12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jepang, Aku Kembali! Tadaimaaa | Ini Cerita Awal Tentang Kota Atami

Riris SanjayabyRiris Sanjaya
June 27, 2022
inKhas
Jepang, Aku Kembali! Tadaimaaa | Ini Cerita Awal Tentang Kota Atami

Setelah bekerja selama 2 tahun 3 bulan di Niseko, Hokkaido, Jepang, akhirnya keluarga dan saya memutuskan agar diri saya kembali melanjutkan karir di Jepang. Kali ini di lain prefektur, tepatnya di Shizuoka, Kota Atami. Kota tepi laut, yang panasnya hampir sama dengan Bali, hanya saja Bali tak punya musim gugur dan musim dingin. 

Pulang ke Bali selama satu bulan seusai bekerja di Niseko kemudian kembali ke Jepang, membuat saya masih terbawa-bawa suasana di rumah. Masih ingin lebih lama merasakan kehangatan bersama keluarga. Maka itu, di sini saya menolak kesepian. Saya menyibukkan diri dengan kursus omotenashi (hospitality), meningkatkan kemampuan korespondensi, serta mengumpulkan informasi tentang Atami. 

Tiba! Stasiun Atami | Foto: Riris Sanjaya

Ini shopping street di sebelah stasiun Atami. Tapi sayangnya toko-toko sudah tutup ketika saya sampai. | Foto: Riris Sanjaya

Akhirnya melihat motor di Jepang, hihiii | Foto: Riris Sanjaya

Saya tiba di Kota Atami 1 minggu lebih awal dari hari pertama bekerja. Saya ingin meng-explore daerah sekitar, terutama objek wisata dan sarana transportasi yang tersedia di Atami. Kali ini, saya berusaha menjalani hari-hari mengikuti pola orang lokal.

Saya akhirnya sudah punya sim-card jepang, dan pertama kalinya mengurus kartu identitas ke shiyakusho (balai kota) tanpa ditemani. Kali ini saya satu-satunya orang Indonesia di perusahaan saya bekerja. Dan rekan-rekan kerja pun tidak cakap berbicara bahasa Inggris seperti di Niseko yang pegawainya campuran dari berbagai negara meskipun tetap didominasi warga Jepang.

Terbayang kan betapa saya ingin ngopi sambil ngerumpi dengan teman-teman berbahasa Indonesia? Setidaknya, dalam bahasa Inggris.

Ini pemandangan dari salah satu sudut lantai paling atas hotel | Foto: Riris Sanjaya

Hotel tempat saya bekerja kali ini adalah 100 % perusahaan Jepang. Saya sudah nervous semenjak lulus interview karena akan full berbahasa Jepang. Termasuk baca dan tulis huruf kanji, yang saya sudah tidak ingat lagi.

Sistemnya baru, seragamnya baru, rekan-rekan kerja baru, semuanya baru. Semuanya sesuai dengan film-film dan drama-drama jepang yang pernah saya tonton. Semuanya jelas, teratur, dan disiplin. Untuk orang yang asalnya dari Indonesia, saya harus benar-benar ubah pola pikir dan kebiasaan. Paham kan maksudnya ya? Hahaaa…

Ini adalah Atami Castle, foto yang saya ambil langsung dari jendela kamar saya. Bagus ya! | Foto: Riris Sanjaya

*****

Di Atami inilah saya jelas melihat hal yang pernah terkabar di media, adanya permasalahan gap antara generasi usia dini dan usia lanjut. Dominan penduduk di sini adalah para kakek dan nenek dan paruh baya. Atau, apa hanya karena saya tidak pergi ke daerah yang banyak anak mudanya?

Kepala auto-pusing melihat jadwal busnya, belum paham rute yang mana ke mana | Foto: Riris Sanjaya

Ketika saya pergi jalan-jalan ke daerah dekat stasiun kereta, kecuali Sabtu dan Minggu, yang ada hanya para paman dan bibi pemilik kedai dan para pembelinya. Tapi jangan salah, tampilannya tidak seperti yang diduga. Mereka sunguh awet muda. Atami akan ramai oleh para pasangan muda-mudi ketika akhir pekan atau liburan musim panas. Terutama saat malam kembang api yang diselenggarakan pemerintah kota.

