SEDARI sore, ratusan anak muda dari seluruh pelosok Bali silih berganti datang memenuhi Gedung Ksirarnawa – Taman Budaya, Art Center, Denpasar pada Jumat, 1 November 2024 lalu. Mereka memenuhi setiap celah yang ada, mulai dari seluruh kursi sampai ke depan-depan pintu. Dengan semangat yang menggebu-gebu, mereka sangat antusias meramaikan acara Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Bali 2024. Kehadiran mereka tentu saja untuk mendukung para finalis yang dijagokan masing-masing, dan menyaksikan penobatan Duta Pariwisata dan Budaya Bali yang baru.
Perhelatan itu pun berlangsung semarak dan meriah. Sepasang Master of Ceremony dari ikatan alumni Jegeg Bagus Bali memandu jalannya acara dengan apik. Mereka adalah Jegeg Ni Putu Sri Pratiwi dan Bagus Gede Made Cahya Trisna Pratama – Jegeg Bagus Tabanan 2018 yang berhasil mengawinkan gelar dan dinobatkan sebagai Jegeg Bagus Bali 2019. Sebelumnya, mereka juga terpilih sebagai Jegeg Bagus Udayana 2017. Barangkali karena itulah, Chemistry keduanya tak perlu diragukan lagi. Mereka menuntun rangkaian acara sembari berpadu dengan sangat serasi, saling menatap dan saling tersenyum, membaca suasana, dan menaikan tempo saat energi mulai surut.
Jegeg Tiwi dan Bagus Cahya – Jegeg Bagus Bali 2019 menjadi Master of Ceremony, memandu jalannya acara Jegeg Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Para suporter dengan sangat semarak dan meriah mendukung finalis jagoan mereka di Jegeg Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Seluruh Finalis Jegeg Bagus Bali 2024 di atas panggung | Foto: Bali Film School
Di atas panggung, para finalis tampil dengan penuh percaya diri, membuktikan kualitas terbaik dari setiap esensi yang diuji, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang didapat dengan sangat lugas dan berani, dengan sangat tepat dan cermat untuk merebut hati para dewan juri. Hingga akhirnya, tibalah saat yang dinanti-nanti, setelah melewati berbagai rangkaian seleksi, Jegeg Bagus Gianyar 2024 – Jegeg Putu Budhayanthi Isyana Darma dan Bagus Made Pradiva Wibawa Ananda terpilih menjadi Duta Pariwisata dan Budaya Jegeg Bagus Bali 2024.
Tepuk tangan dan sorak sorai para suporter yang semakin riuh terdengar. Setelah menanti selama kurang lebih 19 tahun sejak Jegeg Bagus Bali berdiri di tahun 2005, Kabupaten Gianyar akhirnya mengukir sejarah baru lewat keberhasilan sepasang duta mereka mengawinkan gelar dalam ajang Jegeg Bagus Bali 2024. Jegeg Isyana dan Bagus Pradiva tampil dengan sangat cemerlang. Keduanya menyisihkan 16 orang pesaing lainnya yang datang dari seluruh kabupaten/kota se-Bali. Selama setahun ke depan, mereka berdua akan meneruskan tangung jawab sebagai sosok teladan yang memahami dan mencintai pariwisata dan budaya Bali, pun mempromosikannya di tengah zaman yang semakin dinamis.
Inilah pemenang Jegeg Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Jegeg Isyana dan Bagus Pradiva tak pernah menyangka akan terpilih sebagai pemenang Jegeg Bagus Bali 2024. Sambil diselimuti rasa kaget bercampur haru, keduanya sangat berterima kasih dan bersyukur atas pencapaian yang mereka raih malam itu.
“Astungkara, kami tidak menyangka dan bersyukur bisa dipercaya menjadi winner Jegeg Bagus Bali 2024. Ke depan kami berharap bisa berkontribusi bersama demi pariwisata Bali. Kami juga berencana mengembangkan advokasi dari program masing-masing dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memajukan pariwisata dan kebudayaan Bali,” ujar Jegeg Isyana dan Bagus Pradiva di akhir acara.
Ada tantangan besar yang mereka hadapi sebagai Jegeg Bagus Bali 2024 terpilih. Keduanya menyadari bahwa menyatukan visi dan aksi anak muda dari beragam latar belakang adalah misi yang harus mereka selesaikan selama menjalani tanggung jawab sebagai Duta Pariwisata dan Budaya Bali yang baru.
