GEDE ADI MAHARDIKA yang lebih dikenal Adi Gacon berhasil sumbangkan medali emas dan perak untuk tim atletik Buleleng pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XV tahun 2022.
Adi Gacon meraih medali perak pada cabor lempar cakram pada Selasa tanggal 22 November 2022 di Lapangan Mayor Metra setelah mengalahkan dua atlet Denpasar, dua atlet Badung, dan satu atlet Bangli.
Medali emas ia raih pada cabor tolak peluru pada Kamis (24/11) sore juga mengalahkan lima atlet tersebut di Lapangan Mayor Metra. Ia sebenarnya tidak menyangka bisa meraih emas.
“Target saya sendiri hanya perak dan perunggu. Bersyukur bisa meraih emas untuk Buleleng,” katanya (24/11).
Adi Gacon menuturkan bahwa selain orang tua, raihan prestasinya juga berkat dukungan penuh tim PASI Buleleng. “Selain orang tua, ilmu dan motivasi dari pelatih adalah salah satu dari sebagian pencapaian saat ini, baik pelatih intern dan ekstern tim PASI Buleleng,” jelasnya.
Porprov tahun ini adalah keikutsertaanya yang keempat kali pada ajang dua tahunan ini. Sebelumnya pada tahun 2015 hanya bisa menduduki peringkat 5. Ia mulai menunjukkan kemampuannya pada Porprov tahun 2017 dengan meraih perunggu cabor tolak peluru.
Pada Porprov 2019 Adi Gacon kembali meraih perunggu tolak peluru dan perunggu lempar cakram.
Adi Gacon bersama tim atletik Buleleng di Porprov Bali 2022
Ia sempat menuturkan kisahnya saat usia anak-anak yang membawanya meraih kesuksesan sampai saat ini. Ia dipercaya mewakili sekolahnya karena tubuhnya paling besar dibandingkan teman-temannya.
“Panjang ceritanya. Awal mula Gacon dulu ikut Porseni tingkat gugus waktu SD. Dipilih oleh guru Penjas karena paling gede di antara teman-teman, terus juara, sampai tingkat SMP dan SMA,” tuturnya.
Berkat dukungan orang tua, minat, dan cita-citanya, saat duduk di bangku SMA Adi Gacon mulai berlatih cabor lempar cakram.
Adi Gacon sejak Juli 2022 menjadi tenaga pendidik di SDN 2 Satera. Ia berharap bisa mempertahankan prestasi pada even selanjutnya dan lolos PON 2024.
Atlet muda ini lahir di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, 12 Maret 1998. Ia pernah meraih juara 2 lempar cakram dan juara 3 tolak peluru di Paralimpic Nasional 2021. Dan, kini ia sangat berkeinginan sekali untuk bisa diangkat menjadi ASN guru PJOK (pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan).
“Sangat-sangat berharap bisa menjadi bagian dalam dunia pendidikan Indonesia,” ungkapnya.
Ia memilih profesi guru karena ingin mencetak bibit muda lempar cakram dan tolak peluru Buleleng seperti yang dilakukan oleh ayahnya terhadap dirinya sejak kecil.
Ayahnya, Made Suara, mengakui anaknya sudah berbakat dan berprestasi sejak kecil.
“Gede Adi Gacon memang memiliki prestasi sejak usia SD. Selalu mejadi juara bahkan bisa meraih juara 1 tingkat gugus, kecamatan, maupun kabupaten. Lantas di SMP juga pernah mengikuti even O2SN di Palembang dan juga pemecah rekor,’’ kata Made Suara (24/11).
Sebagai orang tua dan kebetulan guru olahraga, ia sangat mendukung Adi Gacon untuk terus berprestasi.
Sebagai guru olahraga ua tetap melatih Adi Gacon sejak SD dan SMP dengan penuh disiplin. Bahkan setiap sore ia selaku orang tua membuatkan bentuk pelatihan yaitu mengangkat beban seberat 10 kg secara vertikal dengan hitungan repetisi. Dan itu sangat meningkatkan prestasi tolak peluru dan cakram.
Di samping itu ia juga meningkatkan pelatihan fisik dan stamina untuk kelangsungan prestasi Adi Gacon. Terus di sisi lain ia tetap menekankan displin dan disiplin dalam mengikuti pelatihan.
“Saya bahkan turun langsung ke stadion Mayor Metra sebagai guna memenuhi permohonannya untuk tetap sebagai pendamping di latihan di kabupaten,” jelas Made Suara yang saat ini sebagai guru di SDN 2 Dausa.
Adi Gacon dan ayahnya
Kedisiplinan Adi Gacon dalam mengikuti petunjuk orang tua dan kedisiplinan dalam berlatih bersama pembina kabupaten menurut Made Suara sebagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap prestasinya.
“Tidak pernah ada kata maboya untuk nasihat orang tua. Keinginan untuk berprestasi tinggi dan keinginan mengangkat derajat orang tua. Disisi lain tetap menjungjung tinggi petunjuk-petunjuk pembina di kabupaten. Kami selalu menakankan kepada Adi Gaon untuk mengikuti pelatih karena mereka sudah berpengalaman,” tambah Made Suara.
Raihan prestasi Adi Gacon melebihi target yang dibebankan oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Buleleng. Prestasi ini tentu sangat membanggakan.
“Kami sangat bangga sekali karena di nomor lempar cakram dan tolak peluru prediksi awal memang target paling jelek dapat perak karena Gede hanya punya satu saingan dan itu saling mengalahkan,” kata Nyoman Gelgel Subakat, S.Pd., M.Pd., Ketua PASI Buleleng, Kamis (24/11) malam.
Menurut Nyoman Gelgel kedisiplinan dan kemauan berlatih yang kuat menjadikannya bisa berprestasi baik dilevel pelajar dan umum. “Gede adalah atlet yang sudah senior, rajin latihan dan disiplin, selalu hadir, koordinasi dan komunikasi saat latihan, mana yang kurang dan mana yang perlu diperbaiki. Sepanjang keikutsertaan Gede di ajang lomba baik tingkat pelajar maupun umum Gede selalu mendapatkan medali,” paparnya.
Tim Atletik Buleleng menargetkan 7 medali emas pada Porprov tahun ini. Namun, sampai hari Kamis (24/11) tim atletik Buleleng baru menyumbangkan 6 medali. “Sampai hari ini baru mendapat 2 emas, 3 perak 1 perunggu,” terang Nyoman Gelgel. [T]