Saat pergi ke sebuah kissaten (kedai kopi) yang terlihat cantik dari luar, di dalamnya penuh dengan para nenek. Beruntung saya ke sana. Yukiko-san, pemiliknya yang sekaligus penyaji kopinya sangat ramah dan baik hati. Para nenek lainnya pun melibatkan saya dalam obrolan mereka. Saya bahkan mendapat banyak petuah untuk bertahan di negeri orang, untuk menjadi nyaman di Atami. Senangnya. 

Atami terkenal akan seafoodnya karena kota tepi laut | Foto: Riris Sanjaya

Segaaaaarrr semuaaa | Foto: Riris Sanjaya

Lain hari saya mencoba pergi ke yakitori-ya (kedai sate) yang juga menyuguhkan minuman beralkohol. Di sini sate adalah peneman minum. Saya pesan segelas bir, dan segelas air putih dengan es batu. Tempatnya sangat sempit, menunya semua ditulis dalam huruf kanji di atas papan-papan kayu yang ditata di atas tembok.

Saya pura-pura membaca dan asal tunjuk saja menu satenya hahhaaaa…. Kemudian setelah saya yang adalah tamu pertama, sekitar pukul 5 sore mulailah para tamu lain berdatangan. Lagi-lagi, 2 orang kakek, dan 1 orang nenek. Sudah tua semua.

Kami seketika menjadi akrab dan bercengkrama seakan sudah kenal lama dan berusia sama. Entah saya yang menjadi tua atau mereka yang berjiwa muda.

Ini adalah Yukiko-san, pemilik Kedai Kopi Kuronbo.| Foto: Riris Sanjaya

Sayang fotonya terlambat, beberapa nenek lainnya sudah pulang duluan | Foto: Riris Sanjaya

Setelah saya perhatikan, tamu-tamu yang datang menginap ke hotel pun separuhnya adalah kakek dan nenek. Mungkin karena Atami terkenal akan ofuro onsen (pemandian air panas) yang disukai para lansia, berbeda dengan Niseko yang adalah area terkenal untuk skiing dan snowboarding. Bahkan sering juga ada kunjungan makan siang dari nenek-nenek yang tinggal di panti jompo sekitar.

Pertanyaan saya dalam hati, apakah karena penduduknya dominan adalah lansia, atau saya yang berjiwa nenek ini suka pergi ke tempat-tempat yang sama? Di mana-mana lansia. Herannya, aktivitas para lansia d isini sungguh berbeda dengan di asal saya. Mereka berdandan dan punya waktu khusus untuk bercengkrama.

Yeaaayy! Makan abalone sebagai streetfood 😂 | Foto: Riris Sanjaya

Ini kedai satenya, sungguh sempit kan? Makanannya disajikan menggunakan papan kayu panjang dari tempat kokinya berdiri! | Foto: Riris Sanjaya

Begitulah kesan awal saya tinggal di Atami. Meskipun sudah pernah tinggal selama 2 tahun di Jepang, tetapi karena berbeda pulau, sepertinya akan ada banyak kisah yang menarik ke depannya. Atami Shizuoka, saya ijin tinggal di sini ya.[T]

_____

BACA KABAR LAIN DARI JEPANG BERSAMA PENULIS RIRIS SANJAYA

Tags: JepangPariwisataperjalananRiris Sanjaya
Previous Post

Yang Tumbuh Pada Tanah Tubuh | Catatan Proses Latihan Metode Suzuki Untuk Pelatihan Aktor di Indonesia

Next Post

Jejak I Dewa Kompiang Pasek Sebagai Juru Suling Gambuh Gaya Batuan

Riris Sanjaya

Riris Sanjaya

Lahir di Singaraja, kini bekerja di Jepang

Next Post
Jejak I Dewa Kompiang Pasek Sebagai Juru Suling Gambuh Gaya Batuan

Jejak I Dewa Kompiang Pasek Sebagai Juru Suling Gambuh Gaya Batuan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co