Keduanya berharap mereka bisa menjadi inspirasi sekaligus menjadi motivasi bagi generasi muda Bali untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata demi kemajuan daerahnya. Dengan membawa semangat kontribusi demi kemajuan pariwisata Bali, Bagus Pradiva pun telah menyiapkan rencana aksi yang nyata.
“Visi misi kami adalah melangkah penuh aksi, bergerak dengan hati, dan melindungi ikon budaya kita,” ujarnya.
Di sisi lain, Jegeg Isyana menambahkan dengan penuh keyakinan dan rasa antusiasme yang tinggi. “Mengabdi hari ini dan berdampak selamanya untuk Bali” imbuhnya.
“Ulapan” dan Semangat Menjaga Gianyar sebagai Warisan Hidup
Dalam perhelatan Jegeg Bagus Bali 2024, seluruh finalis berkesempatan untuk menyampaikan pandangan mereka terkiat isu-isu yang berkaitan dengan pariwisata, budaya, dan pelestarian warisan tradisi Bali. Hal tersebut juga menjadi tolak ukur bagi para dewan juri untuk menilai kemampuan intelektual mereka.
First Walk Jegeg Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Saat sesi speech, pasangan Jegeg Bagus Bali 2024 asal Gianyar tersebut tampil mengesankan dengan menunjukan pemikiran kritis dan wawasan yang mendalam. Jegeg Isyana mengusung tema “Gianyar Living Heritage” yaitu Gianyar sebagai warisan hidup. Tema tersebut merupakan tagline dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, mengacu pada pelestarian dan pengembangan budaya, tradisi, dan ekspresi yang diwariskan secara turun temurun dan dihidupkan dari generasi ke generasi.
Ia menjelaskan, seiring dengan perkembangan pariwisata yang pesat, Kabupaten Gianyar telah merancang program Grand Master Plan “Ulapan”, sebuah inisiatif yang mencakup Ubud, Tegallalang, dan Payangan. Program tersebut bertujuan untuk mengurangi kejenuhan pariwisata di Ubud dengan memperluas perhatian ke kawasan sekitarnya.
“Ulapan mengajak wisatawan dan masyarakat melihat Gianyar bukan hanya sebagai destinasi seni budaya, tetapi juga sebagai bentangan alam yang sejuk dan cara hidup masyarakat yang indah,” terang Jegeg Isyana.
Sementara itu, Bagus Pradiva menghubungkan konsep “Ulapan” dengan filosofi Tri Hita Karana, yang mengedepankan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Menurutnya, Ubud merepresentasikan kekayaan budaya masyarakat, Tegallalang melambangkan hidup yang selaras dengan alam, dan Payangan menggambarkan Bumi Parahyangan, kahyangan yang menjadi tempat berstana para dewata, dan berkaitan erat dengan kisah perjalanan Rsi Markandeya di Pulau Bali yang mendirikan parahyangan (tempat suci umat Hindu) sebagai tempat pemujaan yang hingga sekarang ini masih dapat dilihat keberadaannya.
Menurutnya, Gianyar berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata dengan tetap menjaga keseimbangan sebagai sebuah pondasi dasar, yakni mempertahankan warisan hidup yang dimiliki saat ini.
“Gianyar tidak hanya mengedepankan pariwisata yang berkelanjutan, namun juga mengupayakan sebuah keseimbangan sebagai dasar terbentuknya pariwisata yakni warisan hidup. Saya percaya segala macam warisan yang kita milii saat ini harus kita lestarikan,” tegas Bagus Pradiva.
Opening Dance “Cahcah Jiwa”, Sarana Menjaga Tradisi Warisan dari Leluhur
Di atas panggung, para Finalis Jegeg Bagus Bali 2024 menghadirkan opening dance bertajuk “Cacah Jiwa” dengan sangat memukau. Tarian tersebut merupakan interpretasi artistik dari tradisi Mayah Ketekan dari Banjar Lawat, Desa Belok/Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung yang biasanya dilaksanakan setiap tahun bertepatan dengan hari suci purnama kapat menurut kalender Bali.
