25 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ajarkan juga Berbisnis, Bukan Hanya Sembahyang

Ketut Mirani Kusuma DewibyKetut Mirani Kusuma Dewi
February 2, 2018
inOpini

Foto: Eka Yasa

274
SHARES

INI adalah komentar seorang teman pebisnis sukses, orang Bali yang tinggal di Amerika “Orang Bali harusnya ajarkan anak-anaknya berbisnis bukan hanya sembahyang”. Dan comment yang lain mengatakan, “Bisnis dalam bidang persembahyangan xixixixi”.

Banyak orang religius menganggap bisnis dan uang adalah suatu keduniawian yang kurang baik atau frontalnya ‘nista’. Padahal banyak orang religius yang memegang otoritas dalam upacara keagamaan biasa berbisnis di bidang persembahyangan. Mematok harga dalam upacara keagamaan yang tentu juga memperhitungkan untung rugi, bukankah itu adalah bisnis?

Tapi banyak juga yang mengelak dikatakan berbisnis. Saya tidak mau mengatakan orang religius ini adalah orang yang spiritual. Karena bagi saya orang religius belum tentu spiritual. Orang spiritual adalah orang yang mengoptimalkan segala potensi yang dianugerahkan Tuhan kepadanya untuk meningkatkan evolusi dirinya, baik untuk kesejahteraan diri maupun orang lain. Sedangkan orang religius lebih cenderung terlihat di permukaan dengan pakaian- pakaian otoritas keagamaan, terlihat suci tapi belum tentu wikan ilmu agama dan belum tentu juga wawasan keduniawiaannya mumpuni.

Saya tidak menganggap bisnis dan uang adalah sesuatu yang buruk. Uang bukan segalanya tapi hampir segalanya bisa menjadi mudah dengan uang. Bahkan jika kebelet kencing pun perlu uang untuk bayar toilet. Dan memang sudah seharusnya religiusitas juga di-support dengan adanya uang. Banyak orang religius yang tidak sejahtera karena pola pikir yang menempatkan uang sebagai hal negatif. Dan banyak yang sejahtera karena kecerdasannya akan pengelolaan uang. Adalah Guru dari Milarepa, mistik dari Tibet: Marpa, adalah pebisnis yang membawa ajaran Buddha ke Tibet dan dikenal sebagai penerjemah ajaran Buddha ke Tibet.

Dan tentang bisnis dan uang, bagaimana saya mendapati di pasar-pasar tradisional perputaran uang yang luar biasa besar padahal pelakunya bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Pendidikan mereka rata-rata SD-SMA tapi sehari mereka arisan minimal Rp 300 ribu bahkan saya sempat dengar sampai Rp 800 ribu. Bila mereka bisa arisan sehari Rp 300 ribu tentu omzet per harinya lebih dari itu. Rp 300 ribu dikalikan 30 maka Rp 9 juta per bulan mereka arisan dan mereka juga masih bisa ngayah di banjar. Bandingkan dengan orang-orang yang jadi pegawai UMR-nya Rp 2 juta dengan keterikatan waktu dan harus pandai membagi cuti dan waktu untuk ngayah banjar.

Seorang ibu tamat SD yang dagang daging babi mencicil rumah BTN Rp 4 juta, sementara sebagian besar PNS dengan penghasilannya tidak bisa mencicil sebanyak itu, kecuali nyambi kerja swasta. Dan seorang pedagang makanan membeli tanah dengan cash padahal dia tidak memiliki handphone. Dagang jamu keliling bisa memiliki rumah dari hasil kerjanya padahal handphone-nya jadul. Bandingkan dengan pegawai atau mahasiswa yang berpakaian mentereng yang pakaiannya saja minimal Rp 300 ribu belum lagi smart phone-nya yang mutakhir. Kalau bukan ortunya kaya dan hanya mengandalkan gaji saja tentu akan kesulitan memiliki rumah ataupun properti di Bali.

Dan bagaimana seorang peraih beasiswa di luar negeri kesulitan mendapatkan pekerjaan di Bali karena sentra kerja di Bali hanya untuk Usaha Kecil dan Menengah bukan industri besar ataupun pabrik. Padahal beliau adalah anak laki-laki tunggal yang diharuskan ngayah di banjar. Betapa sia-sianya pendidikan tinggi sampai ke luar negeri dan harus memulai usaha bersaing dengan pedagang tangguh yang cuma tamatan SD sampai SMA. Belum lagi stigma “ngapain sekolah tinggi-tinggi kalau hanya mau jadi pedagang/petani”.

Pendidikan tinggi pun menjadi sebuah ironi saat honorer guru di kabupaten hanya mendapat gaji Rp 300 ribu sebulan dan dirapel beberapa bulan padahal pendidikannya Sarjana. Bandingkan dengan tamatan SD-SMA yang arisan sehari Rp 300 ribu. Tapi tetap saja menganggap pekerjaan sebagai pegawai adalah pekerjaan terhormat dan pekerjaan sebagai pedagang kalah gengsi.

Kembali lagi ke kata “ajari juga berbisnis bukan hanya sembahyang”. Tidak ada salahnya untuk juga mengajarkan nilai uang dan pengelolaan uang serta berbisnis di dunia pendidikan dan juga religi. Karena hidup perlu uang dan tidak hanya ilmu di awang-awang, atau ilmu yang bergantung pada pengumuman lowongan kerja. Uang bukanlah suatu yang buruk karena dengan uang seseorang bisa lebih berharga dan juga bisa bersaing secara terhormat dengan orang lain. Dan uang yang tidak buruk itu adalah uang yang diperoleh dengan berusaha secara benar, salah satunya berbisnis. Berbisnis bukanlah dosa. (T)

Tags: balibisnis
Previous Post

Berburu Pokémon di Bali, Bawalah “Kamben” dan “Udeng”

Next Post

Buleleng Terkaya di Bali, Sesungguhnyalah Tak Perlu Investor

Ketut Mirani Kusuma Dewi

Ketut Mirani Kusuma Dewi

Property agent yang sedang memulai bisnis kecil-kecil, pecinta pasar tradisional dan jalan-jalan.

Next Post

Buleleng Terkaya di Bali, Sesungguhnyalah Tak Perlu Investor

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

by Gede Maha Putra
May 24, 2025
0
Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

MUSEUM Bali menyimpan lebih dari 200 lontar yang merupakan bagian dari koleksinya. Tanggal 22 Mei 2025, diadakan seminar membahas konten,...

Read more

Saatnya Pertanian Masuk Medsos

by I Wayan Yudana
May 24, 2025
0
Saatnya Pertanian Masuk Medsos

DI balik keindahan pariwisata Bali yang mendunia, tersimpan kegelisahan yang jarang terangkat ke permukaan. Bali krisis kader petani muda. Di...

Read more

Mars dan Venus: Menjaga Harmoni Kodrati

by Dewa Rhadea
May 24, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DI langit malam, Mars dan Venus tampak berkilau. Dua planet yang berbeda, namun justru saling memperindah langit yang sama. Seolah...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co