12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ada yang Tercecer dari Sebuah Kecepatan

Agus Noval RivaldibyAgus Noval Rivaldi
January 20, 2020
inEsai
Ada yang Tercecer dari Sebuah Kecepatan
22
SHARES

Catatan awal tahun ini adalah catatan kedua saya bersama Teater Kalangan, itu berarti ini adalah tahun kedua saya berproses bersama teman-teman di Teater Kalangan. Banyak hal yang saya pribadi lalui di tahun 2019, seolah-olah hari demi hari terasa begitu berat dan dengan tensi yang begitu cepat saat menjalani segala proses. Tapi yang kadang saya herankan adalah kenapa saya melakukanya juga, entah atas dasar apa semua hal-hal yang lalu terjadi begitu saja di tahun 2019.

Setelah melihat ke belakang kembali baru timbul perasaan bahwa hal yang padat, cepat, dan berat ternyata saya lewati tanpa sadar. Yang kemudian akan menjadi titik timbang untuk ke depanya ketika berproses kembali bersama teman-teman di Teater Kalangan di 2020. Banyak sekali hal yang saya dapatkan dalam tahun 2019 ini. Bagaimana semua hal-hal tersebut terjadi tanpa saya pikirkan dampaknya untuk ke depan, baik itu untuk saya maupun Teater Kalangan.

Saya merasa apa yang terjadi kemarin itu murni atas kemauan dan kesadaran sendiri, yang memang benar tanpa adanya pola berpikir ini untuk apa ke depanya. Kalau saya hitung-hitung kembali, ada beberapa hal besar yang terjadi dalam diri saya ketika melihat apa yang saya dan teman-teman lainya lakukan di 2019.

Entah itu misalnya soal membangun jaringan kepada segala macam lintas disiplin, saya merasakan bahwa merawat jaringan dengan komunitas-komunitas lainya adalah hal yang berdampak besar yang memang terlihatnya sederhana. Tapi ketika saya membaca ulang soal pertemuan-pertemuan saya pribadi maupun atas nama Teater Kalangan. Ketika sekedar bertemu maupun sedikit bertukar pandangan dengan kelompok di luar lingkaran saya di Teater Kalangan. Ada hal yang muncul ketika saya menyadari setiap pertemuan saya dengan orang di luar kelompok saya, ada semacam pandangan berbeda dalam menyikapi kesenian khususnya.

Karena tentu saja dengan proses kreatif berbeda dapat menimbulkan pengetahuan baru, semisal kesenian di pandangan mahasiswa perfilman atau bahkan kesenian dalam pandangan musik metal. Dan pandangan-pandangan lain soal proses kreatif kesenian. Pada saat sadar akan dampak kinerja merawat dan membangun jaringan itu ternyata begitu bagus untuk kesenian muda-mudi seperti saya. Sebab pada ruang-ruang yang kecil biasanya kelompok-kelompok multi disiplin tersebut berkumpul karena ada acara kesenian. Seperti teater, musik, pameran lukis atau bahkan pemutaran film. Acara-acara tersebut kadang menjadi sebuah nilai lebih bagi seniman muda, sebab yang saya rasakan adalah timbulnya sebuah keakraban yang kadang bisa membicarakan hal serius sekali bahkan tidak serius sama sekali. Tapi akhirnya dari obrolan-obrolan dengan latar belakang yang berbeda tersebut, timbul juga perasaan ingin mencoba berproses kreatif bersama dengan latar belakang berbeda semacam kolaborasi. Akhirnya sebuah acara bisa jadi semacam batu loncatan dari sebuah pertemuan, selain mendapat pengetahuan baru soal pementasan tersebut.

Kemudian saat proses kolaborasi itu terjadi pasti akan ada sebuah pembicaraan serta tawar menawar tiap multi disiplin. Saya sering sekali diajak kolaborasi individu tanpa mengajak teman Teater Kalangan lainya, walaupun tetap ada Teater Kalangan sebagai latar belakang. Tapi akhirnya itu menjadi PR besar untuk membawa segala macam pandangan kami di dalam Teater Kalangan untuk kemudian mencocokan diri atau tawar menawar dalam proses kolaborasi. Semisal pada pengalaman saya, ketika diajak untuk mengikuti sebuah garapan film dari mahasiswa ISI. Ketika masuk ke dalam sebuah kelompok yang baru dengan proses kreatif yang berbeda dengan kelompok saya, tentu ada sebuah ketegangan dan temuan lain dalam melihat proses kreatif kelompok lain. Akhirnya pengalaman-pengalaman memasuki kelompok lain itu menjadi bekal baru untuk sekiranya dibicarakan pada kelompok saya. Tentu yang dibicarakan adalah hal-hal yang memang berkaitan dengan teater dan hal-hal di sekitarnya. Untuk menjadi sebuah wawasan baru dalam kelompok. Itu mungkin salah satu cara membangun kelompok.

Tapi saya baru menyadari pentingnya mencari pengalaman di luar kelompok itu pada tahun 2019 lalu. Sebab dalam pandangan saya, apa yang didapat dalam sebuah kolompok itu akan menjadi kaku jika tidak ada kesadaran untuk mencoba bertukar pikiran dengan kelompok lainya. Itu seperti menjadi sebuah refleksi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini, apakah yang dilakukan dengan kelompok beserta tiap anggotanya itu adalah hal yang tepat dalam berproses kreatif. Saya menemukan jawaban tersebut ketika berkunjung ke kelompok lain. Kadang dalam pertemuan dengan anggota kelompok lain saya merasa ada proses pencarian yang lebih tegang, ketimbang pertemuan dengan kelompok sendiri sebab mungkin sudah memiliki visi misi yang sama. Tapi dalam pertemuan dengan kelompok lain itu malah berbeda, selalu ada pementalan-pementalan yang menarik untuk dibahas.

