KABAR DARI ZWOLLE
Kenalkan aku pada wangi musim gugur
Di tengah pesta roti dan remah-remahnya
Yang terbang mengitari sungai
Lalu singgah di beranda penuh cerita
Sepasang pemilik usia
Menikmati plum
Sambil merahasiakan mimpi
Agar mereka yakin yang rindu masih tersisa
Di musim penuh dan delion berguguran
Sedangkan si penjaga toko asik menutup pintu
Bergegas pergi ke pesta roti
Adalah pagi yang kehilangan matahari
Setelah si tua menjadi semakin pandai menyimpan mimpi
Maka disaksikannya pentas Othello saban minggu
Sampai habis cara untuk menikam mimpi
Atau rahasia remaja yang belum pernah
menjadi topik minum susu
Dibenamkan lagi keraguan, sembari mengitari sungai
Sepasang angsa asik membagi dahaga
Pun burung gereja melintas batas
Kini mereka menepi, menyanyikan doa surga
Di Katedral.
Nyala lilin meliukkan doa
Agar mimpi tetap menjadi rahasia
Sampai mereka tidak kenal cara untuk mencinta
Belanda, 6 September 2014
SURAT LENA
Sudah lama kau tak pulang
Kau pun belum tuntas menikmati sejuk halamanku
tempat untuk membisikan cerita
bila surat ini terbaca
maka sudah habis perjalanan rindu
yang kususun rapi di antara anyir airmata
dan waktu sudah berpulang
menjemput segala rahasia senja
sebentar lagi, kau akan pulang
kau pun boleh menitipkan isyarat
pada cemara depan rumah
atau pada kucing di pantai utara
katakan, kau masih ingin menyebutku
katakan saja tanpa ragu
dan harihari kita selipkan
bersama peluk ombak
meluluhkan pasir
yang akan mengajakmu pulang
Singaraja, Januari 2014
TELAGA LOTUS
Di Telaga Lotus,
Kuterka wajah senja menyulam mantram
Lelaki renta menetaskan seribu cahaya kecil
Di antara Bunga Lotus yang kian kembang
Dan ranting dingin bersulang
Merayakan kelahiran hujan.
Di Telaga Lotus,
Suara kekawin menggiring langkah
Menuju damai
Bersama sekawanan angsa
Semakin merdu, semakin merindu
Dan puisi menjadi gurau
yang masih terkatup
dalam wangi Lotus
BUAT NING
: Rahatri
Darahmu serupa darah menjangan
Selalu menjadi luhur
Sulit diburu
Darahmu sangat bening
Selalu menjadi anggur
Sulit dibeli
Darahmu menyatu dengan hening
Selalu menguliti sepi layar
Tetapi sulit direkam
Mungkinkah kau damai
Yang selalu menyekah upakara
Kerinduanku ?
Hening
Bening