7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“I Jaum”, Cerita yang Sempat Hilang dari Pedawa, Kini Dihidupkan Lagi

tatkalabytatkala
February 25, 2022
inPertanian
“I Jaum”, Cerita yang Sempat Hilang dari Pedawa, Kini Dihidupkan Lagi

Tokoh adat masyarakat Pedawa,Wayan Sukrata

Tersebutlah I Jaum, seorang anak perempuan desa yang sederhana. Ayahnya sudah meninggal, dan ia hidup bersama ibunya di sebuah rumah yang masih dikelilingi pepohonan. Ibunya dipanggil Men Jaum, artinya ibu dari anak pertama yang bernama I Jaum.

Men Jaum sedang hamil besar. Ketika Men Jaum merasa sakit perut dan hendak melahirkan, ia minta kepada I Jaum ke rumah neneknya dan meminta nenek membantu proses kelahiran adik I Jaum.

I Jaum tak tahu rumah neneknya sehingga ibunya memberi pesan. Kalau sudah sampai di simpang jalan, I Jaum diminta belok kanan dan jangan ambil jalan ke kiri. Kalau jalan ke kiri maka I Jaum akan bertemu dengan Nenek Raksasa. Sedangkan kalau jalan ke kanan, maka I Jaum akan bertemu dengan rumah neneknya.

Sampai di persimpangan jalan, I Jaum lupa pesan ibunya sehingga ia memilih jalur arah ke kiri. Tentu saja ia sampai ke rumah Nenek Raksasa. I Jaum meminta Nenek Raksasa yang ia kira neneknya itu untuk membantu ibunya yang hendak melahirkan. Kepada Nenek Raksasa, I Jaum pun menunjukkan jalan.

Akhirnya Nenek Raksasa pun tiba di rumah I Jaum. Men Jaum bersembunyi di bawah ketungan (tempat untuk menumbuk padi) dan I Jaum bersembunyi di puncak pohon kelapa. Men Jaum tertangkap dan dimangsa oleh Nenek Raksasa. Namun, dengan kekuatan tertentu, I Jum berhasil menghidupkan kembali ibunya.

***

Begitulah ringkasan cerita I Jaum yang pernah berkembang di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng. Pada masa tertentu, cerita itu sangat terkenal, namun belakangan hilang ditelan zaman. Untungnya sejumlah orang tua di desa itu masih mengingat cerita itu, sehingga kini cerita itu hendak dihidupkan kembali, dan rencananya akan diperkenalkan dengan berbagai media, selain buku, komik, juga dialihwanakan dalam seni pertunjukan..

Upaya revitalisasi itu dilakukan secara serius. Sejumlah elemen masyarakat Pedawa, Kelompok Pemuda Kayoman Pedawa, Pondok Literasi Sabih, tokoh-tokoh masyarakat Pedawa dan Perbekel Pedawa, melakukan semacam pertemuan di Kantor Perbekel Pedawa, Kamis (24/2/2022)

Dalam pertemuan itu juga ada Tim Revitalisasi Sastra Lisan Daerah dari Balai Bahasa Provinsi Bali yang turut membantu upaya revitalisasi tersebut.

Tokoh adat masyarakat Pedawa,Wayan Sukrata, di Pedawa terdapat berbagai cerita rakyat yang mewarnai kebudayaan masyarakat Pedawa. Jumlahnya mencapai 14 cerita rakyat, salah satunya adalah cerita I Jaum.

Dari cerita-cerita yang berkembang itu, disepakati untuk merevitaliasi kisah I Jaum agar bisa diwariskan kembali kepada generasi muda. Salah satu alasannya, kisah I Jaum memiliki nilai moral yang sampai saat ini menjadi panutan masyarakat.

“Cerita I Jaum ini sudah lam berekembang. Kami dari 4 tahun juga sudah inventarisasi dalam Bahasa Pedawa,” kata Sukarata..

Memang diakui kisah I Jaum ini berkembang menjadi bermacam versi karena penutur yang berbeda-beda. Ia berharap, dengan revitalisasi, ada kesepakatan yang dihasilkan tentang alur cerita I Jaum yang sarat makna.