Seluruh Finalis Jegeg Bagus Bali 2024 mempersembahkan Opening Dance bertajuk “Cacah Jiwa” | Foto: Bali Film School
Secara etimologi, Mayah Ketekan berasal dari dua kata, mayah yang berarti bayar atau membayar, sedangkan ketekan berarti hitungan atau menghitung. Sehingga, Mayah Ketekan dapat diartikan sebagai membayar hitungan. Tradisi Mayah Ketekan mewajibkan seluruh warganya untuk menghaturkan uang kepeng atau pis bolong di Pura Dana, pura yang hanya ada di wilayah tersebut. Tujuannya adalah untuk mencatat jumlah penduduk atau jiwa yang ada di Banjar Lawak. Setiap individu atau perwakilan keluarga akan menyerahkan pis bolong sesuai dengan jumlah anggota keluarga dalam masing-masing kepala keluarga (KK).
Sebelum prosesi persembahyangan dimulai, pis bolong yang telah terkumpul dihitung terlebih dahulu oleh para prajuru adat. Setelah persembahyangan selesai, Jero Kubayan, sebagai pemuka agama, akan mengumumkan jumlah pis bolong yang terkumpul. Jumlah tersebut menjadi representasi dari jumlah penduduk Banjar Lawak.
Setelah pengumuman oleh Jero Kubayan, setiap individu yang telah mneyerahkan pis bolong akan menerima malang, yakni nasi beserta lauk-pauk urab. Hidangan ini dipercaya sebagai simbol anugerah dari dewa yang berstana di Pura Dana, menandakan berkah bagi seluruh warga Banjar Lawak. Tradisi Mayah Ketekan tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada para leluhur dan dewa, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan adat dalam kehidupan masyarakat Banjar Lawak, Desa Belok/Sidan.
Penata tari, Ade Pande Cana, S.Sn, mengimplementasikannya ke dalam karya yang mengangkat esensi di dalam tradisi Mayah Ketekan. Di atas panggung, sambil ditemani iringan tabuh dari Swarapala Pancer Langit yang disusun oleh I Gede Banu Rusmana, S.Pd, seluruh finalis berhasil menghidupkan tradisi tersebut dengan penuh penghayatan. Mula-mula, seluruh finalis menari seolah sedang berkumpul bersama dengan suasana hati yang ceria dan bahagia sebelum memulai tradisi Mayah Ketekan. Mereka mengawali ritual dengan hati riang gembira.
Kebersamaan mereka melambangkan kedekatan sosial antar krama banjar. Tak berselang lama, mereka mulai menari seolah sedang melakukan ritual persembahyangan. Gerak tubuh dan tatapan mereka menjelma pemujaan kepada para leluhur dan para dewata. Semua menari seolah sedang melakukan persembahyangan dengan penghormatan yang mendalam, ditambah lagi dengan kehadiran tembang yang memuliakan Sang Hyang Sri Sedhana, dewa keberlimpahan, dewanya uang dan kekayaan.
Abang None Jakarta – Duta Pariwisata DKI Jakarta turut hadir meramaikan acara | Foto: Bali Film School
Dinamika tradisi Mayah Ketekan mulai ditampilkan saat para Finalis Bagus mengambil payung yang bergambarkan uang kepeng atau pis bolong bertuliskan aksara Bali. Pis bolong tersebut melambangkan kesejahteraan, rasa syukur atas segala rezeki yang dilimpahkan, dan juga melambangkan lascarya, rasa tulus ikhlas dalam melaksanakan niat menjalankan tradisi. Kehadirannya dalam bentuk payung bisa diartikan sebagai simbol perlindungan. Payung tersebut ditarikan dengan sangat dinamis, dibuka tutup,diangkat tinggi-tinggi, diputar-putar, dipindahkan sedemikian rupa dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas, sambil tetap memerhatikan estetika gerak yang menawan.
Melalui opening dance “Cacah Jiwa”, Finalis Jegeg Bagus Bali 2024 tidak hanya menampilkan keindahan dari sebuah seni tari, tetapi juga menghidupkan pesan mendalam tentang pelestarian tradisi dan nilai-nilai luhur Bali. Sebuah pesan yang kuat untuk terus melestarikan adat dan budaya yang menjadi akar dan identitas Bali, serta menjaga warisan tradisi leluhur hingga generasi mendatang.
