22 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Konyol Tentang Kunci, Tukang Kunci, dan Nasib Sial

Surya PratamabySurya Pratama
February 2, 2018
inEsai

Ilustrasi: Surya Pratama

30
SHARES

KUNCI, benda kecil itu, meski amat berguna, tapi kerap juga membawa kesengsaraan. Bukan hanya mahasiswa indekosan yang sering panik karena kuncinya tertinggal di kampung, atau hilang entah di mana, barang-barang penting tertinggal di kamar, lalu telat atau gagal masuk kelas kuliah.

Ada juga anak mahasiswa kos kehilangan kunci pintu gerbang, lalu masuk memanjat tembok dan dikira maling oleh orang sekitar. Atau, dimarahi habis-habisan ibu kos.

Kasus kunci motor atau kunci mobil yang bikin sengsara juga banyak. Ada teman, saat bertamu ke rumah teman kehilangan kunci motor, lalu setelah sehari-semalam panik mencari ke mana-mana, lalu terpaksa mendatangkan tukang kunci dan dibuatkan kunci serep dengan bayaran seharga lima nasi bungkus, eh, belakangan diketahui ternyata kunci motornya ada di kantong saku celana temannya yang lain.

Banyak cerita tentang orang kaya dengan mobil mewahnya gagal ketika kuncinya tertinggal di dalam mobil, dan pintu mobil mobilnya yang memang dirancang khusus itu terkunci sendiri. Si kaya itu mendatangkan tukang kunci, tapi tukang kunci hanya garuk-garuk kepala, karena pintu mobil mewah itu memang dirancang khusus tak bisa dibuka oleh alat apa pun kecuali kunci aslinya. Karena kunci, mobil mewah pun bisa bikin sengsara. Si kaya bisa gagal melakukan aktivitas kerja, misalnya rapat dengan menteri atau gubernur.

Nah, ini saya punya cerita nyata tentang nasib sial karena kunci tertinggal di kamar. Eh, lebih sengsara lagi, tukang unci yang didatangkan untuk menyelesaikan persoalan tampaknya tak bisa menyelesaikan masalah sesuai harapan.

Cerita ini saya awali pada malam hari, sehari sebelum terjadinya “kasus kunci” yang bikin sengsara seharian itu. Malam itu saya sedang latihan musik di Komunitas Mahima, bersama Ibu Sonia, pembina komunitas tersebut. Kami sedang bersiap untuk acara presentasi di Green School di Denpasar besok paginya, yang dijadwalkan berangkat dari Singaraja pukul 05.30 pagi.

Latihan sampai tengah malam ditambah kondisi badan yang sudah lelah membuat tidur saya sangat lelap, dan pukul 05.30 itu saya belum bangun. Sampai-sampai saya dibangunkan oleh Ibu Sonia yang sudah siap berangkat.

Nah, karena saking bingungnya, tidak mandi, pakaian asal-asalan, saya pun buru-buru meninggalkan kamar kos dan lupa mengunci pintu kamar. Dan kunci kamar, tanpa saya sadari, masih tertinggal di dalam kamar.

Cerita dilanjutkan setelah saya pulang dari Green School. Hari itu saya sangat senang, ya itung-itung sambil jalan-jalan. Green School, sebuah lembaga pendidikan yang sangat inspiratif itu tentu saja membuat saya mendapatkan banyak inspirasi.

Namun setelah saya sampai di kos dan ingin membuka pintu, pintu yang memang agak susah dibuka itu malah menambah tidak bisa dibuka. Padahal seiingat saya, saya tak mengunci pintu itu.

Aduh, apakah pintu ini makin rusak? Setelah mencoba membuka beberapa kali, dan tidak bisa juga, saya mulai bertanya-tanya apakah tadi pagi saya sudah menguncinya? Jika saya menguncinya, lalu kuncinya di mana?

Setelah diamati, pintu memang dalam kondisi terkunci. Tapi kuncinya tak ada pada saya. Namun setelah dicari-cari, dan melihat dari celah jendela, ternyata saya menemukan kunci ada di atas meja di dalam kamar. Lho, kenapa bisa seperti itu?

