MENANTIKAN kemenangan Persib atas Bali United, dari segala arah para pendukung Persib atau Viking mulai berdatangan. Sekitar tiga puluh menit sebelum pertandingan dimulai, mereka sudah menanti di meja obrolan Warung Joss di Desa Pemaron, Selasa (14/05/2024) malam.
Untuk membunuh kebosanan menunggu pertandingan, seolah tidak sabar klub jagoannya akan bertanding, mereka, para Viking itu, mengisinya dengan mengobrol banyak hal. Mulai menebak skor, bertanya tentang kabar, dan halal-bihalal satu sama lain.
Tentu, semuanya memesan kopi dan teh dan lainnya sebagai tambahan teman, mereka duduk santai menanti pertandingan yang dalam beberapa menit akan dimulai.
Suasana masih terlihat biru tenang. Siur angin masih terasa biasa. Mereka masih asyik mengunyah dan menyeruput kopi dan tehnya masing-masing. Tetapi mata mereka seketika terkesiap dan obrolannya mulai mengecil, satu pun tak ada yang tak memerhatikan layar. Pertandingan sudah dimulai. Layar menjadi fokus bersama.
Setelah duduk begitu tenang—menonton—Ciro Alves memaksa mereka setengah berdiri di menit 27:27. Pemain kebanggaan Persib itu nyaris saja merobek gawang lawan. Adilson Maringa masih menjadi tembok terakhir Bali Uniter walau agaknya ia cukup kerepotan.
Para penonton masih setengah berdiri, menyayangkan dewi keberuntungan hanya melemparkan dadu kemungkinan saja. Mereka kembali duduk. Mereka kembali berharap.
“Halah…. dewi persik lain dewi fortuna!” teriak salah satu dari mereka dengan nada seperti mengumpat, menyanyangkan tendangan Ciro Alves berhasil digagalkan oleh kiper lawan.
Sekejap mereka duduk kembali tenang—menonton. Mata mereka seakan tak teralihkan setelah nomor punggung 77 itu melakukan ancaman di babak pertama.
Di babak awal, Persib memang rajin menyerang. Masih terus menyerang. Walau semuanya tak satupun membuahkan hasil sampai babak awal di akhiri oleh tendangan Irvan Jaya yang melesat kencang ke gawang Persib. Mata mereka terbelalak seketika melihat itu, wajah mereka tegang. Dan wasit mengembalikan wajah mereka tenang setelah peluit berbunyi, menandakan babak pertama berakhir.
“Kalau diliat mah yah, lumayanlah penyerangannya. Semoga menanglah Persib malam ini. Biar bisalah kita tidur nyenyak. Hahaha..” kelakar Hardiansyah, Ketua Viking Buleleng sekaligus penyelenggara nonton bersama. Persib Bandung VS Bali United adalah pertandingan semi final leg 1 dari liga 1 Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk tahun 2023/2024.
Dalam semi final, lebih dulu Viking yang bertandang ke kandang lawan, Bali United. Sebelum akhirnya bergantian bertandang ke Persib di Bandung beberapa hari lagi. Tentu, ini pertarungan mereka untuk merebutkan tiket ke babak selanjutnya, yakni grand final.
Suasana kembali menjadi biru tenang. Mereka kembali mengobrol, mengomentari pertandingan di babak pertama. Persib lebih unggul dalam melakukan penyerangan. Mereka juga membincangkan tentang kemungkinan-kemungkinan yang terus menyala di antara mereka di sela-sela menunggu babak kedua dimulai.
“Kalau lawan Bali mah yah, kalau nggak kalah, ya pasti seri. Gitu-gitu aja. Tapi, ya, semoga ajalah menang,” ujar Kang Dedi, pecinta sepak bola, khususnya Persib, penuh harap bisa menang malam ini.
Di babak ke dua itu, seperti di babak pertama ternyata. Banyak kesempatan yang terbuang. Banyak finishing yang gagal. Gawang lawan masih belum berhasil dibabak-belurkan. Bahkan, setelah hadiah penalti atas pelanggaran Kadek Agung terhadap David Da Silva di awal babak ke dua itu, tidak dituntaskan dengan baik. Berhasil digagalkan oleh kiper lawan.
Para penonton geram kepada eksekutor. Mereka terlihat ingin masuk ke lapangan, menjadi pemain. Karena itu tidak mungkin, geregetan mereka beralih hanya ingin merobek layar di depan. Gawat. “Haduuuh…aing…!” ucap yang lain mengumpat.
Bau-bau keberuntungan masih belum tercium di awal babak kedua. Pertandingan kembali seperti biasa, mengalir saling serang. Di menit ke 81:36, gawang Persib yang dijaga oleh Kevin Ray Mandoza itu kebobolan oleh Jefferson Assis. Semua panik, semua berdiri serempak menepuk jidat!
Tapi, di menit ke 98:42, sundulan tak terduga dari Da Silva akhirnya berhasil merobek kiper lawan, merubah kecemasan. Semua kembali berdiri, yang ini untuk bersorak, bergembira. Semua serempak tepuk tangan. “Ngak jadi kita mimpi buruk!” Ucap Kang Adi.
Imbang satu sama bukan persoalan. Tak apa. Mereka masih bisa tidur nyenyak. Karena masih ada satu pertandingan lagi di tanggal 18 mendatang di kandang Persib. “Di sana, semoba Persib s lebih unggul,” tambah Adi.[T]