Hari ini merupakan hari yang membahagiakan bagi yang terhormat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali. Bagaimana tidak bahagia, hari ini mereka menjalani Rapid Test untuk mengetahui apakah dirinya positif corona atau tidak.
Ini contoh yang bagus. Apalagi menurut berita di salah satu media ada anggota DPRD Bali berseloroh bahwa anggota DPR adalah gardu eh garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19 dan akan turun ke lapangan. Tentulah kesehatan mereka perlu diperhatikan sebelum bersentuhan dengan rakyat. Nanti kalau misalnya mereka turun ke lapangan dan tak tahu keadaan dirinya, terus ada rakyat yang ‘miskin’ terpapar sama mereka, terus mereka tertular gimana dong. Kan ribet, bisa nambah-nambah beban negara saja.
Dan karena jadi garda terdepan, jelas sajalah dari foto yang tersebar mereka terlihat sumringah menjalani tes. Mereka senyum ke arah kamera dengan sangat manis. Uhh manis sekali senyumnya lho, Mbak, Mas, lebih manis dari gula, dan aku takut lama-lama memandangmu karena aku takut kena penyakit gula. Makanya cepat-cepat kuhapus fotomu dari HP-ku, lalu HP-ku kubanting ke kasur sambil berseloroh: kalah manis senyumku, cuk!
Tapi aku tak habis pikir, kenapa foto mereka malah dihujat di media sosial. Memang kalau dia dites duluan, apa salahnya? Toh mereka kan garda terdepan. Kalian semua yang menyinyirinya di medsos harusnya sadar diri. Mereka dites duluan itu untuk kebaikan kalian semua. Faham! IQ sekelas klean-klean semua mana faham.
Seperti yang sudah aku tuliskan di atas itu lho, mereka akan turun ke lapangan, jadi mereka harus sehat. Kalau tidak sehat bijimana caranya mereka bisa ketemu kalian terus salam-salaman sama kalian. Sudahlah, simpanlah nyinyir kalian itu. Mending kalian ikut social distancing atau physical distancing aja di rumah baik-baik. Jangan keluar rumah, ikuti anjuran pemerintah, kasi aja wisatawan luar yang ke luar rumah biar mereka puas jalan-jalan di Bali.
Jangan juga lupa, anggota DPRD Bali itu wakil rakyat. Mereka itu dipilih untuk mewakili kalian. Jadi kalau mereka dites lebih dulu dari klean-klean semua itu sudah wajar. Kan mereka memang wakilnya kalian. Kan klean semua yang buat mereka naik dulu. Ah, klean ini nggak faham-faham.
Kalau aku sendiri sih yes. Apapun langkah yang diambil oleh wakil rakyat kita yang terhormat dan tercinta ini mesti kita dukung dengan sepenuh jiwa raga. Masak wakil rakyat yang menjadi pilihan klean tidak kalian percayai. Lalu siapa yang mau dipercayai? Gitu lho. Kalau mereka pada sehat kan mereka akan semakin gigih mewakili kita.
Seharusnya klean semua mendukung langkah mereka dong. Kan ini demi langkah antisipasi hal terburuk. Kalau misalnya anggota DPRD Muarojambi dites karena ODP, ini DPRD kita di Bali yang tercinta sudah lebih tanggap. Berpikir lebih maju mereka. Klean harusnya bangga punya wakil kayak mereka. Cerdas dan pintar!
Seharusnya kita juga sarankan pada mereka, jangan cuma ngetes diri sendiri. Suruh ajak keluarganya juga tes. Biar tahulah. Suruh ajak istri atau suaminya, anaknya, adiknya, kakaknya, kakeknya, neneknya, paman-pamannya dan semua anggota keluarganya. Biar keluarga mereka amanlah. Kalau satu anggota keluarganya misalnya tidak sedang baik-baik saja, rugi dong yang dites cuma satu orang. Bahkan alat tes yang katanya terbatas itu bisa rugi dan mubazir karena tidak menyentuh semua lapisan terdalam dari keluarga mereka.
Kalian iri dan mau dites juga? Ngapain?
Kan sudah diwakilkan oleh mereka. Klean-klean yang iri tunggu sajalah di rumah. Dan tenang, kan katanya mereka mau turun ke lapangan, pasti mereka nanti akan sowan ke rumah klean satu persatu. Berdoalah saat mereka turun nanti membawakan klean amplop atau setidaknya sembako yang di dalamnya isi sekilo beras, telor, mie instan, minyak goreng, ditambah masker, hand sanitizer, sabun pencuci tangan, cairan disinfektan. Syukur-syukur isi gambar wajah mereka yang nyengir juga. Seperti dulu itu lho, pas mau coblosan itu. Apalagi sekarang kan semua serba susah dan mereka pasti mengerti keadaan klean semua.
Ya sudah, mending kita semua berdoa saja. Semoga setelah tes ini dan hasilnya baik semua, mereka segera datang ke rumah klean, mengetuk pintu rumah klean, saat klean bukak pintu langsung disapa dengan senyum yang manis semanis senyum mereka saat ikut Rapid Test. [T]