah sastra dunia. Sejak diumumkan sebagai pemenang Nobel...

Read more

Niskala Pancasila dan Tugas Besar Pendidikan: Menyemai Indonesia Raya dari Dalam Diri

by Dewa Rhadea
June 16, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

PERINGATAN Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni bukan sekadar momen seremonial. Ia adalah ajakan reflektif—untuk menengok ke dalam, menyatukan kembali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co