“Kami berterimakasih karena ada keterlibatan dari Balai Bahasa dan elemen masyarakat di Pedawa dalam merevitalisasi kisah I Jaum sehingga tetap lestari,” katanya.

Menurut Sukrata, ada sejumlah pesan moral yang diperoleh dari kisah I Jaum. Baik tentang kisah kesabaran, ketulus iklhasan dan semangat pantang putus asa yang nilainya layak untuk diwarikskan.

Dari kisah rakyat tersebut, Sukrata menyebut ada nilai moral yang diperoleh bahwa di dalam menerima pesan dari orang tua agar tidak gangsaran tindak kuangan daya atau bergerak tanpa mendengar pesan dengan jelas. Karena pesan yang salah diterjemahkan dalam kehidupan bisa membuat celaka diri sendiri, keluarga maupun orang lain.

“Selain itu, ada pesan pelestarian alam. Sebab, jika tidak ada pepohonan di rumah I Jaum, maka I Jaum tidak akan bisa bersembunyi. Makanya ada pesan agar menanam pepohonan. Begitu juga dengan lesung atau ketungan. Ada pesan jangan duduk di atas lesung, karena sangat disucikan sebagai stana  Dewi Sri,” katanya.

Saat ini cerita I Jaum akan direvitalisasi dan disajikan dengan Bahasa Pedawa maupun Bahasa Indonesia. Upaya ini dilakukan agar masyarakat Pedawa bangga menjadi warga Pedawa dan ikut melakukan pewarisan tradisi lisan sehingga tidak punah.

“Mungkin nanti disajikan ke dalam cerita bergambar, komik, kemudian di sekolah-sekolah akan dilaksanakan lomba-lomba saat Bulan Bahasa. Dengan menggunakan Bahasa Pedawa, sehingga generasi muda semakin tertarik untuk melestarikan tradisi lisan di Pedawa,” katanya.

***

Ketua Tim Revitalisasi Sastra Lisan Daerah dari Balai Bahasa Provinsi Bali, Puji Retno Hariningtyas mengatakan, kegiatan di Pedawa ini merupakan kegiatan Koordinasi Antarinstansi dalam Rangka Implementasi Model Pelindungan Sastra Daerah: Revitalisasi Sastra Lisan “I Jaum” di Desa Pedawa, Kec. Banjar, Kab. Buleleng.

Koordinasi dilakukan menyasar pada cerita lisan “I Jaum” di Desa Pedawa karena tahun sebelumnya, yakni tahun 2021, Balai Bahasa Provinsi Bali telah melaksanakan Kajian Vitalitas Sastra Lisan di Desa Bali Aga yang hasilnya bahwa cerita tersebut mengalami kepunahan karena terhenti pewarisannya kepada generasi muda.

Tujuan kegiatan Revitalisasi Sastra Lisan “I Jaum” ini adalah, untuk menyosialisasikan program pelindungan sastra, khususnya revitalisasi atau menggiatkan kembali sastra lisan kategori punah,  melindungi bahasa daerah melalui medium sastra lisan atau cerita rakyat di Desa Pedawa, dan melestarikan cerita rakyat/lisan kepada penutur muda.

Menurut Retno, masyarakat Pedawa sudah menemukan cuplikan kisah “I Jaum” dari tujuh orang penutur cerita yang lahir dari generasi tahun 1940-an 1950-an, 1960-an, 1970-an dan 1980-an. Antara lain, cerita “I Jaum” ini dituturkan oleh penutur cerita bernama Dadong Neon atau Ni Wayan Setop pada saat tim Balai Bahasa Provinsi Bali melakukan Kajian Vitalitas Sastra Lisan di Desa Pedawa, dengan cerita yang belum utuh.

Setelah dilakukan penggalian informasi lagi, ada tujuh orang penutur cerita “I Jaum” yang akhirnya ditemukan cerita satu utuh “I Jaum”.

Target sasaran kegiatan revitalisasi ini adalah generasi muda, mulai usia 4 hingga 50 tahun (PAUD, SD, SMP, SMA, PT, dan orang tua) di Desa Pedawa. Upaya menggiatkan kembali cerita “I Jaum” dimulai dari masyarakat pemilik cerita. pada muaranya, cerita “I Jaum” setelah dilakukan revitalisasi, kemudian diregristrasikan ke pangkalan data milik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Rangkaian tahapan program kerja Badan Bahasa dalam upaya pelindungan bahasa dan sastra, yaitu pemetaan, vitalitas, konservasi, revitalisasi, dan regristrasi bahasa dan sastra.