Model Kepengurusan Baru: “Jegeg Bagus Bali , All of Us”
Ketua Umum Semeton Jegeg Bagus Bali, A.A. Bagus Ngurah Nararya Nata, mewakili ketua panitia acara, memberikan laporannya di atas panggung, di balik podium. Dalam balutan pakaian adat Bali, lengkap dengan bros Jegeg Bagus Bali di dada kiri, Nara, begitu panggilannya, memaparkan laporan dengan santai dan penuh percaya diri. Menurutnya, rangkaian Pemilihan Jegeg Bagus Bali 2024 sudah diselenggarakan selama kurang lebih 3 bulan, yakni dari bulan Agustus 2024.
Tujuannya, selain menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas bagi kepariwisataan di Provinsi Bali, juga sebagi ajang pembelajaran untuk menumbuhkembangkan sikap kreatif, inovatif, sportif, berwawasan luas, dan berperilaku positif yang nantinya tak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat dan negara. Seluruh peserta dari pemilihan tahun ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, terdiri dari sepasang perwakilan dari kabupaten/kota se-Provinsi Bali, diwakili oleh seorang Jegeg dan seorang Bagus.
“Tempat dan jadwal pelaksanaan hampir seluruhnya terpusat di Dinas Pariwisata di Denpasar. Namun di beberapa kesempatan kita juga melakukan visitasi, seperti kemarin ke Museum Samsara, kemudian ada juga kegiatan pembekalan oleh Bank Indonesia. Juara pada Pemilihan Jegeg Bagus 2024 ini pastinya nanti akan menjadi Duta Pariwisata dan Budaya Provinsi Bali serta mengikuti berbagai event baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Ketua Umum Semeton Jegeg Bagus Bali menyampaikan laporannya | Foto: Bali Film School
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali memberikan sambutan | Foto: Bali Film School
Ia juga menjelaskan, pada tahun 2024 ini, Jegeg Bagus Bali memiliki model kepengurusan yang baru. Sebelumnya, kepengurusan hanya diisi oleh alumni Jegeg Bagus Bali, yaitu mereka-mereka yang pernah mengikuti perhelatan Jegeg Bagus Bali, namun kali ini kepengurusan boleh diisi oleh perwakilan Semeton Jegeg Bagus Kabupaten/Kota se-Bali, meski tak pernah bersaing di panggung Jegeg Bagus Bali.
“Tahun terus berjalan, dan organisasi kita memerlukan inovasi-inovasi untuk turut bisa bersaing di tengah kemajuan zaman. Inovasi lain yang dapat saya sampaikan yaitu perbaikan terkait website yang kita miliki dan juga program kerja kolaborasi yang tengah kita rundingkan bersama. Peran Duta Pariwisata tidak bisa dilakukan hanya oleh 18 orang yang ikut dalam pemilihan hari ini, tapi juga dibantu oleh seluruh komponen yang ada. Paling tidak dari berbagai angkatan, dan juga dukungan dari masing-masing pasemetonan di kabupaten/kota. Tidak sampai di sana saja, juga harus berkolaborasi bersama pemerintah, akademisi, dan media untuk bisa merepresentasikan pariwisata kita di provinsi Bali yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Karena itulah, di kepengurusan yang baru, ia mengajak seluruh hadirin untuk memandang hal tersebut sebagai suatu lingkaran yang besar untuk turut bersama membawa Jegeg Bagus Bali menjadi lebih baik lagi. Ia juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dinas Pariwisata Provinsi Bali, kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, dan juga Semeton Jegeg Bagus se-Provinsi Bali karena berkat bantuan mereka, Pemilihan Jegeg Bagus Bali 2024 sukses terselenggara sampai pada acara puncak pada hari itu.
“Terima kasih juga kepada partner Jegeg Bagus Bali yang selalu membantu setiap tahunnya, kita didukung oleh pasemetonan dan juga Bank Indonesia dan BPD yang pasti bersama kami di setiap pemilihan. Terima kasih juga alumni Jegeg Bagus Bali yang sudah bersedia menolong meskipun mendadak dan mendesak, tapi tetap menyanggupi dan siap selalu ada untuk kami di kepengurusan. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia yang sudah berjuang dari pagi sampai pagi untuk menyiapkan acara pada hari ini.” imbuhnya lagi.
Di akhir laporannya, Ia mengajak seluruh hadirin untuk mengangkat tangan bersama-sama, kemudian dengan keras dan lantang menyorakan jargon Jegeg Bagus Bali.