Ternyata adik saya pelakunya. Dia membawa 2 kunci, kunci kamarnya, dan kunci cadangan kamar saya. Ternyata, sebelum dia pulang kampung, dia melihat kamar saya dalam kondisi tak terkunci, dan dia langsung menguncinya. Itu memang sudah menjadi kebiasaannya sebelum pulang kampung. Ah, sial. Adik saya sudah di kampung ke Denpasar, masak saya harus menyuruhnya balik ke Singaraja?

Tanpa berpikir panjang, saya lalu meloncak ke atas sadel motor, berniat untuk mencari tukang kunci. Lalu, lagi-lagi sial, saya tak bisa menghidupkan motor. Masalahnya apa? Eh, kunci motor saya kan jadi satu dengan kunci kamar kos?! Ha, ha, ha…

Waktu itu tidak ada warga kos lain selain saya, jadi tidak bisa meminjam motor dari teman kos. Saya pergi ke depan kos di seberang jalan, berharap ada teman atau orang yang saya kenal lewat. Tapi tak ada teman yang lewat. Mungkin akhir pekan, para teman sedang sibuk PDKT atau pacaran ke luar daerah.

Loh, kenapa tidak menghubungi teman saja lewat HP? Ah, lagi-lagi dan lagi-lagi sial. HP saya mati, Pak Bos.

Setelah sekian lama menunggu, kurang lebih 5 menit, saya pasrah dan mengambil keputusan untuk jalan kaki ke kampus, mencari teman. Jalan kaki ke kampus loh, betapa jarang saya lakukan selama ini, meski jaraknya tidak terlalu jauh sih, cuma 100 meter.

Setiba di kampus, untungnya (kali ini ada untungnya), saya bertemu teman komunitas, saya biasa memanggilnya Bli Suma. Ini benar-benar untung. Bli Suma itu mahasiswa S2 yang mau tamat, yang sejak S1 sangat jarang berada di kampus. Tapi kali ini, di hari akhir pekan dengan rentetan libur yang cukup panjang bagi seorang mahasiswa, ia ada di kampus. Luar biasa.

“Bli, pinjem motor, buat nyari ibu kos,” kata saya.

Bli Suma langsung memberikan kunci motornya, tanpa ba-bi-bu.

Saya pikir ibu kos pasti punya kunci cadangan kamar kos saya. Untuk itulah saya jemput ibu pemilik rumah kos di rumahnya yang lain.

Setelah menjemput ibu kos, yang usianya sudah tidak muda lagi, 70’an, saya bersama ibu kos yang maha pengertian itu mencoba semua kunci cadangan yang dipegang ibu kos. Sialnya, satupun kunci tidak ada yang cocok di lubang kunci kamar saya. Ternyata kunci candangan setiap kamar cuma ada satu dan itu dibawa oleh adik saya. Rugi deh, antar balik lagi nih nenek-nenek.

Ah, sudahlah, saya cari tukang kunci saja. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.30. Mata sudah nduk gati, seperti balon pijar tanpa pijar. Saya sudah membayangkan kasur di kamar, dan berguling-guling dengan bantal guling.

Tapi semua tukang kunci sudah pada tutup. Saya pasrah, tapi ada teman, saya memanggilnya Bli Yoga, menolong saya. Dia menghubungi tukang kunci yang kebetulan nomor HP-nya dia simpan.

“Waduh, saya sudah di rumah ini. Kalau mau nanti jam 8 saja ya,” kata Pak Tukang Kunci. Oke, saya tunggu dan kembali ke kampus, untuk mengembalikan motor. Setelah pukul 8 malam, tukang kunci pun tiba di kos. Harapan untuk bisa masuk kamar sudah terbuka. Tapi…

“Waduh, Mas, saya tidak bisa buat kunci serep kalau bentuk lubang kuncinya seperti ini,” kata Pak Tukang Kunci.

Hah, saya juga ingin bilang waduh ke Bapak. Masak tukang kunci gak bisa bikin kunci serep. Memag lubang kunci kamar kos saya ini berasal dari zaman Yunani Kuno, atau zaman Majapahit? Balik saja, Pak, balik saja.