Tahapan ini harus dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali sehingga data bahasa dan sastra daerah di Bali terinventarisasi dengan tepat.

Pemilihan cerita “I Jaum” berdasarkan pertimbangan sebagai berikut. Pertama, cerita “I Jaum” sudah tidak dikenal oleh generasi muda di Desa Pedawa. Kedua, cerita “I Jaum” awal mulanya hanya dituturkan oleh satu orang generasi tua dan akhirnya sampai 7 orang pencerita yang titik temu keutuhan cerita didapatkan. Ketiga,

Dalam melaksanakan tugas tersebut Balai Bahasa Provinsi Bali melakukan pembahasan terkait hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelindungan sastra yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Buleleng, menyamakan persepsi, serta merencanakan kegiatan yang dapat dilakukan bersama dalam rangka pelindungan sastra daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut, Balai Bahasa Provinsi Bali dalam koordinasi antarinstansi ini dipandang perlu menyelenggarakan Rapat Koordinasi antar instansi dalam rangka implementasi model pelindungan sastra daerah Tahun 2022.

Kegiatan ini diikuti 32 orang dilakukan secara bersemuka dengan memerhatikan protokol kesehatan dengan stakeholder Kabupaten Buleleng, di antaranya Asisten III Administrasi Umum yang mewakili Bupati Buleleng sekaligus plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Camat Kec. Banjar, Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Banjar, Perbekel Desa Pedawa dan perangkatnya, tokoh masyarakat, Komunitas Sabih, Komunitas Film Bali Aga, Komunitas Kayoman, dan perwakilan generasi muda di Desa Pedawa.

Kegiatan ini tidak berhenti pada koordinasi saat ini saja, melainkan masih ada dua tahapan yang dikemas dalam kegiatan, tahap pembedayaan pelaku sastra dalam mengimplementasikan model pelindungan sastra daerah, yaitu pelatihan pewarisan sastra lisan kepada generasi muda dengan melibatkan 25 orang Komunitas Sabih, masyarakat Desa Pedawa. Rencananya akan dilakukan  bulan Maret, April, dan Mei.

Kedepan pihaknya akan melaksanakan pelatihan dan pementasan aksi cerita I Jaum dalam bentuk pertunjukan pada Mei 2022 mendatang. Sehingga setelah direvitalisasi, akan ada tindak lanjut untuk proses menurunalihkan kisah I Jaum kepada anak-anak.

“Kami melibatkan tujuh penutur berbagai lintas generasi. Tujuannya untuk mensinkronkan cerita I Jaum yang kondisinya semakin punah, kemudian ada banyak versi yang berkembang di masyarakat, sehingga dirasa perlu untuk direvitalisasi,” katanya.

Dalam sambutan dan pengarahannya, Asisten III Administrasi Umum Bupati Buleleng, Ir. Nyoman Genep, M.T. menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Buleleng menyambut baik program kerja Balai Bahasa Provinsi Bali dalam upaya pelestarian budaya melalui sastra.

”Upaya pelestarian budaya tidak dapat hanya dilakukan oleh unsur pemerintah saja, tetapi yang paling penting pada zaman modernisasi ini, bagaimana warisan budaya dapat dikenal dan diketahui oleh generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Inovasi-inovasi untuk melestarikan budaya dan mengenalkan warisan budaya kepada generasi muda wajib dibuat,” kata Genep. [T]

Tags: Balai Bahasa Balibulelengcerita rakyatDesa Pedawa
Previous Post

Ubud, Pusat Peradaban Budaya Bali Beserta Tantangan Hari Ini | Ulasan Buku Sarasastra II

Next Post

Puisi-puisi Mettarini | Rinduku Bergayut, Ke Mana Kubawa Lari

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Puisi-puisi Mettarini | Rinduku Bergayut, Ke Mana Kubawa Lari

Puisi-puisi Mettarini | Rinduku Bergayut, Ke Mana Kubawa Lari

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co