“Nanti saya teriakan Jegeg Bagus Bali, kita bersama-sama teriakan All of Us”
“JEGEG BAGUS BALI – ALL OF US”
Sambutan selesai disampaikan. Seluruh hadirin dengan meriah bertepuk tangan, mengiringi Nara kembali ke tempat duduknya semula.
Jegeg Bagus Bali jadi Duta QRIS Bali 2024
Salah satu rangkaian Pemilihan Jegeg Bagus Bali 2024 lahir dari kolaborasi apik antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Semeton Jegeg Bagus Bali bersama Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Bali 2024 tidak hanya menobatkan Duta Pariwisata dan Budaya yang baru, namun juga memilih Duta QRIS Bali.
Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, menyoroti peran penting Jegeg Bagus Bali sebagai Duta Pariwisata dan Budaya di era digital ini. Menurutnya, digitalisasi yang telah merasuk ke berbagai aspek kehidupan harus dimanfaatkan untuk mendukung sektor pariwisata dan budaya, oleh karena itu, aspek digitalisasi dijadikan salah satu kriteria penilaian dalam memilih Duta QRIS.
Juara I, II, dan III Duta QRIS Jegeg Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Malam itu, Jegeg Gianyar – Putu Budhayanthi Isyana Dharma, dan Bagus Bangli – I Komang Arjaya, terpilih sebagai Duta QRIS Jegeg Bagus Bali 2024. Gelar ini didasarkan pada keseharian mereka, jumlah vote menggunakan QRIS, serta kontribusi mereka dalam program inovatif seperti Banjar Digital. Program tersebut berhasil mendigitalisasi sistem pembayaran iuran di 14 banjar, menciptakan ekosistem baru yang lebih modern namun tetap dekat dengan masyarakat Bali.
Ke depan, para Duta QRIS akan berperan sebagai influencer digital, mendorong perluasan sistem pembayaran non-tunai di Bali. Inovasi Banjar Digital ini tidak hanya menjadi simbol harmonisasi budaya dan teknologi, namun juga menjadi langkah nyata menuju kesejahteraan masyarakat Bali dan kemajuan pariwisata berkelanjutan. Di balik segala kemeriahan pada malam itu, para Duta QRIS menyimpan tekad yang kuat untuk menjadikan Bali tetap maju secara digital tanpa meninggalkan akar tradisi Bali.
Para Suporter: Yang Suportif, Yang Kreatif
Sebagian besar dari para penonton yang memenuhi Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre, Denpasar pada malam itu adalah para suporter. Mereka hadir beramai-ramai, datang dengan rombongan, menyemarakan malam Grand Final Pemilihan Jegeg Bagus Bali 2024 sambil memberikan semangat dan dukungan kepada para finalis yang mereka jagokan. Antusias mereka bukan main-main. Semangat mereka juga bukan kaleng-kaleng. Mereka datang dengan bentuk dukungan yang tak sembarangan, pun tak asal-asalan. Pokoknya bersungguh-sungguh, sepenuh hati, serius, dan penuh dedikasi.
Penampilan Speech Finalis Jegeg Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Kesan kebersamaan dan kebangaan terhadap finalis jagoan mereka sangat kental terasa. Mereka hadir dengan dresscode yang sudah disepakati bersama. Ada yang datang mengenakan pakaian official Semeton Jegeg Bagus dari masing-masing kabupaten/kota. Ada juga yang datang dengan warna baju yang senada dan seirama. Mereka duduk berkelompok, menempati satu dua sampai tiga barisan kursi kemudian bersama-sama menyuarakan dan memperlihatkan segala bentuk dukungan yang telah mereka siapkan.
Satu per satu dari mereka menjadi pemandu, kemudian memberikan aba-aba untuk menyerukan yel-yel dan jargon andalan mereka. Tak sedikit dari mereka mencetak poster bergambarkan para finalis kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi, menggerakannya ke kanan dan ke kiri layaknya sedang menonton konser seorang musisi.
Tak cukup poster, mereka juga mencetak spanduk berisikan foto dan bertuliskan kata-kata penuh semangat berukuran sedang, tak begitu besar, tak begitu panjang, tak begitu lebar, namun cukup untuk dilihat oleh para finalis. Ada juga yang membawa bendera kebanggaan, dipegang erat-erat dengan kedua tangan, kemudian dikibarkan ke sisi kiri dan kanan sambil bersorak sorai dan bertepuk tangan. Ada yang membawa benda-benda lain yang masih bisa ditemui saat konser, seperti light-stick yang menyala dengan aneka warna, kipas berisikan foto, dan sebagainya.
