Ini kabar baru. Mungkin sudah ada yang pernah mendengarnya, bahkan mungkin ada pihak yang sudah tahu sedetil-detilnya. Di kawasan Gunung Abang ada rencana pembangunan cable car atau kereta gantung. Kabar yang beredar, investornya berasal dari Rusia.
Wakil Ketua Sekaa Teruna (ST) Tunas Mekar, Banjar Dukuh, Abang Batudinding, I Wayan Dedi Pranata, dalam Diskusi Bersama Peradah (DIPA) Bangli #4, di Gedung PHDI Bangli, akhir pekan lalu, mengatakan rencana proyek tersebut berpeluang menimbulkan dampak desrupsi terhadap alam lingkungan. Bayang-bayang penodaan kawasan suci juga lahir menjadi kekhawatiran lain. Sebab, cable car direncanakan akan melintas di antara atas Gunung Abang dan Danau Batur, dua kawasan yang mereka dan masyarakat Bali sucikan.
“Kami ingin menanyakan, sejauh apa proyek ini akan memberi manfaat, apakah perlu di Kintamani dibangun wahana seperti itu yang memungkinkan pencemaran atau pelecehan terhadap pura yang kami miliki?” katanya.
Dijelaskan, desas-desus pembangunan memang terus menguat. Bahkan, menurut sejumlah informasi yang berkembang peluang untuk terbangun sangatlah tinggi. Meski demikian hingga saat ini pihaknya belum menerima atau mengetahui kajian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) pembangunan proyek tersebut. Kondisi ini tentu melahirkan ketakutan tersendiri, terlebih berkaca pada rekam jejal lingkungan desanya yang dinyatakan sangat rapuh.
“Dulu, akibat guncangan gempa bumi saja, tebing kami longsor dan menimbun akses jalan. Begitu juga longsoran akibat hujan yang terjadi bertahun-tahun lalu masih sering mendatangkan longsoran baru hingga sekarang. Kami belum bisa membayangkan bagaimana kalau proyek ini akan dijalankan,” tuturnya.
Ketua DPK Peradah Indonesia Bangli, I Ketut Eriadi Ariana, berharap pihak terkait memberikan atensi terhadap keluh kesah yang disampaikan pemuda dan masyarakat Abang Batudinding sebagai warga terdampak langsung rencana proyek tersebut.
“Saat ini posisi kami bukan menolak ataupun mendukung. Sikap kami sebagaimana juga pernah dinyatakan DPP Peradah Indonesia Bali adalah mempertanyakan kelayakan proyek. Terlebih kami dapatkan informasi bahwa ada sejumlah pura yang akan dilintasi jalur kereta gantung tersebut,” katanya. [*] [Rilis DPK Peradah Bangli] [Editor Ole]