17 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Lengis Colek” Warisan Kakek – Cerita Konyol Soal Cinta dan Guna-guna

Eka PrasetyabyEka Prasetya
February 2, 2018
inEsai

tatkala

86
SHARES

 

PADA zaman modern ini, lengis colek (semacam pengasih-asih atau guna-guna) ternyata masih ngetrend. Bukalah mesin pencari Google. Akan ketahuan banyak situs yang secara terang-terangan menjelaskan soal lengis colek lengkap dengan mantranya. Pengunjung situs itu tentu juga banyak.

Padahal, banyak juga orang bilang, di zaman yang serba canggih ini lengis colek sudah masuk barang kuno yang sudah tak laku. Guna-guna di zaman modern ini adalah benda bertuah dari luar negeri, semisal Toyota dari Jepang atau Ferrari dari Italia.

Bahkan ada ungkapan menarik: Untuk menggaet wanita, lelaki zaman sekarang tak perlu membawa pis rejuna (uang kepeng bergambar Arjuna yang dipercaya punya khasiat menarik hati perempuan). Karena wanita sekarang tak suka pis rejuna tapi suka pada rejuna ngabe pis (Arjuna yang membawa duit).

Arti sederhananya, lelaki setampan Arjuna pun jika tak bawa uang, tak akan bisa menggaet wanita. .

Ungkapan itu mungkin benar. Tapi sebenarnya tak segampang itu. Lelaki tampan, kaya, bawa mobil termahal dengan pakaian ala foto model, tetap saja bisa udu alias tak laku, alias tak kunjung bisa mendapatkan pacar. Mungkin banyak gadis yang datang, tapi bukan gadis-gadis yang diharapkan.

Sebab, ada banyak kekuatan lelaki yang sebenarnya tak bisa dihargai dengan uang. Misalnya kepercayaan diri dan kemampuan berkomunikasi yang baik, atau kemampuan untuk mengungkapkan gagasan dan pikiran.

Jika tak mampu mengungkapkan ide dan pikiran, bagaimana bisa melancarkan rayuan kepada perempuan yang diincar dan dicinta. Mengungkapkan pikiran sederhana pun tak bisa, bagaimana bisa mengungkap cinta yang memang tak sesederhana kata cinta dalam lagu-lagu cengeng.

Untuk itu, mari saya ceritakan kisah konyol seorang teman:

Saya mulai mengenal Bagus pada tahun 2009 lalu. Di mata saya, Bagus cukup mencolok. Bila dibandingkan dengan teman-teman saya yang lain, penampilan Bagus cukup nyentrik.

Tatkala pertama kali bertemu Bagus, saya mengira ia intel kepolisian. Penampilannya persis dengan intel polisi yang muncul di televisi. Rambut cepak dan tubuh atletis. Lengkap dengan HT tersemat di pinggang.

Selidik punya selidik, ternyata dia memang intel. Tapi bukan intel polisi. Melainkan intel Satgas Hansip di desanya. Konon Bagus dipercaya sebagai intel karena koneksinya yang luas. Pamannya seorang perwira menengah polisi, selain itu pergaulannya di kalangan personil kepolisian juga cukup luas.

Selain penampilannya yang nyentrik, di mata saya, Bagus juga punya tunggangan yang cukup unik. Yaitu sepeda motor Honda Astrea Grand warna hitam tanpa strip. Knalpot motor Bagus, menjadi pembeda dengan motor lainnya. Knalpot motor miliknya sangat memekakkan telinga.

Sayang motor yang ia kendarai, kurang menunjang penampilannya. Dengan tubuhnya yang jangkung, tatkala Bagus menunggangi motor Astrea Grand, ia terlihat seperti beruang sirkus yang naik sepeda mini.

Sebenarnya, seperti namanya, Bagus punya sejumlah kelebihan. Pertama, wajahnya boleh dikata bagus. Sebagus namanya. Pun demikian dengan tubuhnya yang atletis.

Sayang, kelebihannya itu belum paripurna. Saat saya mengenalnya, Bagus belum punya pacar. Pun beberapa tahun berikutnya, Bagus belum berhasil menggaet wanita. Ternyata, Bagus punya masalah tersendiri. Dia kurang percaya diri mengutarakan cinta pada wanita.

Beberapa tahun berselang, boncengan motornya yang selama ini kosong, mulai diisi wanita. Pada awalnya, sebagai seorang teman saya tentu ikut bahagia. Lama kelamaan saya menyadari boncengan itu bukan hanya diduduki seorang wanita. Tapi beberapa wanita.

Belakangan Bagus bercerita pada saya bahwa dia baru saja mendapatkan resep ampuh untuk menaklukkan wanita. Namanya “lengis colek”.

