29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Petang di Taman” pada Petang Basement Kampus Bawah Undiksha

Kadek Anggun SentyawatibyKadek Anggun Sentyawati
March 9, 2019
inUlasan
“Petang di Taman” pada Petang Basement Kampus Bawah Undiksha

Pementasan teater Petang di Taman oleh Teater Kampus Seribu Jendela di Kampus Undiksha Singaraja,

42
SHARES

  • Judul: Petang di Taman
  • Naskah: Iwan Simatupang.
  • Produksi:  UKM Teater Kampus Seribu Jendela Undiksha
  • Sutradara: Gek Santi
  • Pemain: Satria Aditya sebagai orang tua, Indra Putra sebagai lelaki paruh baya, Ritayanti sebagai pencita balon, Wahyu Gitari sebagai perempuan
  • Penata Panggung: Jagaditha Ari, Eva Lidyantari
  • Penata Musik:  Arie Purnama
  • Penata Lampu: Dwi Antari

.

Suara batuk menyentak — batuk yang bisa ditebak milik seorang kakek. Petikan gitar yang menghanyutkan. Lampu netral menembak dekorasi di tengah panggung. Lalu mulai terlihatlah sebuah kursi di atas panggung yang bisa kita bayangkan sebagai sebuah kursi taman.

Daun-daun kamboja kering berserakan di lantai panggung.  Beberapa tumbuhan dalam pot plastik yang disandingkan dengan bunga-bunga palsu berwarna terang. Tulisan besar “Dilarang Memetik Bunga” menancap pada salah satu pot plastik.

Dan dua buah lampion dengan pencahayaan flash handphone. Begitu sederhana tapi  cukup merubah sebuah tempat parker mejadi sebuah taman. Cahaya biru dari balik tumbuhan pot membuat efek yang bagus dilihat dari tempat penonton yang memandang lurus ke panggung.

Begitulah pementasa teater “Petang di Taman” karya Iwan Simatupang dibuka pada malam, Rabu, 3 Maret 2019, di ruang basement Kampus Bawah Undiksha Singaraja.

Pementasan itu adalah lanjutan dari Pelatihan Dasar Teater  (PDT) UKM Teater Kampus Seribu Jendela.

Hari itu memang hari istimewa dengan rasa yang beraneka bagi angkatan Teater Kampus 2016, 2017 dan angkatan 2018 sebagai penggarap utama pementasan teater itu.

Persiapan dilakukan selama dua minggu setelah workshop mengenai dasar-dasar teater yang mereka dapatkan dalam PDT. Waktunya memang lumayan ketat untuk mempersiapkan sebuah pementasan pertama.

Saat itu ada dua naskah yang dibawakan yaitu; Petang Di Taman karya Iwan Simantupang dan Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi karya Gusmel Riyadh.

Pementasan ini bolehlah disebut sebagai sebuah presentasi seusai workshop Pelatihan Dasar Teater. Jadi, pementasan itu masih dalam rangkaian Pelatihan Dasar Teater. Usai pelatihan, pementasan memang dilakukan oleh angkatan baru pada tiap tahunnya.

Mereka akan menerapkan ilmu-ilmu atau pengetahuan-pengetahuan dasar dalam perteateran yang diperoleh saat workshop dalam penggarapan yang dilakukan. Kata beberapa kakak-kakak angkatan, tidak apa jikalau pementasannya tidak terlalu bagus dan mendapat banyak kritik. Itu malah akan sangat bagus dan membatu untuk kedepannya.

Tempat pementasan dipilih basement Kampus Bawah Undiksha dengan beberapa pertimbangan sederhana tentunya. Persiapkan penataan pangung sederhana adan persiapan pemain  dilakukan dari pukul 13.00 WITA.

Saya mengunjungi mereka melakukan persiapan dan sampai di kampus saya tertegun melihat bagaimana mereka mempoles para pemain.  Polesannya mungkin sudah setara dengan para MUA  film Avenger haha.

