25 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kera Putih yang Pemilih

Mas RuscitadewibyMas Ruscitadewi
November 6, 2021
inDongeng
Penyesalan Kelelawar

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

Hidup ini adalah pilihan. Tidak memilih pun juga adalah pilihan. Kalau kita memilih sesuatu, biasanya sudah dipertimbangkan dengan matang, untung ruginya, kekurangan dan kelebihannya.

Tapi pada kenyataannya tidak semua yang dipilih bisa diperhitungkan dengan matang, dengan logika-logika atau perasaan-perasaan yang ada. Banyak hal yang terjadi yang awalnya adalah hal kecil dengan pilihan kecil yang selanjutnya akan berpengaruh pada yang lebih besar, lebih besar dan lebih besar lagi. Seperti yang terjadi pada Kera Putih.

Awalnya ia adalah seorang anak yang memilih menjadi cuek, tidak jahat tetapi hanya agak malas dan tidak peduli. Ayahnya adalah Dewa Wisnu yang memiliki alam semesta dan semua kekayaan. Tahu ayahnya memiliki segalanya, membuat anak ini manja, suka makan apa saja, dan ia terbiasa membuang kulit dan pembungkus makanan sembarangan.

“Kan ada tukang sapu, biarkan saja mereka berkerja,” begitu katanya yang membuat Dewa Wisnu sedih dan menghukumnya, menjadi binatang dan ia memilih menjadi kera, Kera Putih yang tampan dan sakti.

Ia sudah memilih menjadi seekor kera, tak bisa ditarik lagi. “Ahhh kenapa memilih jadi kera? Harusnya aku memilih menjadi harimau saja, raja hutan yang ditakuti, atau menjadi gajah yang besar dan hebat, atau menjadi kuda putih yang gagah, cekatan dan bisa terbang,” pikir Kera Putih.

Tapi pilihan tak bisa diubah, makanya dia kemudian meminta kepada Dewa Wisnu untuk menjadi Kera Putih yang sakti, kuat, cerdik, bisa terbang dan menghilang.

“Baiklah kalau itu pilihanmu, akan aku kabulkan, tetapi ingatlah dalam setiap pilihan, juga terkandung tugas-tugas, ” kata Dewa Wisnu.

“Siap, Ayahanda, akan hamba jalankan semua tugas itu,” janjinya.

Pada saat yang sudah ditentukan, anak itu telah berubah menjadi Kera Putih yang tampan dan sakti. Tugasnya adalah mengantarkan pesan dari dan untuk Dewa Wisnu.

“Tugas yang sangat mudah, apakah tidak ada tugas tambahan lagi agar kesaktian hamba tidak sia-sia,” kata Kera Putih agak sombong. Dewa Wisnu menggeleng.

“Tidak, lakukan satu tugas itu dengan sebaik-baiknya, ” perintah Dewa Wisnu, sambil memberikan sebuah lontar untuk disampaikan kepada seorang raja.

Kera Putih terbang tinggi, burung-burung gagak yang mengejarnya berhasil ia kelabui. Mereka tak bisa menemukannya karena sembunyi di balik awan yang putih bersih. Akhirnya Kera Putih dengan cepat bisa menyelesaikan tugas pertamanya.

“Ahh tugas yang mudah dan membahagiakan, ” kata Kera Putih sambil duduk menopang dagunya dengan tangan.

Sebagai pengantar pesan kebaikan dari Dewa Wisnu, Kera Putih disambut meriah oleh raja dan rakyatnya. Permaisuri raja dan putra-putri raja juga sangat memujanya, mengatakan dirinya kera yang tampan, cerdik dan sakti. Hati Kera Putih berbunga-bunga. Kenangan puja-puji orang-orang yang menyambutnya selalu terlintas di benaknya, membuatnya bangga dan selalu bangga.

Tugas kedua, ketiga dan selanjutnya bisa dilakukan Kera Putih dengan baik, dengan mengandalkan kesaktian dan kecerdasannya. Dalam menjalankan tugas, Kera Putih masih suka memilih-milih. Kera Putih akan memilih tugas yang dipandangnya ringan dan mengabaikan tugas yang dirasakannya sulit.

Dewa Wisnu tahu hal itu, sehingga beliau memberikan tugas yang sangat sulit, yaitu; mengambil air, api, udara, tanah dan angkasa yang paling murni. Kera Putih termenung, tapi Dewa Wisnu memberinya mantra.

“Ucapkanlah mantra ini, maka, unsur-unsur bumi yang paling murni akan muncul, ambillah.. ” kata Dewa Wisnu. Kera Putih berusaha melakukannya, tetapi ia rasakan tugas itu agak sulit, banyak hal di jalan yang menghambat langkahnya. Ia melewati pasar, ada banyak buah-buahan yang ia sukai. Kera Putih tak bisa menahan air liurnya. Kera Putih sudah berhenti di pasar, tapi tiba-tiba terdengar suara ibunya yang mengingatkannya untuk menjalankan tugas. Kera Putih juga sangat ketakutan saat harus mengambil kemurnian api, tapi syukurlah ibunya memberitahukan caranya agar ia tak terbakar.

Yang paling sulit dan menakutkan adalah ketika Kera Putih harus mengambil angkasa. Kera Putih hampir menyerah karena merasa tak kuat.

