Belakangan ini muncul wajah seorang artis Korea di berbagai media sosial yang dikabarkan meninggal dunia. Hal ini menjadi booming dan sangat mengejutkan ketika kasusnya adalah bunuh diri. Sulli yang merupakan mantan anggota girlband f(x) ditemukan tak bernyawa di apartemennya pada Senin, 14 Oktober 2019. Dugaannya, Sulli bunuh diri karena mengalami depresi.
Sebagai non K-popers, saya tidak terlalu merasa sedih ketika membaca berita tersebut. Berbeda halnya dengan penggemar K-pop ataupun fans dari Sulli itu sendiri. Pastinya mereka merasa sangat sedih ketika kehilangan idolanya. Namun ketika saya membaca berita tersebut, sayapun sangat menyayangkan hal itu jika memang penyebab Sulli bunuh diri adalah karena merasa depresi akibat dihujani komentar-komentar buruk dari netizen.
Lalu siapa sebenarnya penyebab dari kasus ini? Sulli yang memang ingin bunuh diri? atau jangan-jangan kita yang telah membunuh Sulli? Mungkin sebenarnya kitalah yang telah membunuh Sulli dengan komentar dan hujatan menyakitkan yang telah kita buat. (Eh, tapi saya gak termasuk lho ya.)
Kita tak pernah tau apa yang Sulli rasakan dan alami ketika menerima hujatan-hujatan tersebut, yang mungkin bahkan tidak hanya datang dari orang-orang Korea saja, namun bisa jadi dari seluruh dunia. Tanpa kita sadari, sebenarnya kitalah yang telah membunuh Sulli secara perlahan. Merusak psikis dan juga mentalnya.
Lidahmu adalah pedangmu. Istilah ini sangatlah tepat. Lidah adalah pedang yang siap menebas dan menusuk siapa saja. Maka hati-hatilah dengan lidah dan perkataanmu. Terkadang perkataan memang lebih menyakitkan daripada tamparan di pipi karena ketahuan selingkuh. Kalau sakit fisik sih bisa sembuh dengan cepat, lalu kalau sakit di hati karena kata-kata?
Bisa bikin orang bunuh diri kan? Kasus ini membuktikan bahwa kita tidak bisa seenak perut mengatakan apapun yang kita suka tanpa memikirkan orang lain. Alhasil, kita tak pernah tau apa yang akan terjadi dengan orang tersebut. Parahnya ya sampai ada kasus bunuh diri begini.
Saya tak habis pikir bagaimana kondisi jiwa dan mental seseorang yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Di dunia maya, orang bisa bebas berkomentar apapun. Namun ketika seseorang berkomentar ini-itu tentang orang lain, terlebih lagi jika komentarnya sangat pedas dan menusuk hati, lalu pernahkah kita memikirkan perasaan orang tersebut dan apa efek dari apa yang kalian lakukan?
Tanpa kita sadari, mungkin kitalah yang telah membunuh Sulli secara perlahan. Merusak psikis dan juga mentalnya. Saya sih lebih memilih membuat tugas saya yang tingginya melebihi gunung Everest itu daripada menghabiskan waktu untuk berceloteh di dunia maya. Lebih bermanfaat dan lebih efisien untuk meminimalisir dosa, hahaha… [T]