Tapi yang perlu diingat juga adalah bagaimana akhirnya menanamkan kesadaran dalam diri untuk benar-benar merawat dan membangun jaringan tersebut, tentu dengan pendekatan dan pembacaan masing-masing. Serta kesadaran menjaga putaran yang terjadi di kelompok sendiri. Sebab akan menjadi tidak imbang juga ketika terlalu asik bermain di luar hingga lupa soal apa yang sudah dibangun di dalam.

Saya mungkin memang butuh waktu yang lama untuk sadar akan hal ini, sebab sudah berlalu hari demi hari hingga berganti tahun baru mulai menyadari. Padahal  yang sering saya anggap kakak di Teater Kalangan, sering mengingatkan untuk mencoba hal-hal baru dengan kelompok lain. Untuk sekiranya semacam menengok diri sendiri, bagaimana cara bersikap ketika bermain di kelompok lain maupun kelompok sendiri. Untuk sekiranya memberikan jawaban atas pencapaian dan kualitas dalam memahami sesuatu.

Kemudian yang paling mengingatkan tentang 2019 adalah bagaimana kesadaran untuk memperhatikan kedetailan dalam berteater maupun keseharian. Dengan hal yang segalanya begitu cepat kadang sampai tak sempat berpikir sedang melakukan apa, itu juga akhirnya berdampak ke dalam proses keaktoran saya. Sering kali lepas kesadaran dalam membedakan sifat-sifat keaktoran dan sifat-sifat keseharian. Maksudnya begini, dalam kehidupan sehari-sehari kesadaran serta temuan dalam latihan keaktoran bercampur dan kadang menyelinap dalam kegiatan sehari-hari. Itu baik bagi saya karena semacam menjaga dan selalu mengaktifkan antena keaktoran, atau istilah sederhananya adalah latihan bukan pada jam dan ruang latihan. Tapi ketika itu terbalik bagi saya agak sedikit harus dipikirkan, ketika sifat-sifat keaktoran yang sudah dibangun namun ketika pentas dan berada di atas panggung justru ada sifat-sifat keseharian yang muncul. Seperti gerakan alam bawah sadar yang menjadi mekanis saat pentas, detail-detail itu mungkin saya dapatkan ketika berproses dalam setahun ini.

Bagaimana dengan situasi yang seperti apapun seharusnya sifat-sifat keaktoran itu harus dijaga dan dimainkan secara detail. Agar tidak berkesan seperti aktor yang asal melemparkan segala ekspresi serta dialog, tanpa menjaga perasaan saat menemukan arti dan maksud dari kalimat serta ekspresi tersebut. Atau bahkan seperti penari yang menari begitu saja menggerakan tubuhnya, namun dia sendiri tidak mengerti maksud gerakan dan apa yang dirasakanya. Kalau teman saya bilang dalam istilah Bali namanya “Krejang-krejing”. Bergerak begitu bebas, bahkan karena terlalu bebasnya sampai tak sempat mencari lagi bentukan-bentukan lain dan kemungkinanya.

Hal detail itu saya rasa sangat lengket bersarang di pikiran saya. Sebab saat menulis catatan awal tahun ini pun, saya seperti mengingat-ingat kembali apa saja yang sudah saya kerjakan pada tahun 2019. Begitu banyak pementasan, begitu banyak latihan, begitu banyak bertemu teman baru, begitu cepat mengerjakan segala hal padahal saya sendiri sepertinya belum mampu untuk mengerjakan itu. Terbukti dari begitu banyak dan cepatnya proses-proses tahun kemarin, hanya sedikit serpihan yang benar-benar membekas dalam pikiran maupun tubuh saya.

Itu karena saya merasa kurang detail dalam melakukan apapun. Kemudian saya menasbihkan diri sebagaimana orang-orang lain yang selalu berharap ketika bertemu dengan awal tahun, dengan segala doa dan keinginanya untuk hari-hari yang akan datang. Sepertinya sedikit doa dari saya sendiri untuk diri saya sendiri, agar selalu menjadi pengingat untuk diri sendiri agar lebih hati-hati. Mungkin dengan demikian saya dapat menghasilkan segala hasil yang lebih maksimal, dan kemudian berakibat baik untuk kelompok saya dan orang lain di sekitaran. Selamat Tahun Baru 2020 teman-teman, ingat untuk selalu hati-hati dan detail dalam melakukan apapun. Salam. [T]

Tags: TeaterTeater Kalangan
Previous Post

Laut Natuna, Rebutan Negara Tetangga

Next Post

Sastra Sungsang

Agus Noval Rivaldi

Agus Noval Rivaldi

Adalah penulis yang suka menulis budaya dan musik dari tahun 2018. Tulisannya bisa dibaca di media seperti: Pop Hari Ini, Jurnal Musik, Tatkala dan Sudut Kantin Project. Beberapa tulisannya juga dimuat dalam bentuk zine dan dipublish oleh beberapa kolektif lokal di Bali.

Next Post
Swastyastu, Nama Saya Cangak

Sastra Sungsang

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co