Oleh: Putu Purwani – SMAN Bali Mandara
“Bangun pagi…., gosok gigi…, cuci kaki…. sambil mandi…. !“ Iya itu dulu saat masih sekolah.
Tapi sekarang saat belajar di rumah, urutannya jadi berubah. “Bangun pagi… colek mata dua jari… bersih bersih nyapu lagi….!” Dan setiap hari seperti itu.
Sebagai anak perempuan satu-satunya aku cukup diandalkan, pagi hari saat bangun tidur langsung membersihkan rumah. Biasa, anak rajin. Hehe.
Bukannya tidak suka jika aku berdiam diri di rumah. Malah sangat senang di saat mendengar pembelajaran dilakukan di rumah dengan sistem daring. Jadi bisa santai, leha-leha, rebahan.
Tapi ternyata OMG! Tolong kembalikan aku ke sekolah! Demi kerang ajaib tolong kembalikan hari-hariku seperti biasa, aku bosan, sungguh-sungguh bosan dengan segala kegiatan yang tidak ada bedanya setiap hari.
Di sekolah sepertinya akan lebih menyenangkan, melihat teman, belanja, dan yang pasti tidak kalah menyenangkan adalah belajar he…he…he…
Beberapa waktu lalu aku mendapat pesan dari guruku, “Nak bapak sudah kirim soal ya silakan dijawab tanpa open book, ataupun searcing Googe. Usahakan belajar dulu sebelum menjawab. Semangat..” katanya.
Tugas? Lagi? Pikirku. Ya, Tuhan demi Spongebobyang bisa bernafas kenapa aku harus mendapat nasib yang seperti ini. Rasanya aku ingin tenggelam saja ke dalam lautan. Oke lebay!
Ayo buka bukumu dan belajar, kerjakan tugasmu dan lihat hasilnya, masalah selesai. Padahal semudah itu untuk menyelesaikan tugas, tapi apa daya panggilan kasur yang meminta untuk ditiduri lebih mudah dilakukan dari pada membuat tugas sekolah, apalagi jika ditemani cemilan ditambah kipas angin dan TV yang menyala. Sempurna sudah harimu!
Tapi tidak, aku harus belajar ‘Demi Cita-cita!, Demi Keluarga!’batinku. Aku memang terlahir dari keluarga kurang mampu dan sekarang aku bersekolah karena aku mendapat bantuan dari pemerintah. Jarak sekolah dari rumahku memang lumayan jauh, sangat jauh bahkan. Tapi tidak apa-apa sudah beruntung mendapat sekolah gratis, dapat asrama, dan didikian yang disiplin, setidaknya saat sudah besar aku bisa menjadi orang yang berguna dan membahagiakan keluarga.
Setelah selesai dengan belajar dan menjawab soal aku langsung mandi lalu melihat berita di tv. Jangan tanyakan berapa aku mendapat nilai karena memilukan, tapi tak apa-apa aku menjawab dengan jujur dan penuh keyakinan. Siang ini berita tetap sama COVID-19 lagi. Virus yang lebih dikenal dengan nama corona ini sudah membuat cetakan baru setelah Presiden pertamakali mengatakan 2 orang positif.
Padahal baru beberapa hari lalu Presiden mengungumkannya tapi Virusnya suah menyebar kemana-mana. Aku bahkan sampai terkejut saat tiba-tiba melihat ibukku membeli banyak sayur, buah, sabun pencuci tangan dan juga masker yang banyak untuk jaga-jaga biar sehat katanya.
Bukannya aku sok pintar atau sok tahu tapi menurutku apa yang ibuku lakukan kurang benar, aku yakin banyak orang juga seperti ibu, coba pirikan lagi. Kenapa saat ada wabah virus ini baru membeli makanan sehat atau sabun pencuci tangan dan rajin mencuci tangan, kenapa tidak dari dulu saja hidup sehat, kan virus tidak akan menyerang tubuh kita.
Terkadang aku heran, memakan makanan sehat dan juga memuci tangan padahal sangat mudah dilakukan tapi sebagian orang memang malas dan berakhir menghiraukannya. Semoga saja virus ini cepat musnah dan kadaan menjadi normal, kembali kesekolah dan tidak ada tugas daring lagi yang sungguh bikin pusing. [T]