Dewan Pimpinan Kabupaten Perhimpunan Pemuda Hindu (DPK Peradah) Indonesia Bangli gelar bedah buku berjudul “Bangli Dulu, Kini, dan Nanti: Sebuah Refleksi, Amatan, dan Harapan Pemuda Bangli” pada Minggu (28/11). Bedah buku digelad xi Pondok Wisata Mahapraja, Tembuku Bangli.
Buku yang dirilis DPK Peradah Indonesia Bangli tersebut merupakan kumpulan pemikiran pemuda Bangli tentang persoalan Bangli dari berbagai perspektif. Ada 20 tulisan yang termuat pada buku terbitan Mahima Institute Indonesia itu. Selain itu, buku yang disunting IK Eriadi Ariana juga menyertakan kolaborasi kelompok seniman Bangli yang tergabung dalam Sanggar Jarakbank Bangli.
Dua akademisi asal Bangli dihadirkan sebagai pembedah buku, yaitu IGA Dharma Putra, S.Pd., M.Pd yang juga sebagai representasi para penulis dan Dr. I Gede Sutarya, SST.Par., M.Ag. dari UHN IGB Sugriwa Denpasar. Keduanya memberi tanggapan beragam atas isi buku.
IGA Dharma Putra menyebut kelemahan buku “Bangli Dulu, Kini, dan Nanti” karena hanya ditulis dari satu sudut pandang. Semua penulis hanya mengemukakan gagasan berakar dari kegelisahan. Meski demikian, Dharma juga mengemukakan bahwa kegelisahan menjadi hal krusial. “Kegelisahan menjadi hal krusial karena bahkan kegelisahan kecil pun bisa menjadi awal revolusi,” kata dia.
Sementara itu, Sutarya yang saat ini merupakan Wakil Dekan I Fakultas Dharma Duta UHN IGB Sugriwa Denpasar mengapresiasi sekaligus memberikan masukan soal giat pemuda Bangli yang mulai memiliki tradisi menulis harus dikembangkan dan terus difasilitasi.
“Virus menulis harus menyebar di kalangan pemuda Bangli. Tidak hanya menyebar, virus ini bahkan harus bermutasi agar semakin banyak karya yang dihasilkan pemuda Bangli dengan objek beragam,” kata dia.
Ketua DPK Peradah Indonesia Bangli I Nyoman Diana menyampaikan hal yang serupa. Ia mengemukakan bahwa DPK Peradah Indonesia Bangli akan selalu siap mendukung gerakan pemuda dalam pengembangan Bangli, termasuk melalui tulisan.
“Saya berniat, salah satunya melalui acara bedah buku ini, Peradah Bangli mampu menggugah dan memunculkan penulis-penulis baru dari kalangan pemuda Bangli. Pemuda Bangli harus banyak berbuat, tidak hanya berteori saja, kembangkan minat dan bakat melalui wadah yang telah ada,” katanya.
Diana menambahkan bahwa melalui menulis, dirinya mengajak seluruh elemen pemuda agar serius andil memikirkan Bangli kedepan. “Melalui menulis, mari pemuda Bangli turut andil memikirkan Bangli ke depan, karena mau tidak mau Bangli kedepan pasti ada di tangan pemuda,,” pungkasnya. [T][*]