BICARA soal seni rupa, nama Badung bisa dikata jarang disebut-sebut. Pengamat seni rupa lebih kerap menyebut Denpasar dan Ubud. Jika pun Badung disebut-sebut, itu biasanya karena galeri tempat para pelukis berpameran terletak di wilayah Badung, semisal di Kuta atau Nusa Dua.
Padahal kurang apa Badung? Selain punya banyak galeri di wilayah turis, juga punya segudang pelukis. Jika mau memeriksa dengan cermat, banyak pelukis asal Badung yang namanya justru berkibar di wilayah Denpasar atau Ubud.
Salah satu pelukis Badung yang beberapa bulan lalu berpameran di wilayah Badung adalah I Wayan Beratha Yasa. Ia berpameran di rumahnya sendiri di Banjar Langon, Kapal. Pameran itu mendapat sambutan dari pengamat seni rupa, juga dari pejabat penting di Kabupaten Badung.
Semangat Berata Yasa yang meski sudah tua namun tetap produktif itu tampaknya menular kepada pelukis lain di wilayah Badung. Buktinya, Minggu 10 Desember 2017, para pelukis berkumpul di rumah Agung Bagus Sudarma di Desa Kapal.
Di situ mereka menyepakati sejumlah hal yang telah menjadi cita-cita para pelukis sebelumnya. Salah satunya mendirikan sanggar seni rupa dengan menyepakati sebuah nama lugas dan elegan: Mangurupa.
Mangurupa mengingatkan pada Mangupura, ibukota Kabupaten Badung. Dengan nama besar itu, diharapkan seni rupa berkembang pesat dan besar, seperti sejarah kebesaran para leluhur mereka di masa lalu.
Sanggar Mangurupa terdiri dari seniman dari enam kecamatan di kabupaten Badung. Jumlah anggotanya sekarang 65 orang dan tentu jumlah itu akan terus berkembang. Terpilih sebagai ketua Dewa Putu Ardana, S.Sn., M.Sn. dengan humas Wayan Berata Yasa.
Program awal, Sanggar Mangurupa akan menggelar pameran dan bursa lukisan di Wantilan Desa Kapal. Dalam pameran itu sekaligus akan dilakukan peresmian sanggar oleh Bupati Badung Nyoman Giri Prasta.
Jadwal peresmian dan pameran itu belum dipastikan, namun diupayakan sebelum tanggal 22 Februari 2018. Karena tanggal 22 Februari rencananya Sanggar Mangurupa ikut terlibat dalam event Brawa Festival, di Pantai Brawa, Desa Canggu, Kuta Utara.
Terbentuknya Sanggar Mangurupa tampaknya sejalan dengan program-program Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, di mana Pemerintah Kabupaten Badung memprioritaskan pembangunan pada lima sektor unggulan. Sektor tersebut mencakup pangan sandang dan papan, pendidika dan kesehatan, jaminan sosial dan tenaga kerja, agama adat seni dan budaya, serta pariwisata.
Sebagai wujud perhatian pemerintah, pemerintah berencana menjadikan gedung pemuda budaya, yang saat ini tengah dipersiapkan pembangunannya, memiliki ruang khusus untuk pameran lukisan, sekaligus memiliki ruang untuk demo melukis. Semoga saja. (T/R)