Finalis Jegeg Bagus Bali 2024 yang lolos ke 6 Besar bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan yang didapatkan | Foto: Bali Film School
Tanya Jawab 3 Besar Jegeg Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Ada juga yang mendukung finalis dengan cara yang lebih kreatif, yaitu dengan membuat headband atau bando layaknya seorang fandom saat sedang menonton konser K-Pop. Itulah yang dilakukan oleh Semeton Jegeg Bagus Gianyar dan Semeton Jegeg Bagus Jembrana saat mendukung finalis jagoan mereka masing-masing. Mereka menyiapkan bando yang berisikan foto Finalis Bagus dan Finalis Jegeg yang sedang berjuang memperebutkan gelar Jegeg Bagus Bali 2024.
Dengan sengaja mereka memasang foto para finalis yang sedang berpose lucu, selain menunjukan rasa antusiasme yang tinggi, juga untuk menambah kesan ceria pada penyelenggaraan grand final malam itu. Semeton Jegeg Bagus Gianyar juga menyiapkan pompom cheerleader, sebuah aksesoris penting dalam dunia cheerleading dan menari, biasanya digunakan oleh pemandu sorak dalam acara olahraga dan hiburan. Secara tidak langsung, mereka hendak memberi tahu bahwa mereka siap all in untuk mendukung finalis jagoan mereka.
Semeton Jegeg Bagus Jembrana bahkan sudah mendukung finalis jagoan mereka jauh sebelum acara malam grand final tiba. Sebagai tim sukses, mereka mengeluarkan effort yang lumayan, mulai dari membuatkan jadwal kemudian menemani latihan bakat dan presentasi essay, mencarikan pelatihan dan mentor, mencarikan akomodasi selama keperluan Jegeg Bagus Bali, termasuk tempat tinggal kendaraan, dan bensin, membantu kordinasi dengan dinas-dinas terkait, membantu mencarikan solusi saat menemui tantangan, hingga menjadi tempat curhat jika sewaktuwaktu para finalis memerlukan tempat untuk berbagi cerita.
Beda lagi dengan Semeton Jegeg Bagus Badung. Boleh dikatakan mereka adalah pendukung paling bersuara, paling kompak, paling solid, paling gagah dan gigih. Mereka tak kenal kata lelah. Entah berapa yel dan berapa jargon yang mereka siapkan, dari awal sampai akhir, suara mereka tetap lantang terdengar. Satu per satu dari mereka silih berganti menjadi danton, kemudian menyuarakan bersama semangat yang mereka hadirkan malam itu, mulai dari yang terdengar meriah seperti saat pertandingan sepak bola, sampai yel-yel dan jargon pendek yang mengisi di setiap sela-sela waktu yang ada.
Para dewan juri yang bertugas dalam Pemilihan Jegeg Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Bahkan yel-yel yang mereka suarakan tak melulu soal para finalis yang sedang unjuk diri. Terkadang mereka juga memberikan yel semangat untuk beberapa individu yang ada di kelompok mereka sendiri, atau kepada panitia yang berasal dari Semeton Jegeg Bagus Badung yang sedang in charge atau harus naik sebentar ke atas panggung untuk menjalankan tugas.
Di samping yel-yel, mereka juga menyiapkan beberapa aksesoris dan dukungan yang menarik. Yang paling menarik dari aksesoris mereka adalah hand clapper atau kipas tepuk tangan berbagai warna. Kipas tersebut memiliki dua atau lebih bagian yang berbentuk tangan, yang akan menghasilkan suara tepuk tangan yang keras setiap kali digerakkan atau digoyangkan. Itulah yang membuat dukungan-dukungan dari Semeton Jegeg Bagus Badung terasa lebih ramai, lebih semarak, dan lebih meriah. Mereka sukses menarik perhatian dengan suara yang lebih bertenaga dan sorak sorai yang penuh energi.
Tak hanya Semeton Jegeg Bagus Gianyar, Jembrana, dan Badung, seluruh suporter dan Semeton Jegeg Bagus yang hadir tentu saja memberikan yang terbaik untuk mendukung para finalis di ajang Jegeg Bagus Bali 2024. Merekalah yang memeriahkan suasana pada malam itu, menciptakan kesan semarak dari awal hingga akhir acara. Salam hormat untuk para suporter yang tak kenal lelah memberikan dukungan, semangat, motivasi, sumbangsih pikiran, tenaga, bahkan materi untuk setiap perjalanan yang ditempuh para finalis. Salut.
