15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

7 Pria, 4 Babak, 1 Marlina – Ulasan Film

Aldhyansah Dodhy PutrabyAldhyansah Dodhy Putra
February 2, 2018
inUlasan
0
SHARES

 

MARLINA. Tubuhnya tinggi semampai, raut wajahnya sendu menanggung berat kesedihan. Dia hidup dalam sunyi setelah ditinggal suami dan calon anaknya. Hanya dengan memandang dari jauh para pria akan melihatnya sebagai santapan empuk.

Ketukan pintu di rumah Marlina pun menjadi awal malapetaka. Seorang pria tua bernama Markus datang dengan janji yang tidak mengenakkan. “Setengah jam lagi teman-temanku akan datang, mengambil uang, hewan ternak dan memperkosamu,” begitu kira-kira ucapannya. Membayangkan tujuh orang asing akan datang menggerayangi harta dan kehormatannya membuat Si Janda Miskin itu menjadi kalut dan lesu. Setidaknya itulah yang kita kira.

Satu yang tidak diketahui para pria, Marlina bukanlah wanita yang mau patuh terhadap pelecehan. Di balik kepalanya yang tunduk, Marlina melawan dengan otak yang berpikir cepat. Sayang, sebelum mereka sadar betapa cerdiknya Marlina, para pria tersebut sudah terbaring lemas di gubuk kayu itu. Marlina pun meninggalkan rumah, berusaha mengejar keadilan, dengan potongan kepala Markus di tangannya.

Begitulah kira-kira sinopsis dari film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak. Dikemas dengan apiknya sinematografi yang memamerkan pesona Pulau Sumba Timur, dan padanan warna yang memanjakan mata. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak yang merupakan film garapan Mouly Surya ini adalah sebuah hadiah spesial bagi penikmat film Indonesia.

Menjadi perwakilan Indonesia di ajang Cannes Film Festival, film ini sukses mendapat apresiasi dari kritikus internasional. Berbagai penghargaan pun dimenangkan, mulai dari skenario terbaik dalam FIFFS di Maroko hingga kategori aktris terbaik di Sitges International Film Festival di Spanyol. Setelah puas berkelana keliling festival-festival film dunia, pada 16 November 2017 lalu Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak pun menguji peruntungannya di pasar perfilman Tanah Air.

Sebagai sebuah film yang dibuat oleh sutradara wanita, film ini membawa beberapa misi sosial. Selain untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan keindahan alam dan ketertinggalan ekonomi masyarakat Sumba Timur. Isu lain yang paling penting dan tak bisa diabaikan adalah tentang kekerasan, pengabaian dan prasangka buruk terhadap wanita. Sebuah masalah yang mengakar tapi cenderung diabaikan. Sesuatu yang akan menyentil pikiran penonton setelah meninggalkan bioskop.

Ambisi Mouly Surya untuk memvisualkan adegan-adegan misoginis ditunjukkan dengan berbagai cara, baik yang secara sangat jelas maupun samar. Pemerkosaan tentu saja menjadi cara utama dalam menunjukkan penindasan terhadap wanita dalam film ini. Bagaimana seorang wanita bahkan tak bisa merasakan hidup aman dan tenang di rumahnya sendiri setelah ditinggal suaminya menjadi pukulan telak terhadap realitas. Kisah sejenis sebenarnya sempat juga ditunjukkan oleh Eka Kurniawan dalam novelnya Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas walaupun dengan cara yang sedikit lebih sureal.

Gestur-gestur yang ditampilkan dalam film ini juga seperti menjadi atraksi misoginis tersendiri. Bagaimana dengan mudahnya Markus datang bertamu, dengan tenang menyampaikan ancamannya, bahkan masih sempat untuk meminta dibuatkan makanan menggambarkan tentang sifat menyepelekan wanita. Juga tentang bagaimana Marlina berteman dengan seorang anak perempuan yang diberi nama Topan oleh orang tuanya dengan alasan agar menjadi kuat dan tangguh seperti lelaki. Kisah tersebut merupakan miniatur dari beberapa budaya di Indonesia yang belum bisa sepenuhnya menghargai lahirnya anak perempuan.

Selain itu, adegan yang ditampilkan secara jelas tentang diskriminasi terhadap wanita ini adalah tentang skeptisnya polisi terhadap laporan pemerkosaan yang diberikan Marlina. Adegan tersebut mengingatkan kembali kepada reaksi masyarakat Indonesia pada saat kasus-kasus pelecehan seksual mengemuka yang terkadang justru masih menyalahkan korban.