Bagi anda yang asing dengan nama itu, saya akan jelaskan. Lengis colek itu jenis ramuan yang bisa membuat wanita mabuk kepayang pada anda. Cukup dioleskan, maka wanita bisa takluk dan mencintai anda sepenuh hati. Efeknya bisa bertahan seumur hidup.

Kembali ke kisah Bagus dan lengis colek. Ternyata demi mengakhiri tahun-tahun jomblonya, Bagus mencuri lengis colek itu dari kakeknya. Maklum, kakek Bagus adalah paranormal yang tersohor di kota ini.

Cara Bagus mencuri lengis colek itu cukup unik. Berbekal sebuah cotton bud, Ia mengendap-endap ke kamar suci kakeknya. Sasarannya jelas. Toples berisi lengis colek. Cotton bud yang dikantongi, kemudian dioleskan ke tutup toples. Cairan lengis colek pun didapat.

Ternyata, dengan berbekal lengis colek, Bagus berhasil menggaet wanita. Cukup dioleskan, wanita takluk. Tak tanggung-tanggung, wanita yang digaetnya bukan hanya satu atau dua. Tapi tujuh sekaligus! Mulai dari sales rokok, pegawai finance, hingga PNS, jadi korban Bagus.

Dengan tujuh kekasih, Bagus mengencani wanita berbeda setiap harinya. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Saking kuatnya efek lengis colek itu, salah seorang kekasih Bagus sampai menitipkan ponsel BlackBerry pada saya. Katanya ponsel itu untuk Bagus seorang.

Pernah suatu ketika, Bagus merasa bosan dengan tujuh pacarnya. Ia berencana menggunakan lengis colek pada “korban” kedelapan. Saat itu, di sebuah gedung milik pemerintah di Pelabuhan Tua Buleleng, dia mendapati wanita yang dirasa cocok jadi mangsa berikutnya.

Tadinya, Bagus hendak menyombong di hadapan saya. Sekaligus membuktikan, bahwa dengan sekali sentuhan, seorang wanita akan takluk padanya.

Tapi hari itu, rupanya hari sial bagi Bagus. Alih-alih berhasil menyentuh seorang wanita, dia justru menyentuh seorang waria. Alhasil, Bagus dikejar-kejar waria.

Efek lengis colek memang instan. Saat itu juga, waria yang disentuh Bagus langsung jatuh cinta pada Bagus.

Pada fase awal, waria itu begitu dekat dengan Bagus. Waria itu juga meminta agar dibuatkan foto mesra berdua. Tentu dengan pose yang mesra. Kebetulan saya sendiri yang mengambil foto itu. Hingga kini foto itu masih saya simpan sebagai kenang-kenangan.

Setelah peristiwa itu, Bagus langsung tobat menggunakan lengis colek untuk menggaet wanita. Konon ia meminta penawar pada kakeknya, agar efek lengis colek musnah. Biar waria itu tak lagi tergila-gila pada dirinya.

Kini, empat tahun setelah insiden waria itu, Bagus mewarisi lengis colek yang dulu ia curi dari kamar suci kakeknya. Bagus juga menjadi salah satu penganut mazhab poligami. Ia memiliki dua orang istri dan dua orang anak. Saya tidak tahu, apakah kedua istrinya itu menikahi Bagus karena cinta, atau karena lengis colek. (T)

Tags: cintagaya hidupguna-gunaKeluarga
Previous Post

Teror Kreatif Putu Wijaya di Tanah Kelahirannya – Catatan 3 Monolog dari Tabanan

Next Post

Cerita Ngurah dari Papua# Saya, Bunga Papua, dan Kita (1)

Eka Prasetya

Eka Prasetya

Menjadi wartawan sejak SMA. Suka menulis berita kisah di dunia olahraga dan kebudayaan. Tinggal di Singaraja, indekost di Denpasar

Next Post

Cerita Ngurah dari Papua# Saya, Bunga Papua, dan Kita (1)

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kriteria dan Syarat Sosok Pemimpin di Suku Baduy

by Asep Kurnia
June 17, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

KRISIS kualitas kepemimpinan nasional sedang terjadi dan melanda secara dahsyat, moralitas dan tingkat keamanahan seorang pemimpin yang terpilih menunjukan kurva...

Read more

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

by Lintang Pramudia Swara
June 16, 2025
0
Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

BEGITU enigmatik dan diabolis, saya rasa Han Kang memberi tawaran segar di kancah sastra dunia. Sejak diumumkan sebagai pemenang Nobel...

Read more

Niskala Pancasila dan Tugas Besar Pendidikan: Menyemai Indonesia Raya dari Dalam Diri

by Dewa Rhadea
June 16, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

PERINGATAN Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni bukan sekadar momen seremonial. Ia adalah ajakan reflektif—untuk menengok ke dalam, menyatukan kembali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co