Jumat malam 9 Juni 2017, Singaraja dihentak oleh penampilan memukau band asal Australia, All In. Mereka tampail dalam acara Skena Musik Singaraja di DC Radio.
Singaraja menjadi tempat pertama serangkaian tour All In yang bertajuk Island of Gods Tour. Hadirnya All In membuat penikmat musik Hardcore Punk berbondong-bondong menyaksikan All In yang bertempat di DC Radio Singaraja itu.
Dijumpai setelah acara, All In mengaku sangat senang atas antusiasme bermusik yang ditawarkan oleh anak-anak muda Singaraja. “Singaraja is a nice home town. So many young kids come here and bring good energy. Ya we fuckin love today. Great energy at the show, amazing crowd!. Definitely we wanna come back. Definitely,” katanya.
Selain bersenang-senang dengan musik Hardcore Punk yang diusung oleh All In, band ini juga membawa isu-isu positif seperti veganism, healthy life dan tentu isu paling panas di Bali, reklamasi teluk benoa.
Dalam penampilannya malam itu All In juga menegaskan bahwa mereka sangat menolak rencana reklamasi di Bali. “We fuckin hate reclamation. I love Bali. I love the peaceful, the people, and the culture. And Bali dont need anymore resort, anymore tourism places,”
Acara yang diselenggarakan oleh Singaraja Movement itu sukses menggaet banyak penonton untuk ikut menyaksikan All In dan beberapa band dari Bali.
Hanya dengan 5.000 rupiah penonton sudah bisa menyaksikan dan mendukung pergerakan skena musik bawah tanah Singaraja. Diramaikan oleh banyak band yang berasal dari berbagai kota di seluruh Bali, tour All In ini sukses menghentak Singaraja.
Ini adalah pertama kali All In manggung di luar Australia, dan itu membuat mereka sangat antusias untuk bertemu dan berkawan. All In akan menggelar tournya selama 2 minggu.
Beberapa lokasi yang akan menjadi tempat singgah All In selanjutnya antara lain: Gimmie Shelter, Bahana Studio, Doom Kitchen dan ditutup dengan penampilan serangkaian tournya di Pretty Poison, Canggu, Bali. (T)