5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

I Nyoman Windha, S.S.Kar., M.A. : Melanglang Buana Bersama Gamelan Bali

tatkalabytatkala
September 10, 2022
inPersona
I Nyoman Windha, S.S.Kar., M.A. : Melanglang Buana Bersama Gamelan Bali

I Nyoman Windha, S.S.Kar., M.A.

Sosok I Nyoman Windha, S.S.Kar., M.A., tak bisa dilepaskan dari gamelan Bali. Selama puluhan tahun, namanya tak hanya diakui sebagai komposer ternama di kalangan masyarakat Bali, tapi juga hingga ke mancanegara. Hingga kini pun, Windha tetap aktif melakukan diplomasi budaya melalui gamelan Bali.

 I Nyoman Windha dilahirkan di Banjar Kutri, Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar pada 4 Juli 1956. Putra pasangan I Nyoman Kantun dan Ni Nyoman Radi ini sudah tertarik menabuh gamelan sejak menempuh pendidikan di sekolah dasar. Windha kecil kemudian ikut bergabung dengan sekaa gamelan di banjar setempat. Saat itu dia menjadi penabuh dengan usia termuda.

Bakat seninya makin terasah ketika melanjutkan pendidikan setingkat SMA di Konservatori Karawitan (Kokar) Bali di Denpasar. Di sekolah yang sebelumnya berlokasi di Jalan Ratna, Denpasar itulah Windha mendapatkan gemblengan dari para pengajar yang merupakan maestro gamelan Bali, di antaranya Nyoman Rembang, Wayan Berata, Ariyasa dan I Wayan Sinti.

“Saya banyak belajar dari Pak Berata dan saya mencoba untuk mengikuti jejak beliau. Tetapi saya memiliki prinsip, saya harus memiliki jati diri tersendiri,” ujar  Windha.

Oleh karena itu, ia terus belajar bagaimana kiat-kiat menuangkan karya dan berusaha memberikan penonjolan-penonjolan yang belum ada pada era seniman Wayan Berata. Dia mencoba mengolah motif-motif gamelan yang diberikan Berata menjadi bentuk-bentuk yang baru.

Setamat dari Kokar Bali, Windha melanjutkan studi di Jurusan Tari, Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar pada tahun 1979. Masa kuliahnya di ASTI menjadi awal mula proses kreatifnya bersama rekan-rekannya. Pada Pesta Kesenian Bali tahun 1979, Windha tak saja terlibat sebagai penabuh, saat itu dia telah ditunjuk sebagai komposer atau komponis.

Garapan “Sinom Lawe” yang memadukan antara vokal dan instrumen gamelan, menjadi karya seni pertama yang diciptakan Windha pada tahun 1982. Garapan ini dibuat untuk program “Bina Karawitan Bali” yang ditayangkan di stasiun TVRI dengan narasumber Prof. Dr. I Made Bandem.

Adi Merdangga

Debutnya sebagai komposer untuk tingkat nasional, dimulai saat mengikuti Pekan Komponis Muda, Dewan Kesenian Jakarta pada 1983 yang merupakan ajang bergengsi bagi para komponis muda di Indonesia. Dalam ajang ini, ia membuat garapan musik kontemporer berjudul “Sangkep”. Windha juga menggarap iringan Tari Angling Dharma pada Festival Penata Tari Muda pada 1984 di Jakarta. Ia pun kembali mengikuti Festival Komponis pada 1988 dengan judul karya Bali dan Palapa.

Pada Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 1984, Prof Ida Bagus Mantra (Gubernur Bali saat itu) menginginkan agar ASTI Denpasar dapat membuat garapan drumband ala Bali yang akan ditampilkan saat pawai PKB. Windha yang telah menjadi dosen di almamaternya ini kemudian mendapat kepercayaan untuk membuat garapan musik yang dinamakan “Adi Merdangga”.

Menurut Windha, kata adi berarti ‘besar’ dan merdangga berarti ‘kendang’. Jadi, “Adi Merdangga” merupakan barungan gamelan yang jumlah komponen gamelannya diperbanyak, dari sisi jumlah kendang dengan berbagai ukuran, cengceng, reyong, suling dan sebagainya, yang mengadopsi gamelan baleganjur. Jumlah alat musik yang dimainkan pun lebih dari 100 untuk memberikan nuansa semarak, layaknya drumben.  Persiapan telah dilakukan sebulan sebelum pelaksanaan PKB. “Adi Merdangga” ini kemudian selalu ditampilkan hingga lebih dari dua dekade mengawali pesta kesenian terbesar di Pulau Dewata itu.

