RABU, 24 Oktober 2018, saat purnama sasih kalima, suasana suka merebak di Banjar Sedahan, Gulingan, Mengwi, Badung. Paginya suka-cita bercampur khusyuk upacara. Sore kegembiraan dilengkapi berbagai acara hiburan.
Pagi, warga Banjar Sedahan melakukan upacara pemelaspasan Balai Banjar. Sore, Balai banjar itu diresmikan penggunaannya. Ada grup STI Bali juga menghibur warga Banjar Sedahan. Betapa senangnya.
Suka-cita warga seperti tumpah karena balai banjar yang dibangun sejak 2016 itu akhirnya kelar dengan menghabiskan dana Rp 1,95 Miliar.
Kelihan Adat Banjar Sedahan, I Gede Suranatha mengatakan bahwa pembangunan bale banjar ini dimulai pada 2016 dengan dana hibah Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta sebesar Rp 950 juta. “Dengan dana itu, baru bisa membangun struktur sampai atap alias nungkak,” kata mantan KUPT (Samsat) Badung tersebut.
Pembangunan kemudian dilanjutkan tahun ini dengan dana hibah Bupati Badung, sebesar Rp 1 miliar. Tambahan dana inilah yang kemudian digunakan untuk finishing. “Sehingga bale banjar kami bisa paripurna,” kata Suranatha
Menurut Suranatha, bale banjar ini bisa terwujud kerja keras dan kekompakan krama banjar sedahan. Untuk itu, dia berharap kekompakan ini bisa terus dijaga karena masih ada beberapa rencana pembangunan fisik yang perlu mendapat perhatian di wilayah banjar.
Salah satu contohnya adalah perbaikan atau renovasi Pura Agung yang berada tepat di depan bale banjar tersebut. “Setidaknya butuh dana Rp 800 jutaan untuk merenovasi Pura Agung,” katanya.
Untuk itu, dia memohon kepada Anggota DPRD Badung, I Nyoman Satria yang hadir pada peresmian tersebut untuk difasilitasi sehingga rencana itu bisa terwujud tahun depan. “Kami berharap rencana renovasi itu bisa dijalankan pada tahun 2019,” ungkap Suranatha.
Mendapat permohonan seperti itu, Nyoman Satria berjanji akan membantu mewujudkan rencana tersebut. “Banjar Sedahan ini adalah halaman rumah saya. Jadi tyang punya kewajiban untuk membantu mewujudkan cita-cita tersebut,” janjinya. (T/*)