Isu-isu feminisme telah menjadi penyakit kronis dalam kehidupan bermasyarakat kita, dan film ini mencoba menjadi pengingat. Bukan dengan ceramah moral lewat monolog panjang lebar, tapi dengan aksi yang dilakukan secara satir. Walaupun beberapa karakter dalam film ini digambarkan dengan cukup komikal ala komedi gelap, tetap tak dapat dilepaskan juga fakta bahwa Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak adalah sinekdoke dari masyarakat kita yang masih banyak skeptis terhadap masalah emansipasi wanita.

Tapi film ini tidak hanya menjual substansi, ada gaya yang sangat kuat dan tak dapat untuk tidak menjadi perhatian tersendiri. Nuansa ala Quentin Tarantino sudah tercium dalam Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak sejak awal film ini dimulai. Musik western, kuda dan areal pasir luas mengingatkan pada Django Unchained. Penggunaan beberapa babak dalam penceritaan tentu saja membawa penikmat film ternostalgia dengan film-film Tarantino seperti The Hateful Eight hingga Pulp Fiction. Dan, tentu saja penggunaan karakter utama wanita yang sadis akan mengingatkan kita kepada tokoh The Bride dalam film Kill Bill.

Tapi sayangnya, tidak seperti film-film Quentin Tarantino, Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak terkesan gagal dalam mengembangkan peran para karakternya. Terlebih bagi tokoh-tokoh pria penjahat yang wataknya masih terasa satu dimensi. Tanpa adanya dialog yang dapat diingat, hingga mayoritas adegan yang mengglorifikasikan pria sebagai sosok yang ‘sempit’, membuat penonton tidak perlu merasa peduli dengan para tokoh tersebut.

Selain masalah kurang dalamnya karakter, dialog juga menjadi hal yang cukup memecah belah dalam film ini. Beberapa bagian patut dipuji, sebagian lainnya tidak. Tak ada ucapan klise maupun lelucon murahan yang keluar, bahkan bisa dibilang beberapa mop efektif menghadirkan riuh tawa. Hanya saja tidak ada jiwa dalam setiap kata yang keluar, tak nampak kemarahan nyata, kesedihan yang ditunjukkan pun terasa samar.

Memang benar film ini memiliki beberapa kekurangan, akan tetapi keindahan sinematografis bukanlah salah satunya. Dengan menggunakan teknik pengambilan gambar dari jarak jauh dengan kamera yang mematung sedikit mengingatkan pada film The Master, sebuah mahakarya dari sutradara P.T. Anderson. Ditambah dengan keelokan Sumba Timur yang berhasil dieksploitasi dengan baik oleh Yunus Pasolang selaku penata kamera. Film ini menyajikan aktivitas kamera yang membuat kita sadar akan eloknya pulau erotis khas timur Indonesia.

Kualitas akting pun menjadi poin tersendiri. Marsha Timothy yang memerankan Marlina memang tak perlu diragukan lagi tampil dengan kualitas tanpa cacat, tetapi bukan berarti aktingnya menutupi kualitas seluruh aktor lainnya. Kredit khusus juga perlu diarahkan pada Dea Panendrea pemeran Novi yang mampu mengimbangi Marsha Timothy sehingga keseimbangan filmnya tetap terjaga. Dea Panendra adalah sebuah angin segar yang perlu disyukuri di tengah monotonnya jumlah pelakon film di Indonesia.

Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak adalah sebuah film yang harus mendapatkan apresiasi lebih dari penikmat film Indonesia. Bukan karena berbagai penghargaan yang didapatkan tetapi karena keberhasilannya menanamkan standar baru bagi dunia perfilman lokal tanah air. (T)

Tags: filmIndonesiaPerempuanresensi
Previous Post

Menyintas Ganas Korupsi di Tahta Dewata

Next Post

Pelacur Prita dan Yang Tersembunyi di Laci Meja

Aldhyansah Dodhy Putra

Aldhyansah Dodhy Putra

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Aktif sebagai Koordinator Redaktur Online di LPM Keadilan.

Next Post

Pelacur Prita dan Yang Tersembunyi di Laci Meja

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    by Hartanto
    May 14, 2025
    0
    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

    Read more

    Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

    by Asep Kurnia
    May 14, 2025
    0
    Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

    “Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

    Read more

    Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

    by Pandu Adithama Wisnuputra
    May 13, 2025
    0
    Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

    PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      April 27, 2025
      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      April 23, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
        Kuliner

        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

        SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

        by Komang Puja Savitri
        May 14, 2025
        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
        Khas

        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

        PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

        by I Nyoman Tingkat
        May 12, 2025
        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
        Pameran

        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

        JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

        by Nyoman Budarsana
        May 11, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          May 11, 2025
          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          May 11, 2025
          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          May 11, 2025
          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          May 10, 2025
          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          May 10, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co