Sejak 1983 dan berlanjut di tahun-tahun berikutnya, selain sebagai akademisi di ASTI Denpasar –sekarang bernama Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar—Windha aktif menciptakan berbagai garapan tabuh untuk mengiringi sendratari dalam ajang PKB maupun tabuh kreasi baru perwakilan dari sejumlah kabupaten di Provinsi Bali untuk Festival Gong Kebyar PKB. Di antaranya, menggarap iringan sendratari “Gugurnya Adi Pati Salya” untuk PKB tahun 1984. Dia juga menggarap tabuh kreasi baru “Gowa Mardawa” pada tahun 1991 untuk Festival Gong Kebyar PKB untuk sekaa gong duta Kabupaten Gianyar. Selain itu, Windha juga menggarap tabuh “Jagra Parwata” untuk sekaa gong duta Kabupaten Buleleng. Karya-karya Windha hingga saat ini masih aktif dimainkan oleh anak-anak muda Bali.

Tak ketingggalan gamelan iringan Tari Puspanjali, Tari Sekar Jagat dan Tari Cendrawasih yang hingga saat ini kerap digunakan untuk tari penyambutan merupakan sentuhan karya Nyoman Windha. Gamelan iringan Tari Puspanjali diciptakan pada tahun 1989, sedangkan Tari Sekar Jagat dipentaskan pertama kali di Jakarta dalam Pameran Wastra Bali.

Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A.: Etnomusikolog, Mantan Rektor, Pernah Jualan Pisang Goreng

Kiprah Windha sebagai komposer kenamaan Bali saat itu juga telah mendapat pengakuan di tingkat nasional. Pada tahun 1991, ia dipercaya sebagai komposer dan merangkap penabuh dalam Oratorium Derap Persada Nusantara. Oratorium ini dipentaskan di Jakarta Convention Center untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Garapan kolosal tersebut menggambarkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang diikuti perwakilan berbagai suku di Nusantara. Pada 1998, Windha menggarap gamelan iringan Tari Naga Basuki dalam rangka Parade Tari Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah.

Windha menggarap karyanya dengan menggunakan berbagai jenis gamelan dan alat musik Bali, terutama gong kebyar. Meski demikian, ia juga mengeksplorasi beragam alat musik selain gong kebyar, misalnya penggunaan musik bambu dalam Simponi Bambu pada Forum Art Summit Indonesia 3 bertempat di Gedung Kesenian Jakarta  pada 2001.

Pada 2005, suami I Gusti Agung Ayu Warsiki ini berkolaborasi dengan Indra Lesmana dalam musik Rumpun Bambu pada pentas akbar Megalitikum Kuantum di Jakarta Convention Center, Jakarta. Karya ini menggunakan gamelan jegog dan selonding berbaur dengan musik jazz. Selanjutnya bersama musisi jazz etnik Dwiki Darmawan, Windha menciptakan gamelan baru Jes Gamelan Fusion (JGF) yang terdiri atas jegog dan semara pagulingan berpadu dengan instrumen musik jazz pada 2006. Ia mengkemas sebuah pertunjukan musik akbar yang dipentaskan dalam PKB.

Bersama Sekar Jaya

Tak berhenti di tingkat nasional, debut Windha juga menyita perhatian internasional, ia diutus menjadi guru tamu di Grup Gamelan Sekar Jaya di California, Amerika Serikat sejak tahun 1989. Pada 1992 ia dipercaya menggarap tabuh untuk mengiringi pentas drama tari prembon kreasi baru dari Gamelan Sekar Jaya yang akan ditampilkan pada PKB. Drama tari prembon dari para seniman Amerika Serikat dipentaskan ke berbagai daerah di Pulau Dewata.

Kepercayaan Grup Gamelan Sekar Jaya terhadap kepiawaian Windha pun terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Wndha dipercaya menggarap tabuh kreasi baru “Gita Giri Jaya” terkait lawatannya ke wilayah Amerika bagian timur pada tahun 1994. Selanjutnya pada 2001 Windha menggarap iringan drama tari dan wayang listrik “Kawit Legong: Prince Karna’s Dream” yang dipentaskan di UC Berkeley.

Ni Wayan Latri, Legenda Mantri Manis Arja Keramas

Pada tahun 2002, Windha juga menggarap musik kolaborasi  “Jaya Baya”, perpaduan alat musik barat seperti biola, klarinet dan tabla dengan gamelan angklung serta tembang Bali yang dipentaskan di Kota Sacramento, California oleh Grup Gamelan Sekar Jaya. Masih banyak lagi berbagai garapan yang dikolaborasikan Windha dengan Gamelan Sekar Jaya dari tahun ke tahun.