Pementasan pertama Petang di Taman. Ada empat pemain dalam pemenatasan itu, yakni tiga lelaki (orang tua yang dimainkan oleh Satria Aditya, lelaki paruh baya oleh Indra Putra, dan pencita balon oleh Ritayani) dan  satu wanita yang dimainkan Wahyu Gitari.

Nampaknya mereka kekurangan satu pemain lelaki. Tapi pengakalannya bagus dan berani untuk pementasan pertama. Si gadis pengganti salah satu pemain pria, yakni pecinta balon, menngunakan  baju biru over size dan celana kodok guna mengakali buah dadanya. Dan penambahan topi untuk menutupi  rambut panjang si gadis.

Pementasan memang dibuka dengan cukup tertata, dimulai dengan suara batuk, suara gitar, lampu dan kursi. Penata musik Arie Purnama, penata panggung Jagaditha Ari dan Eva Lidyantari, serta penata lampu Dwi Antari, tampaknya cukup membantu sutradara, Gek Santi, dalam menyukseskan pementasan itu sejak awal.

Setelah pementasan dibuka, pemain kemudian bergantian masuk panggung. Pangungnya yang terbilang sempit, karena terbatas oleh cahaya dan dekorasi. Tapi para pemain bagus dalam mengatur pola gerak mereka, dan pemposisian diri hingga tidah membloking satu sama lain.

Naskah ini berat, banyak simbol-simbol yang diletakan oleh penulis. Tapi pengalian naskah yang tidak  dalam malah membuat pementasan mereka mudah untuk dicerna. Bahkan mereka tidak melakukan penggantian adegan. Lagi-lagi sedehana tapi nikmat ditonton.

Banyak adengan dimana pemain beradu argumen. Nada yang tinggi, bahkan dua suasana kacau yang bertemu dalam satu adegan. Seperti saat si orang tua meraung-raung sambil memanggil nama Mince, sementara perempuan dan lelaki paruh baya sedang bersitegang.

Suara mereka tidak saling ,menindih satu sama lain. Back sound memperjelas suasana pada tiap adengan sesuai dengan naskah. Petikan gitar terus mengiringi selama permainan berkangsung dipanggung. Efeknya permainan jadi  lebih hidup, dan tidak membosankan.

Pencahayaan yang menggunakan tiga warna lampu. Peletakannya bagus sesuai dengan kebutuhan. Saat menembakan lampu warna merah kearah pemain, warna netral tetap mereka gunakan. Bagus, membuat panggung dan wajah pemain tidak menjadi remang, tetap jelas dilihat.

Ini adalah paragraf penutup pada tulisan saya ini hehe. Dalam sesi diskusi mereka mendapat beberapa kritik, yang menambah pengetahuan mereka. Seperti pengalian atau bedah naskah lebih mendalam. Bersyukur sekali rasanya mereka mendapat kritikan dari orang-orang yang sudah keren dan bergelut lama di teater.

Semoga bekal-bekal semacam itu makin banyak didapat. Membuat Teater Kampus jadi berbudaya. Haha. [T]

BACA JUGA:

  • “Dilarang Menyayi di Kamar Mandi”: Yang Ramai dan Yang Kocak di Toilet
Tags: mahasiswaTeaterUndiksha
Previous Post

Aneh, Hujan di Singaraja, Selalu Hadirkan Cerita Kecil dari Kampung

Next Post

“Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi”: Yang Ramai dan Yang Kocak di Toilet

Kadek Anggun Sentyawati

Kadek Anggun Sentyawati

Mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris di Undiksha Singaraja. Aktif belajar dan bergaul di Komunitas Mahima, Teater Kalangan dan Teater Kampus Seribu Jendela

Next Post
“Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi”: Yang Ramai dan Yang Kocak di Toilet

“Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi”: Yang Ramai dan Yang Kocak di Toilet

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co