Seputar Jegeg Bagus Bali 2024
Sembilan pasang Finalis Jegeg Bagus Bali 2024 menunjukan kualitas dirinya sebagai representatif pemuda pemudi terbaik dari masing-masing kabupaten/kota se-Provinsi Bali, sekaligus sebagai pionir pelopor kemajuan pariwisata di Provinsi Bali. Tahun 2024 adalah Pemilihan Jegeg Bagus Bali ke-18 dengan mengusung tema “Sidhi Suta Prasanthi” yang memiliki arti harapan akan hadirnya generasi muda dengan kekuatan untuk bersinergi bersama, menjaga harmoni hidup sebagai manusia Bali yang unggul dan menciptakan perdamaian hidup, menuju Bali rahayu, shanti, dan jagaditha.
Runner Up III, IV, dan IV Jegeg Bagus Bali 2024 berfoto bersama | Foto: Bali Film School
3 Besar Jegeg Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Acara malam itu dihadiri oleh beberapa pejabat penting dan undangan-undangan terhormat, seperti Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali yang diwakili oleh Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Bali yang diwakili oleh Direktur Bisnis, Kepala Perangkat Daerah provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Abang None DKI Jakarta, para Ketua Asosiasi Pariwisata di Provinsi Bali, para Ketua Semeton Jegeg Bagus Kabupaten/Kota se-Provisni Bali, para Ketua Organisasi Pemuda di Provinsi Bali, dan para orang tua finalis Jegeg Bagus Bali 2024.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali menerangkan lahirnya Jegeg Bagus Bali melalui dasar pemikiran bahwa yowana Bali memerlukan wahana untuk menyalurkan inovasi dan kreativitas, menumbuhkan kecintaan terhadap agama dan adat istiadat Bali, serta menceritakan ciri khas dari daerah mereka masing-masing kepada masyarakat luas bahkan mancanegara. Jegeg Bagus Bali merupakan ajang bergengsi yang menjadi wadah bagi para pemuda dan pemudi Bali untuk menunjukan kecerdasan, keindahan, dan perilaku mereka yang unggul. Ia berharap melalui kegiatan tersebut seluruh peserta dapat mengambil nilai-nilai positif, mengasah kemampuan, dan memperkuat rasa cinta terhadap budaya Bali.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta Jegeg Bagus Bali. Semoga dengan semangat dan tekad yang kuat, kalian semua mampu memberikan yang terbaik dan luar biasa hari ini sebagai Duta Pariwisata Bali ke-depannya. Perjalanan sebagai Finalis Jegeg Bagus Bali tidaklah mudah. Pastilah panjang dan mengerahkan energi, pikiran, waktu, dan biaya. Seluruh finalis sesungguhnya adalah juara dengan segala talenta yang dimiliki.” ujarnya.
3 Besar Bagus Bali 2024 | Foto: Bali Film School
Pj. Gubernur malam itu berhalangan hadir karena sedang melangsungkan persembahyangan. Sambutannya diwakili oleh Ir. I Made Sudarsana, M.Si selaku staff ahli Gubernur Bali. Menurutnya, ajang pemilihan Jegeg Bagus Bali sebagai Duta Pariwisata dan Budaya adalah salah satu fasilitasi pengembangan sumber daya manusia di kalangan generasi muda di Bali. Kompetisi tersebut tidak hanya berfokus pada penampilan fisik para peserta, tetapi juga mengedepankan potensi pariwisata, nilai-nilai pengetahuan budaya, kearifan lokal, dan kemampuan berbahasa yang baik, terutama bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, dengan tidak melupakan bahasa Bali sebagai bahasa ibu.
“Selamat berkompetisi bagi seluruh finalis. Semoga ajang ini tidak hanya menjadi pengalaman yang berharga, tetapi juga menjadi awal untuk berkontribusi nyata untuk Bali tercinta. Tetaplah menjaga dan mengamalkan nilai-nilai budaya kita serta terus berinovasi demi kemajuan Bali yang harmonis dan sejahtera.” tuturnya.
