LANTAI bawah Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Provinsi Bali di Denpasar, nampak ramai. Puluhan anak sekolah berkumpul mengenakan seragam putih abu dengan sangat rapi. Mereka didampingi beberapa guru dalam balutan seragam coklat khas pegawai negeri. Ada juga bapak-bapak, ibu-ibu, dan kakak-kakak yang hadir menggunakan pakaian adat Bali.
Mereka bersama-sama mengikuti lokakarya bertajuk “Nyobiahang Genah Anyar Magendu Wirasa Yowana lan Guru Wisesa”, Senin, 24 Februari 2025, yang diadakan oleh BASAbali Wiki, sebuah organisasi yang bertujuan memperkuat peran pemuda untuk menyikapi isu publik bersama pemerintah melalui platform digital kreatif berbahasa Bali. Dalam melangsungkan kegiatan tersebut, BASAbali Wiki menggandeng Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan merangkaiannya dengan acara Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025.

Tim BASAbali Wiki memperkenalkan program RIPTA kepada peserta melalui laman basabaliwiki.org | Foto: Tim Dokumentasi BASAbali Wiki
Selain mengadakan lokakarya, kegiatan tersebut juga menandai peluncuran program baru yang diinisiasi BASAbali Wiki, yaitu Ruang Interaksi Pemuda dan Pemerintah (RIPTA). Melalui ruang tersebut, pemuda Bali dapat menyampaikan berbagai masalah, tantangan, dan ide kreatif mereka sambil terhubung langsung dengan berbagai lapisan pemerintah.
Menurut BASAbali Wiki sebagai penyelenggara, pemuda dan pemerintah adalah elemen penting yang dapat memberikan perspektifnya dalam membahas dan menyikapi berbagai isu, baik lingkungan, pendidikan, sosial, infrastruktur dan lain-lain, dengan cara yang elegan. Itulah yang kemudian mendorong BASAbali Wiki untuk menawarkan suatu ruang bernama RIPTA – Ruang Interaksi Pemuda dan Pemerintah melalui lama basabliwiki.org.
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh para peserta dan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya. Tercacat ada 50 siswa dari SMK Negeri 2 Tabanan yang hadir, ditambah dengan perwakilan pemerintah dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, serta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika Kota Denpasar.
Selain menjadi ruang alternatif yang mempertemukan gagasan pemuda dan pemerintah dalam platform digital, RIPTA juga menjadi ruang interkatif antara pemuda dan pemerintah dalam membahas berbagai isu sosial, sekaligus menjadi ruang pembelajaran partisipasi publik yang kritis, kreatif, dan berbasis nilai budaya, menjadi ruang penjaringan ide dari pemuda ke pemerintah untuk dijadikan pertimbangan dalam penguatan, perbaikan, pembuatan kebijakan.

Tangkap layar RIPTA di laman basabaliwiki.org.
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, yang diwakili oleh Ida Bagus Made Purwita Suamem, S.S., M.Si., selaku Pamong Budaya Ahli Muda, turut berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan melalui RIPTA di laman basabaliwiki.org. Pertanyaan yang dilontarkan adalah “Napi ké acara Bulan Bahasa Bali puniki prasida nyokong pamargin pariwisata ring Bali?” (Apakah acara Bulan bahasa Bali dapat mendukung pariwisata di Bali?). Seluruh peserta berkesempatan menyampaikan pendapat mereka atas pertanyaan tersebut melalui website BASAbali Wiki, yang kemudian ditanggapi langsung oleh Ida Bagus Made Purwita Suamem, S.S., M.Si.
Ada salah seorang siswa mengemukakan pendapat yang cukup menarik. Menurutnya, Bulan Bahasa Bali yang memperkenalkan budaya dan Bahasa Bali dapat mendukung dan meningkat pariwisata Bali. Para wisatawan dapat menyaksikan seni, sastra, dan budaya Bali yang asli dan unik pada acara Bulan Bahasa Bali. Ida Bagus Made Purwita Suamem, S.S., M.Si., sangat mengapresiasi diadakannya ruang interaksi tersebut. Ia merasa senang bisa berpartisipasi dan berkolaborasi bersama BASAbali Wiki dalam acarapeluncuran RIPTA. Harapannya, wadah baru untuk bertimbang rasa antara pemuda dan pemerintah melalui media digital tersebut juga dapat melestarikan dan mengembangkan budaya Bali. Terlebih, pemerintah Bali sedang gencar-gencarnya mengangkat budaya sebagai hulu atau tonggak dalam membangun Bali.

Foto bersama peserta, penyelenggara, dan perwakilan pemerintah yang menghadiri acara lokakarya dan peluncuran RIPTA | Foto: Tim Dokumentasi BASAbali Wiki
Hingga saat ini, sudah ada empat perwakilan pemerintah yang mendukung program RIPTA, yaitu Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Anggota DPD RI Dapil Bali), Dewa Komang Yudi Astara (Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng), I Gede Arya Sugiartha (Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali), dan Tjok Bagus Pemayun (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali). Program & Engagement Director BASAbali Wiki, K.L. Herdayatamma mengatakan, RIPTA memiliki potensi besar sebagai wadah bagi pemuda untuk menyampaikan aspirasi dan masukan kepada pemerintah, sekaligus menjadi sarana strategis bagi pemerintah dalam menjaring opini masyarakat.
Ke depannya, ruang interaksi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memanfaatkan teknologi AI untuk mengategorikan isu secara otomatis, sehingga mempermudah pemerintah dalam merespons dan menindaklanjuti berbagai masukan dengan lebih efisien.
Herda juga mengharapkan agar semakin banyak pemuda dan pemerintah berpartisipasi aktif dalam RIPTA. Partisipasi yang lebih luas diharapkan dapat memperkuat peran pemuda dalam menyikapi isu publik bersama pemerintah, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam penguatan, perbaikan, dan perumusan kebijakan. Pada akhir acara, BASAbali Wiki turut memperkenalkan aplikasi terbaru “BASAbali Wiki” yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store. [T]
Reporter/Penulis: Julio Saputra
Editor: Adnyana Ole