BULELENG | TATKALA.CO — Memang sudah saatnya perempuan diberikan peran yang penting di dunia politik. Bukan hanya menjadi calon legislatif, melainkan juga dalam pengawasan pemilihan umum (pemilu).
Untuk itulah, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Buleleng melibatkan kelompok perempuan sebagai pengawas proses pemilu di Buleleng. Para perempuan diharapkan turut serta membangun kesadaran politik di masyarakat, terutama kesadaran untuk menyukseskan proses pemilihan pemimpin dalam pemilu ini.
“Kelompok perempuan punya peran penting dalam menyukseskan pesta demokrasi. Sehingga memberikan pengetahuan tentang pentinganya pengawasan pemilu harus dilakukan,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Buleleng Putu Sugi Ardana saat membuka Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di Banyualit Spa N Resort, Rabu 23 November 2022.
Kelompok Perempuan, kata Sugi Ardana, punya kekuatan dalam mempengaruhi orang-orang terdekatnya. Dengan begitu, jika seorang perempuan mampu berperan serta membagikan informasi tentang pentingnya pengawasan partisipatif, maka akan berdampak luas dan meminimalisir terjadinya pelanggaran.
Salah seorang perwakilan Kelompok Perempuan Ayu Dewi Martina dari Penarukan Buleleng mengatakan, kegiatan sosialisasi dengan menyasar kelompok perempuan sangat baik, karena selama ini perempuan kurang banyak dilibatkan dalam kepemiluan.
Padahal, kata Dewi Martina, para perempuan juga punya semangat yang sama dalam menjaga proses demokrasi. Untuk itulah ia menyatakan siap berkolaborasi lebih lanjut dengan Bawasli Buleleng dalam mensosialisasikan pengawasan Pemilu.
“Senang sekali bisa ikut kegiatan sosialisasi. Pemilu ini adalah milik seluruh warga masyarakat, jadi kami juga berkewajiban ikut serta dalam menjaga prosesnya,” kata Dewi Martina.
Acara sosialisasi itu sendiri menghadirkan narasumber dari Bawaslu Provinsi Bali, dan turut memberikan materi dari Penggiat Pemilu I Ketut Wiratmaja, serta Luh Putu Anggreni dari Lembaga Bantuan Hukum APIK Bali. Pesertanya adalah Kelompok Perempuan Berkarya yang ada di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Buleleng.
Saat memberikan materi pada Kamis 24 November 2022, Anggota Bawaslu Provinsi Bali I Wayan Widyardana Putra mengatakan keterlibatan kelompok perempuan sebagai bentuk untuk membangun kesadaran. Pasalnya perkara pemilu banyak membuat ketidakpercayaan jadi harus dilakukan perubahan besar untuk menjaga prosesnya dengan membangun rasa sadar dari seluruh komponen.
“Sebuah prinsip dasar, kita tidak boleh diam, membangun kesadaran dari hati menjadi pemeran penting, pemilu ini menjadi hak politik setiap warga negara, jadi kita harus sadari itu,” ujarnya
Widyardana menjelaskan, Pemilu ini adalah proses mencari pemimpin, melalui sebuah pertarungan visi dan misi, ada potensi cara-cara yang tidak benar dilalukan.
“Maka peran kita memastikan bahwa cara yang salah itu harus dihentikan,” katanya. [T][Ado/*]