Ternyata sudah lama berlalu. 15 tahun tak terasa. 15 tahun sudah saya menyelesaikan masa-masa paling terindah dan terkenang.
Masa SMA memang begitu susah terlupakan. Masih terlukis jelas betapa bergembiranya waktu saya di SMAN 1 (SMANSA) Singaraja.
Setelah 15 tahun, bersama-sama kawan-kawan alumni tahun 2007, kami akhirnya bisa kembali ke sekolah, ke tempat yang telah menjadi rumah bertemunya teman yang kini seperti saudara, bertemu guru-guru yang kasihnya selayak orang tua kandung. Kami bereuni, Sabtu 28 Mei 2022.
Setelah 15 tahun, akhirnya bisa kembali ke sekolah kebanggaan kami. Tampak wajah sekolah yang berada di Jalan Pramuka Singaraja itu telah banyak mengalami perubahan. Semakin luas. Sudut-sudutnya semakin tertata hijau. Beberapa gedung baru berdiri gagah mendampingi gedung utama berlantai tiga yang selalu jadi ikon sekolah.
Ruang-ruang kelas saya beberapa masih seperti dulu, hanya tempat duduk, meja dan papan tulis yang telah berganti jadi lebih bagus, Perpustakannya tempat kami biasa menyembunyikan diri dari guru sudah beralih fungsi. Sudah ada gedung perpustakaan baru yang isinya semakin lengkap dan canggih.
Begitu pula lapangan basket, yang sekaligus di masa kami sebagai lapangan futsal telah jadi gedung parkir. Masih teringat jelas beberapa kali saya dan teman-teman dijemur di lapangan itu, karena kesalahan kami sendiri, dihukum oleh Bapak Kartika (kini sudah tiada) — guru Matematika yang juga Wakasek Kesiswaan SMA 1 Singaraja waktu itu.
Rambutku pernah diguntingnya karena kepanjangan, dimarahinya karena baju terlalu ketat, ditegur karena bermain futsal saat jam isirahat, pernah pula diminta menjawab soal ulangan di ruang guru karena ketahuan berbagi jawaban dengan teman sekelas.
Ketegasan Pak Kartika pada akhirnya membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Tak banyak prestasi di sekolah unggulan Buleleng ini, hanya pernah jadi ketua kelas selama 3 tahun itu. Hanya saja begitu banyak moment berkesan yang tak terlupakan, seperti pernah belajar menjadi dancer pada acara sekolah.
Sementara itu kantin yang biasa jadi tempat nongkrong masih terlihat seperti dulu, meskipun beberapa sudut mengalami perubahan. Sayang waktu reuni kantin ini sedang tak buka. Rasanya ingin kembali menikmati beberapa cemilan masa dulu khas kantin sekolah.
Reuni ini memang bukan yang pertama dilakukan. Ini yang ketiga setelah sebelumnnya dilakukan di tahun 2012 dan tahun 2017. Setiap 5 tahun kami telah bersepakat untuk berkumpul kembali, menjarit kembali kenangan indah itu dan tahun 2022 ini kami akhirnya bisa mengadakannya di sekolah.
Ini menjadi spesial, tidak hanya karena bisa terlaksana di sekolah langsung tapi pelaksanaannya juga menyesuaikan dengan kondisi terkini. Untuk memfasilitasi teman-teman yang tidak berkesempatan hadir secara langsung, gelaran reuni juga dilakukan dengan sistem daring.
Beberapa faktor seperti banyak teman yang bekerja di luar pulau Bali dan kesibukan pekerjaan mereka yang memang harus diutamakan, Ya, di usia sekarang kesibukkan bekerja dan bekeluarga memang sedikit membatasi gerak untuk semua alumni bisa hadir langsung.
Selain untuk bertemu kembali dengan teman-teman alumni, reuni bertajuk Kembali ke Rumah Kembali ke Sekolah ini juga jadi ajang kami untuk sedikit memberikan kontribusi kepada sekolah, melalui kegiatan vaksinasi, safari kesehatan dan donor darah yang dikordinir teman-teman kami yang bekerja di dunia kesehatan. Beberapa teman kami memang sudah berhasil menjadi dokter, bidan, perawat dan apoteker. Puluhan guru dan murid Smansa pun ikut serta kegiatan ini. Tidak hanya urusan kesehatan, urusan lingkungan juga jadi perhatian, alumni kami juga ikut menanam pohon di area sekolah untuk semakin hijaukan taman sekolah.
Beberapa teman yang memiliki kisah-kisah perjalanan karier akademisi dan enterpreneur yang menarik dan berbeda dari kebanyakan alumni lain juga berbagi kisah melalui education booth dengan siswa-siswsi Smansa. Tujuannya sederhana untuk sedikit memotivasi dan memberikan gambaran kehidupan yang terjadi seletah masa SMA.
Seperti cerita dua teman saya yang dulu langganan ikut olimpiade Kimia dan Matematika kini malah beralih bidang ekonomi dengan sukses bekerja di perbankan milik Negara. Ada pula teman saya yang dulu benci fisika bahkan nilainya tak pernah mencapai angka 70 kini malah jadi dosen fisika yang sebentar lagi meraih gelar Doktor. Terlebih lagi teman sekolah yang kini jadi patner kerjaku, dulu ia belajar IPS terus Kuliah Pariwisata malah jadi pengusaha daur ulang sampah.
Pada reuni yang cerah itu, Alumni 2007 juga memberikan kenangan berupa plakat kepada beberapa guru dan pegawai yang akan memasuki masa pension. Plakat ini sebagai bentuk ucapan terimakasih kami kepada mereka. Senang sekali rasanya bisa bertemu bapak ibu guru, wajah-wajah yang tidak asing menenami masa 3 tahun kami di kala SMA, kini rambut mereka hanya sedikit memutih. Tapi rasanya mereka tidak banyak berubah.
Berbeda dengan saya dan teman-teman, setelah 15 tahun, sudah cukup banyak berubah, yang paling nampak adalah semuanya sudah semakin berisi. Tidak nampak lagi tubuh-tubuh kurus dengan wajah yang sedikit kusam seperti dulu. Meskipun begitu, senyum-senyum manis mereka masih sama, kejahilan-kejahilan beberapa teman yang membawa canda tawa juga masih sama.
Diringi oleh Band Double D Akustika dengan membawakan lagu-lagu hits di jaman kami, seperti lagu-lagu dari Sheila On 7, membuat suasana reuni semakin bergemuruh ria. Tanpa malu-malu semuanya ikut bernyanyi, bergoyang, melompat-lompat, lupa kalau badan tak seperti dulu, tak apalah sesekali agar ruang rindu itu semakin terobati.
Di sela-sela bergoyang bersama sempat-sempatnya semua teman-teman saya ini membantu mengungut sampah disekitar kegiatan berlangsung, tentu kami tidak ingin dicap sebagi alumni yang selesai kegiatan malah meninggalkan sampah.
Pertemuan ini mampu melepas kerinduan kami akan masa-masa sekolah dulu, tempat di mana saya berjumpa dengan teman-teman seperjuangan yang hingga kini masih terjalin erat, menemukan keluarga baru, menghadirkan hidup yang lebih berwarna. Tidak sabar rasanya menunggu lima tahun lagi untuk bisa bereuni kembali, semoga saja nanti kami bisa kembali ke rumah ini, Kembali ke Sekolah SMAN 1 Singaraja. Mengenang masa sekolah memang tak ada habisnya.[T]