MALAM sebelum Presiden RI memberi penghargaan ke Kyai D. Zawawi Imron, saya makan malam dengan beliau. Beliau bercerita 10 humor Madura. 10 humor yang dibagi semua membuat saya terpingkal. Beliau mengaku “sebenarnya saya pelawak yang kepleset jadi Kyai”.
Beliau bercerita kalau dulu pernah berfoto bareng wakil presiden Adam Malik. Foto kenangan kebanggaan itu diperbesar di Surabaya, lalu dipasang di rumahnya di Madura. Datanglah banyak tetangga dan santri ke rumah beliau untuk melihat foto itu. Semua pada kagum. Hanya istri beliau yang tidak kagum, dan bersikap biasa-biasa saja.
Kata sang istri: “Foto ini biasa saja karena sampean yang minta berfoto bersama pak Adam Malik. Kalau pak Adam Malik yang minta berfoto sama-sama sampean baru luar biasa”. Beliau memuji komentar dan sikap kritis istrinya.
Semoga istri pak Kyai sekarang bisa bangga melihat foto ini. Sang suami berfoto dengan Presiden Joko Widodo, bukan karena pak Kyai yang minta foto bareng. Ini Presiden RI yang menyalami (bukan pak Kyai yang minta disalami dan berfoto bareng), memberi penghargaan tertinggi atas dedikasi kebudayaan dalam acara Kongres Kebudayaan Indonesia, 2018. Tukang fotonya juga tidak tanggung-tanggung, seorang fotografer Natgeo, Feri Latief, dan puluhan (mungkin seratusan) fotografer media yang juga tidak suruh-disuruh menjepret peristiwa bersejarah ini.
Untuk Bendoro Kyai D. Zawawi Imron, selamat. Semoga Ibu di Madura nanti senang lihat foto ini. Oh ya, foto ini viral loh Bu. Sekali lagi, semoga Ibu dan para santri bangga. (T)
Catatan Harian 10 Desember 2018.