Kadek Puja Astawa, seorang conten creator yang video-video pendeknya selalu menajdi perhatian publik di media sosial menjadi bintang tamu dalam acara Talk Show Compreneurship bertajuk “Be Productive Milenial by Utilizing Digital Media” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Ilmu Komunikasi, Jurusan Dharma Duta, STAHN Mpu Kuturan Singaraja di Sasana Budaya Singaraja, Minggu, 8 Maret 2020.
Dengan gaya penyampaian khas Buleleng, komedian yang terkenal dengan video pendeknya ini sukses membius penonton di Gedung Sasana Budaya. Banyolannya dengan logat Buleleng ini pun membuat penonton terpingkal-pingkal.
Sebagai conten creator, Puja meminta agar generasi milenial jeli melihat peluang yang ada. Terlebih selama ini menjadi youtuber belum begitu banyak dilakukan oleh generasi muda di Bali. Sehingga peluang untuk mendapat pundi-pundi rupiah menjadi hilang.
“Selama ini memang tidak banyak yang tertarik menjadi youtuber dan conten creator. padahal banyak dari pemuda itu yang kreatif dan ahli dalam membuat conten. tetapi karena belum ada yang memulai, sehingga peluang itu hilang,” ujarnya.
Ia berpesan agar generasi muda tetap berkarya dan tidak terpaku menjadi seorang pegawai negeri sipil semata. Bahkan bisa keluar dari zona nyaman agar bisa berpenghasilan lebih. “Harus keluar dari zona nyaman. keluar dari kebiasaan yang orang umum lakukan. Harus berbeda dari yang lain,” pungkasnya.
Acara talk show itu dihadiri ratusan pelajar dan mahasiswa di Buleleng. Acara itu juga menghadirkan pembicara I.B Gde Surya Bharata, S,Pd, M.A.P selaku Kabid Pemuda dan Olah raga Disdikpora Buleleng, Jero Jemiwi, S.Sos, M.Phil, CNLP,CHt yang juga pub;ic speaker dan Enterpreneur, Wayan Supada, S.E, M.M Dosen Prodi Ilkom.
Dalam pemaparannya, IB Gde Surya yang akrab disapa Gus Surya ini mengajak pemuda di Buleleng untuk bersiap menghadapi era disruption atau lompatan perubahan yang sangat cepat. terlebih, sekarang tenaga manusia sudah mulai digantikan dengan teknologi Artificial Intelegence (AI) yang dapat membunuh pekerjaan manusia.
Untuk itu, pihaknya melalui Bidang Kepemudaan Disdikpora Buleleng menyiapkan upaya agar pemuda di Buleleng siapa menghadapi era Disruption serta merebaknya penggunaan AI. Salah satunya dengan menyiapkan ruang bernama Yowana Asri yang merupakan wadah bagi pemuda untuk berkreasi.
“ASRI itu akronim dari Active, Smart, Responsible dan Independent. itu lokasinya di RTH Yowana Asri, Kelurahan Banyuasri. Di sini kami akan gembleng pemuda untuk menjadi orang yang aktif, pintar, berkarakter, bertanggungjawab dan bebas berekpresi,” jelasnya.
Selanjutnya dari narasumber Jro Jemiwi meminta agar generasi muda agar tetap percaya diri dan tetap rendah hati. Sebab, mencari titik keseimbangan tidak hanya mengutamakan kecerdasan intelektual semata, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual.
“Bahasa sederhanya tidak hanya menggunakan kepala saja. tetapi juga hati. Kami berharap anak-anak juga open minded. Mereka tetap berpegang teguh terhadap karakter, mulat sarira sebagai remaja Hindu. Jadi sebanyak apapun budaya luar masuk, asalkan pagar kuat, maka tetap akan tersaring dan kokoh,” jelasnya.
Sedangkan, dari narasumber Wayan Supada meminta agar para generasi muda untuk memiliki passion. Sebab passion merupakan salah satu aspek penting saat kita mau terjun menjadi seorang entrepreneur di era milineal.“Jadi harus dimulai dari sekarang. jangan terlalu banyak teori, sambil jalan bisa sambil belajar menjadi seorang pengusaha muda,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Jurusan Dharma Duta, STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. Made Sedana, M.Pd mengaku bangga atas terselenggaranya Talk Show Compreneurship saat ini. Menurutnya, belajar tidak harus berada di dalam ruang kelas. Tetapi bisa dilakukan dimana saja, sebagai bentuk kemerdekaan belajar.
Menurutnya, media sosial selalu memberikan ruang untuk belajar menjadi seorang entrepreneur. Artinya media tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan diri sebagai sarana komunikasi dan membangun jaringan bisnis.
“Kita tahu bersma dunia medsos itu bukan hanya untuk mencari teman. tetapi juga mencari penghasilan. bagaimana bisnis itu bisa dilakukan lewat media sosial,” singkatnya. [T]