15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menjadi Orang Biasa di Mana pun

JaswantobyJaswanto
July 3, 2019
inEsai
Siapa Orang yang Paling Baik?
51
SHARES

Donna Williams, mantan konsultan biro konsultasi (AAAC—Alternative Approaches to Autism Consultancy) dalam Sayap-Sayap Pelangi menuliskan sebuah kisah gadis autistik yang mencari dan menemukan jiwa. Dengan antusiasme dan pandangan jauh ke depan, usaha Donna untuk menyatukan dunianya—dunia autisme—dengan dunia yang sebenarnya mendapatkan hasil.

Di dalam Sayap-Sayap Pelangi, memoarnya yang ketiga ini, Dona mengisahkan bagaimana dia berusaha menang dalam pertempurannya. Dia juga mengajak kita menyadari bahwa untuk bahagia, kita tak perlu menjadi khusus bagi orang lain. Cukuplah menjadi khusus bagi diri sendiri.

Saya tidak mengenal secara langsung siapa Donna, tentu, namun saya senang membayangkan mendengarkannya bicara sampai lupa waktu, seperti mendengarkan nasihat Umberto Eco kepada cucunya.

Dengan bersimbah peluh dan air mata, Donna telah melepaskan belenggu autisme dengan cara “menjadi orang biasa di mana pun”.

***

Dulu, saya termasuk anak yang selalu mempunyai perasaan tidak percaya diri, dalam segala situasi mapun kondisi. Akibatnya, saya menjadi anak yang pendiam dan selalu mencoba menjadi orang lain dalam berpenampilan maupun dalam hal-hal yang lebih alamiah, gaya bicara, misalnya.

Sampai saya masuk SMA pun, saya masih merasa terasing dan merasa hidup di dalam sebuah dunia di balik kaca, tidak mampu berbagi dengan sebuah dunia yang saya anggap sebagai tempat yang penuh dengan tipuan-tipuan murah.

“Dunia saya” yang pendiam, menyendiri, dan sepi, sangat berbeda dengan “dunia” di luar diri saya. “Dunia”—tempat orang-orang kebanyakan—lebih mirip sebuah panggung besar yang memaksa saya untuk bersandiwara ketika kehidupan mirip dengan sebuah pertunjukkan, dan—meminjam bahasanya Donna—saat seseorang mendapat Piala Citra karena bertindak “normal”.

Orang tua saya (mungkin juga kebanyakan orang tua) selalu membandingkan anak-anaknya dengan anak-anak tetangga kanan kiri. Kenapa kamu tidak bisa seperti dia? Kenapa kamu begini? Kenapa tidak begitu? Ketika saya berusaha untuk menjadi orang lain, dan seketika itu berhasil—karena dianggap “normal”—maka saya dicintai. Sebenarnya, dari dulu saya sudah merasa benci dengan “dunia” yang seperti itu.

Tetapi sekarang, saya menyadari, tempat yang dulu saya benci, “dunia”, telah membuka pintu-pintunya untuk menawarkan kemasyhuran kepada saya. Seperti kata Donna, ia menawarkan telinga dari para pakar, mata dari masyarakat, hati dari para pendukung, dan teman-teman yang tersebar dari satu sisi dunia ke sisi dunia yang lain.

Dan saya percaya—dan mungkin baru saja mengetahui—bahwa di antara dunia di balik kaca dan dunia saya, ada tempat yang belum pernah saya injak, sebuah tempat di mana saya, mungkin, bisa menjadi “orang biasa saja di mana pun”.

Ya, seperti kata Donna Williams, menjadi “orang biasa di mana pun” berarti memberi tanpa kemurahan hati dan menerima tanpa mementingkan diri sendiri. Itu identik dengan menjadi hidup seseorang tanpa harus menjadi petapa. Itu identik dengan menjadi apa adanya tanpa harus menjadi teladan bagi mereka-mereka yang menganggapmu sebagai teladan. Dia identik dengan menjadi “orang kebanyakan” tanpa harus selaras atau bersandiwara.

Menjadi “orang biasa di mana pun” berarti menatap ke dalam mata seseorang yang berarti bagimu dan sadar bahwa mereka tidak peduli apa dan siapa dirimu, tempat mana yang sudah kamu kunjungi, atau keberhasilan apa yang sudah kamu raih.

Menjadi “orang biasa di mana pun” berarti menatap ke dalam mata itu dan tahu bahwa kamu melihat cinta di sana dan layak mendapatkannya. Bukan karena kamu sebuah prestasi yang berjalan atau kasus yang menarik atau ilham bagi masyarakat atau objek kedemawanan, melainkan hanya karena kamu adalah kamu. Itulah berkah yang dimiliki oleh orang kebanyakan—“orang biasa di mana pun”.

***

Di dunia yang abu-abu ini, banyak dari mereka yang cenderung menampilkan sesuatu yang sesungguhnya bukan diri mereka sendiri. Dan pada kenyataannya, saya pun demikian. Tampaknya kita gagal menjadi “orang biasa di mana pun”. Kita selalu ingin menjadi orang lain. Menampilkan atau bahkan memamerkan apa-apa yang tidak sesuai dengan realita.

Di Fesbuk, Instagram, atau di mana pun, kita selalu menampilkan sesuatu yang baik-baik dari diri kita—yang sebenarnya itu hanya untuk menjaga citra diri. Memang, kita akan dicintai dengan sikap seperti itu, akan tetapi, mau sampai kapan kita akan terus bersandiwara?

Untuk saat ini, di mana pun saya berada, saya selalu berusaha menjadi diri sendiri—menjadi “orang biasa di mana pun”. Tanpa harus menjadi orang lain agar dianggap “normal”. Tanpa harus selalu berusaha mati-matian untuk tampil baik agar dicintai. Bagaimana pun saya percaya, saya akan selalu diterima di mana pun, mana kala saya mampu menjadi diri sendiri—dan bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang. [T]

Tags: filsafatkehidupanrenungansastra
Previous Post

“Makotek” Desa Munggu, Dari Tradisi ke Atas Panggung

Next Post

Operasi Sesar

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Sampah Plastik & Puncak Kesadaran Ekologis

Operasi Sesar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

by Gede Maha Putra
May 15, 2025
0
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

Read more

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co