Sebelum dia mau balik, saya beritahu Pak Tukang Kunci bahwa kunci saya ada di dalam kamar. Apakah pintunya bisa dibuka, Pak? Dengan percaya diri ia berkata “Oh, bisa! Paling cuma 35 ribu aja mas”.

Kerjakan sudah, Pak. Saya tunggu sambil tertidur di kursi teras. Tidak lama sih, sekitar 30 menit, Pak Tukang Kunci membangunkan saya. “Mas, pintunya dikunci 2 kali, tapi saya cuma bisa buka 1 kali kuncian,” katanya.

Waduh, Mas, balik saja Mas, balik, coba pikirkan pekerjaan lain, selain jadi tukang kunci. Jadi tukang bakso kayaknya lebih mudah …

Sebelum sempat “mengusir” Pak Tukang Kunci, tiba-tiba Bapak yang wajahnya kalem dan tampak baik hati itu mengeluarkan ide baru. “Nah, bagaimana kalau masuk lewat jendela saja, saya akan buka jendelanya, nanti Mas masuk lewat jendela,” kata tukang kunci.

Lah, Mas ini tukang kunci apa tukang jendela sih? He, he, he, ya sudah, silahkan saja. Saya tunggu 5 menit. Tapi, di tengah putus asa, Pak Tukang Kunci menyempurnakan keputusasaan saya. “Mas, tidak bisa ternyata, Mas,” katanya. Wadooohh.

Lama kami terdiam, menyesali nasib masing-masing. Nasib saya tak bisa masuk kamar, nasib Pak Tukang Kunci yang sepertinya akan gagal mendapat upah lumayan.

Tapi kemudian saya punya ide. Seperti dua orang yang hendak merampok bank, saya berunding bagaimana cara mendapatkan kunci di dalam kamar saya itu. Perundingannya sangat serius.

Begini, saya akan cari tongkat yang panjang untuk menghidupkan lampu kamar. Lalu setelah terlihat posisi kuncinya di atas meja, saya akan tarik, kemudian Pak Tukang Kunci saya minta menjaga dengan sapu di bawahnya agar kunci jatuh di atas sapu. Setelah kunci ada di atas sapu, sapu itu ditarik ke dekat jendela. Saya akan mengambilnya. Wow, nice idea. Haha

Dan, horeee, kami berhasil mengambil kunci. Saya masuk ke kamar, dan beres-beres. Dan bersiap untuk merebahkan badan yang lelah di atas kasur.

Eh, saya lupa, Pak Tukang Kunci mamsih menunggu di luar. Rupanya dia sedang menunggu sesuatu.

“Oh iya, berapa saya bayar, Mas?” tanya saya.

“Ya, berapa aja boleh, Mas” kata Pak Tukang Kunci.

Saya keluarkan saja Rp 10 ribu. Tukang kunci pun terdiam, membalikkan badan, berjalan beberapa langkah ke depan.

Lalu, setelah beberapa langkah, dia balik badan lagi, “Saya minta 20 ribu aja deh, Mas,” katanya.

Ha, ha, ha, tak apalah saya beri Rp 20 ribu. Meski tak berhasil bikin kunci serep dan buka pintu, hitung-hitung ongkos dia untuk jalan malam-malam ke rumah kos saya dengan meninggalkan istri dan anak yang seharusnya sudah dia keloni sejak sore tadi. (T)

Tags: anak kosmahasiswa
Previous Post

Juru Kunci yang Selalu Dikenang – Tentang Bali United, Mbah Maridjan, hingga Wajeeh

Next Post

Pecinta Ahok Susah “Move On”, Begini Cara Mereka Mengungkapkan Isi Hati

Surya Pratama

Surya Pratama

Lahir di Denpasar. Sedang menempuh pendidikan di Undiksha Singaraja, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Bergabung dengan Komunitas Mahima sembari belajar teater, musik, dan sastra.

Next Post

Pecinta Ahok Susah “Move On”, Begini Cara Mereka Mengungkapkan Isi Hati

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co