“Biaya hidup saya selama menempuh pendidikan S2 di Mills College, Oakland, CA, USA bahkan dipenuhi oleh Sekar Jaya dengan memberi saya kepercayaan mengajar gamelan Bali,” kenangnya. Terakhir, pada 2018, Windha bersama Grup Gamelan Sekar Jaya menggarap tabuh kreasi angklung dengan judul “Linggar Petak” yang dipentaskan di Aukland Art Museum dan beberapa tempat di Kota San Fransisco dan Berkeley.

Tak hanya dengan Grup Gamelan Sekar Jaya di Amerika Serikat, dalam kiprahnya di luar negeri, Windha pada 1997 juga menggarap iringan tari modern “Catur Yuga” yang merupakan musik kolaborasi gamelan dengan biola. Garapan kolaborasi ini bekerja sama dengan grup gamelan Anggur Jaya di Swiss.

Selain sebagai komposer, Nyoman Windha aktif tampil dan mengajar musik karawitan Bali di berbagai belahan dunia, di antaranya  Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Australia, Hong Kong, Taiwan, Singapura dan sebagainya. Ia tercatat juga mengajar gamelan di National  Taiwan University serta membentuk Grup Gamelan Gita Lestari di di National  Taiwan University. Tak hanya itu, Windha juga pernah mengajar gamelan di College of Holly Cross dan BYU Utah. Pada 2019, ia juga menggarap musik fragmentari Kang Ching Wee berkolaborasi dengan Didik Ninik Towok bersama Group Gamelan Gita Lestari.

Yang teranyar, untuk peed aya (pawai) Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-44 tahun 2022, Windha membuat garapan “Gambyuh Agung” yang ditampilkan oleh mahasiswa-mahasiswi ISI Denpasar. Barungan “Gambyuh Agung” ini meramu padu ragam melodis asta swara bisah (delapan suara kekal) menggunakan seruling gambuh, bonang, genggong, kendang krumpung, bumbung gebyog, krepyak, mandolin, dan okokan.

Setelah purnatugas sebagai dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mulai 2020, Windha mendedikasikan dirinya untuk mengajar anak-anak dan generasi muda di kampung halamannya di Kutri, Singapadu. Generasi muda setempat dapat menimba ilmu belajar gamelan dari sang komposer dengan tanpa biaya. Mereka pun dilibatkan dalam berbagai pentas musik Jes Gamelan Fusion (JGF) berkolaborasi dengan musisi Dwiki Darmawan, maupun pentas-pentas dalam berbagai festival budaya di Provinsi Bali.

Dengan berbagai kiprah Nyoman Windha dalam seni karawitan dan bermusik, ia telah mengantongi berbagai piagam penghargaan. Dia mendapat penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah dan pada tahun 2000 mendapatkan penghargaan Wija Kusuma dari Pemerintah Kabupaten Gianyar. Masih banyak lagi piagam penghargaan berskala nasional dan internasional yang didapat Windha.

Berbagai prestasi yang diraih dan pengalaman berkesenian keliling dunia yang didapat  Windha, itu semua karena ia benar-benar menekuni gamelan Bali. Oleh karenanya, ia berpesan agar jangan merasa diri kuno ketika belajar gamelan Bali. Sejatinya, banyak yang tertarik dengan gamelan Bali karena memang memiliki berbagai keunikan dan berbeda dengan cara bermusik Barat. Gamelan Bali, kata dia, selain erat kaitannya dengan upacara agama, juga sebagai ruang kreatif.

“Kalau memang ingin fokus, ya, fokuslah. Jangan tanggung tanggung, mau jadi apa dengan gamelan. Apalagi di tengah persaingan yang semakin ketat,” pesan Windha. Atas pengabdian, kegigihan dan keteguhan I Nyoman Windha, S.S.Kar., M.A., dalam membina, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali, tanpa mengenal lelah dan putus asa, Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi dengan memberikan Penghargaan Dharma Kusuma Provinsi Bali Tahun 2022. [T][*/Diambil dari Buku Penghargaan Dharma Kusuma 2022, Provinsi Bali]

Wayan Sujana ”Jedur”: Legenda Drama Gong Puspa Anom dari Banyuning
Tags: karawitanPenghargaan Darma Kusumaseniman
Previous Post

Di Kota Singaraja, Ada Ruang Terbuka Hijau, Ada Ruang Terbuka Sayur-Mayur

Next Post

Tips Memasak dari Bupati Agus Suradnyana

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Tips Memasak dari Bupati Agus Suradnyana

Tips Memasak dari Bupati Agus Suradnyana

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co