5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sarjana Zaman Now – Jadi Pegawai Kontrak di Pemda atau Buka Usaha Sendiri?

I Nengah SuarmanayasabyI Nengah Suarmanayasa
February 7, 2019
inEsai
Sarjana Zaman Now – Jadi Pegawai Kontrak di Pemda atau Buka Usaha Sendiri?

Mahasiswa belajar berjualan di kampus. (Foto: Mursal Buyung)

774
SHARES

Tantangan Pembangunan meliputi tiga hal yakni pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan. Ketiga hal tersebut telah menjadi masalah yang kompleks dan kronis baik di tingkat nasional maupun regional, sehingga penanggulangannya memerlukan strategi yang tepat dan berkelanjutan.

Program pemerintah yang dilaksanakan selama ini telah memberikan perhatian besar terhadap masalah tersebut. Meskipun demikian, masalah tersebut sampai saat ini masih menjadi masalah yang berkepanjangan. Provinsi Bali yang dikenal sebagai daerah pariwisata, sampai saat ini juga belum bisa luput dari permasalahan kemiskinan.  

Menurut data BPS Bali, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) pada bulan Maret 2018 di Bali mencapai 171,76 ribu jiwa. Angka ini cukup menggembirakan dikarenakan mengalami penurunan dari periode sebelumnya September 2017 sebesar 176,48 ribu jiwa. Selama periode September 2017 – Maret 2018, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan.

Sebenarnya potret kemiskinan di Bali semakin hari kian membaik. Artinya, jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan. Pencapaian ini tidak terlepas dari keberhasilan program kepala daerah baik di tingkat kabupaten, provinsi dan program nawa cita pemerintah pusat yakni, membangun Indonesia dari desa.

Dana desa yang mengalir deras membawa harapan baru bagi masyarakat perdesaan. Harapanya tentu meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan bersama. Tapi, jika dilihat lebih dalam lagi terkait angka kemiskinan di Bali, ada yang patut dicermati dengan seksama. Berita ini pernah menjadi head line news di salah satu surat kabar terbesar di Pulau Bali.

Surat kabar lokal pernah memuat berita tentang “kontribusi” sarjana sebagai penyumbang angka kemiskinan di Bali. Berita tersebut menyebutkan bahwa 4,03 persen orang miskin adalah lulusan diploma dan 4,58 persen adalah sarjana. Angka ini memberi makna bahwa sarjana atau orang yang pernah duduk di bangku kuliah masih belum bisa melepaskan diri dari “penjara kemiskinan”.

Ini adalah fakta, susah diterima akal sehat tetapi kenyataannya seperti itu. Pendidikan tinggi seyogyanya sebagai pencetak intelektual dan pencetak lapangan kerja malah jatuh ke lubang kemiskinan. Haruskah kita pesimis melihat kenyataan ini? padahal Bapak Presiden Joko Widodo selalu mengajak masyarakat untuk optimis memandang hari esok. Ironis, iya. Begitulah kenyataan yang terjadi di sekitar kita.

Gengsi masih menjadi penyebab utama tingginya pengangguran (sarjana zaman now). Lulusan sarjana rela menganggur tinimbang mengambil pekerjaan yang dianggap kurang bergengsi. Lulusan sarjana merasa lebih bangga menjadi pegawai kontrak di pemda tinimbang menjadi karyawan swasta atau buka usaha sendiri. Padahal jika dilihat dari segi income maka income pegawai kontrak jauh lebih kecil.

Anggapan di masyarakat bahwa menjadi ASN adalah profesi bergengsi yang membuat status sosial melambung tinggi diduga menjadi alasan kuat memilih profesi ini. Memilih pekerjaan yang sesuai dengan jurusan saat kuliah tentu sangat ideal. Tetapi, terkadang situasi dan kondisi acapkali memaksa orang untuk mengambil atau memilih pekerjaan diluar bidang yang ditekuni sebelumnya. Zaman now, kemampuan adaptasi terhadap perubahanlah yang bisa mengantarkan seseorang untuk meraih pencapaian yang optimal. Let’s change.

Melihat kenyataan bahwa sarjana juga sebagai penyumbang angka kemiskinan, maka harus ada yang bertanggung jawab. Paling tidak ada 2 pihak yang harus menjawab permasalahan ini, pertama, kampus dimana seorang sarjana diproses hingga meraih gelar kesarjanaan, dan kedua, yang paling penting adalah si sarjana itu sendiri.

Pihak kampus tentu sudah menyediakan sarana dan prasarana penunjang seperti tempat kuliah yang nyaman, pakai ac, kurikulum yang terbaru, peralatan wifi, dosen yang profesional bahkan banyak kampus yang mengklaim sudah menerapkan standar internasional dalam proses belajar mengajarnya.

Sebenarnya para sarjana paling bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Sudah lama terpatri bahwa pendidikan formal adalah masalah legitimasi, sedangkan masalah isi dan kesiapan diri menghadapi persaingan global adalah urusan masing-masing individu. Sarjana yang sudah bekerja dan yang belum bekerja bisa jadi memberikan pendapat yang berbeda.

Bagi yang sudah bekerja apalagi yang sudah bekerja mapan, maka akan berterima kasih atas proses yang pernah dialami di kampus sehingga mengantarkan ke posisi yang sekarang. Jawaban dan tanggapan yang berbeda tentu akan keluar dari mulut sarjana yang masih menganggur.

Apalagi sarjana yang menganggur karena belum pernah diterima bekerja dimanapun. Sarjana tipe ini bisa jadi akan merasa tidak mendapatkan apa-apa selama proses perkuliahan. Menyalahkan dan protes akan sistem pendidikan adalah teman karibnya saat ini.

Daripada terus menerus sibuk debat kusir atas siapa yang paling bertanggung jawab, akan lebih elok jika para pihak yang terkait saling introspeksi diri. Pihak kampus tentu sudah melakukan ini, bukan karena semata-mata ingin membela diri tapi karena sudah terstandar atau harus tunduk dengan aturan kemenristekdikti, salah satunya tentang akreditasi kampus.

Untuk para calon sarjana dan sarjana, penting untuk merenung dan membekali diri dengan keahlian tambahan. Selain knowledge yang mumpuni yang sudah didapat di kampus, penting memerhatikan attitudeserta memperdalam communication skilldan akan lebih baik lagi jika mampu menguasai life skill. Dengan tambahan keahlian serta sikap optimis seperti yang dianjurkan Pak Presiden, maka hari esok dipastikan akan lebih cerah dibandingkan hari ini. (T)

Tags: kampusmahasiswapegawai kontrakSarjanawirausaha
Previous Post

Untuk Apa Kita Belajar Matematika? –Pertanyaan Mahasiswa Biasa dari Jurusan Matematika

Next Post

Kendali Kuasa (2)

I Nengah Suarmanayasa

I Nengah Suarmanayasa

Staf pengajar di FE Undiksha-Singaraja

Next Post
Merespons Bali yang Berubah

Kendali Kuasa (2)

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co