Sebelumnya, para finalis telah melalui serangkain penilaian dimulai dari photoshoot, presentasi essay, penampilan bakat, pre-elemenary competition, serta deep interview. Mereka juga telah mengikuti rangkaian pembekalan materi selama kurang lebih 3 bulan lamanya dalam proses pra-karantina, meliputi pembekalan materi pariwisata, tata busana Bali, kesehatan, digitalisasi, dan keuangan. Materi-materi inilah yang menjadi bekal bagi seluruh finalis untuk menampilkan yang terbaik.
Runner Up II Jegeg Bagus Bali 2024 terpilih menerima plakat dan hadiah lainnya sebelum berfoto bersama | Foto: Bali Film School
Momen penuh kecerian Runner Up II Jegeg Bagus Bali 2024 bersama pendahulu mereka, Runner Up II Jegeg Bagus Bali 2023 | Foto: Bali Film School
Momen haru saat pemenang Jegeg Bagus Bali 2024 diumumkan | Foto: Bali Film School
Selama pelaksanaan Pemilihan Jegeg Bagus Bali 2024, para finalis sudah diberikan penilaian oleh para dewan juri yang tentunya berkompeten di bidangnya masing-masing. Adapun dewan juri yang bertugas adalah:
- Dr. I Gusti Ngurah Pertu Agung, S.Sn., M.Ag.
- Prof. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes. DRPH
- Ni Komang Rahayu Indrawati, S.Psi., M.Si
- Desak Made Arisanti Dewi, S.E.,
- Ida Ayu Rai Candrawati Lestari, S.Par.
Bagus Bali 2023 menempelkan slempang Bagus Bali 2024 sebagai simbolis penentuan pemenang | Foto: Bali Film School
Runner Up I Jegeg Bagus bali 2024 berfoto bersama setelah menerima plakat dan hadiah lainnya | Foto: Bali Film School
Prosesi Penganugerahan Jegeg Bagus Bali 2024, ditandai dengan penyematan bros dan pemasangan mahkota kepada para pemenang | Foto: Bali Film School
Berdasarkan penilaian-penilaian yang diberikan tersebut, inilah nama-nama pemenang menurut keputusan dewan juri.
Jegeg Bagus Bali 2024
- Putu Budhayanthi Isyana Dharma – Gianyar
- Made Pradiva Wibawa Ananda – Gianyar
Runner Up I Jegeg Bagus Bali 2024
- Cendani Madya Nhingswari – Buleleng
- I Ketut Nara Kusuma – Jembrana
Runner Up II Jegeg Bagus Bali 2024
- Ni Kadek Saika Shira Shankari – Denpasar
- Putu Krisna Hariyuda – Denpasar
Jegeg Bagus Bali 2024 berfoto bersama | Foto: Bali Film School
Runner Up III Jegeg Bagus Bali 2024
- Ida Ayu Sri Adnyani Putri – Badung
- Gede Oka Restu Pratama – Buleleng
Runner Up IV Jegeg Bagus Bali 2024
- Ni Made Desi Awidya – Karangasem
- I Komang Priyanka Supanji – Karangasem
Runner Up V Jegeg Bagus Bali 2024
- Ni Luh Putu Indah Amertha Putri – Tabanan
- I Kadek Wijaya Kusuma Putra – Badung
Jegeg Bagus Bali Persahabatan 2024
- Tjokorda Istri Dwiary Putri Witrananda – Klungkung
- I Komang Arjaya – Bangli
Jegeg Bagus Bali Berbakat 2024
- Putu Lisya Enjelina Putri – Jembrana
- I Made Agus Hendra Wijaya – Tabanan
Jegeg Bagus Bali Photogenic 2024
- Ida Ayu Gede Indirayanti – Bangli
- Nyoman Oki Tanaya – Klungkung
Juara I Duta QRIS Jegeg Bagus Bali 2024
- Putu Budhayanthi Isyana Dharma – Gianyar
- I Komang Arjaya – Bangli
Juara II Duta QRIS Jegeg Bagus Bali 2024
- Putu Lisya Enjelina Putri – Jembrana
- I Kadek Wijaya Kusuma Putra – Badung
Juara III Duta QRIS Jegeg Bagus Bali 2024
- Ida Ayu Gede Indirayanti – Bangli
- Gede Oka Restu Pratama – Buleleng
Reporter/Penulis: Julio Saputra
Editor: Adnyana Ole
BACA artikel lain tentangJEGEG BAGUSdan artikel lain dari penulisJULIO SAPUTRA