“Lepaskan pikiranmu, lepaskan tubuhmu, lepaskan keinginan-keinginanmu, ” suara ibunya memberi tuntunan. Kera Putih ketakutan, karena perlahan-lahan tubuhnya menghilang. Kakinya, tubuhnya, tangannya, kepalanya, semuanya menghilang. Hanya yang dia rasakan di hatinya suara dan kasih sayang ibunya.

Setelah melakukan tugas penting itu Kera Putih mulai menikmati tugasnya sebagai pembawa pesan. Tapi yang tak hilang adalah sifat Kera Putih yang pemilih.

Pada saat bulan purnama, Dewa Wisnu memberikan banyak anugrah kepada manusia. Kera Putih ditugaskan untuk memberikan hadiah secara adil. Mendapat tugas itu Kera Putih sangat bahagia. Kera Putih dengan semangat membuat rincian orang-orang dan hadiah-hadiah yang akan diberikan. Kera Putih tak menghiraukan arahan dari Dewa Wisnu, karena dia merasa sudah pintar dan tahu apa yang harus dilakukan. Kera Putih yakin yang dilakukannya tepat karena dia lebih tahu apa yang diperlukan orang-orang yang dikenalnya. Kera Putih hanya memberikan hadiah kepada orang-orang yang baik dan percaya padanya.

“Kenapa aku memberikan hadiah pada yang tak percaya padaku, nanti aku dianggap pendusta, kan malah akan menambah dosa, Dewa Wisnu pasti tidak suka orang-orang berbuat dosa,” kata Kera Putih dalam hati. Ia sangat yakin bahwa tindakannya benar.

Kera Putih sangat bersemangat menjalankan misinya sebagai pemberi hadiah. Kera Putih merasa kaget ketika ada bencana alam, ada banjir bandang, gunung meletus dan ada perang besar. Dewa Wisnu memanggilnya dan mengatakan semua itu adalah salahnya.

“Saya tak pernah memakai kesaktian saya untuk membuat banjir bandang, untuk meletuskan gunung, apalagi untuk mengadu domba mengajak perang, saya selalu mengajarkan cinta kasih, saya sangat menyayangi orang-orang dan alam semesta ” kata Kera Putih sambil menangis. Kera Putih merasa sudah menjalankan tugasnya dengan baik, Ia tak mau disalahkan.

“Coba lihat lagi catatanmu, dan coba cek lagi orang-orang dan anugrah yang saya tugaskan padamu, apakah tak ada yang menyimpang?” kata Dewa Wisnu tegas.

Kera Putih diam dan menunduk. Ia tahu banyak orang-orang dan hadiah yang dia pilih sendiri, yang tak sesuai dengan yang ditugaskan oleh Dewa Wisnu.

“Tapi, sayaaa…. ” Kera Putih menangis menyadari kesalahannya.

“Hadiah yang salah pada orang yang salah akan menimbulkan bencana. Belajarlah bijaksana dalam bertugas, jangan memilih berdasarkan kepentingan pribadimu, ” nasehat Dewa Wisnu. Kera Putih merasa malu atas kesalahannya. Untuk menebus kesalahan yang telah diperbuatnya Kera Putih berjanji Kepada Dewa Wisnu untuk menjadi pelayan Dewa Wisnu yang setia, yang hanya menjalankan perintah dari Dewa Wisnu. [T]

Tags: dongengdongeng pendidikan
Previous Post

Dadong dan 1946 | Cerpen Kadek Anggun Sentyawati

Next Post

Medicine by Nature | Kolaborasi Workshop Meracik Jamu oleh Adiwana Resort Jembawan dan Jamu Sehati

Mas Ruscitadewi

Mas Ruscitadewi

Sastrawan, dramawan, pecinta anak-anak. Penggagas berbagai acara seni-budaya di Denpasar termasuk Bali Mandara Nawanatya yang digelar pada setiap akhir pecan selama setahun.

Next Post
Medicine by Nature | Kolaborasi Workshop Meracik Jamu oleh Adiwana Resort Jembawan dan Jamu Sehati

Medicine by Nature | Kolaborasi Workshop Meracik Jamu oleh Adiwana Resort Jembawan dan Jamu Sehati

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

by Gede Maha Putra
May 24, 2025
0
Catatan Ringkas dari Seminar Lontar Asta Kosala Kosali Koleksi Museum Bali

MUSEUM Bali menyimpan lebih dari 200 lontar yang merupakan bagian dari koleksinya. Tanggal 22 Mei 2025, diadakan seminar membahas konten,...

Read more

Saatnya Pertanian Masuk Medsos

by I Wayan Yudana
May 24, 2025
0
Saatnya Pertanian Masuk Medsos

DI balik keindahan pariwisata Bali yang mendunia, tersimpan kegelisahan yang jarang terangkat ke permukaan. Bali krisis kader petani muda. Di...

Read more

Mars dan Venus: Menjaga Harmoni Kodrati

by Dewa Rhadea
May 24, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DI langit malam, Mars dan Venus tampak berkilau. Dua planet yang berbeda, namun justru saling memperindah langit yang sama. Seolah...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran
Khas

Kala Bukit Kini Berbuku, Inisiatif Literasi di Jimbaran

JIMBARAN, Bali, 23 Mei 2025,  sejak pagi dilanda mendung dan angin. Kadang dinding air turun sebentar-sebentar, menjelma gerimis dan kabut...

by Hamzah
May 24, 2025
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co