12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Puisi-puisi Jong Santiasa Putra | Nasi Sere Lemo dan Seorang Karyawan

Jong Santiasa PutrabyJong Santiasa Putra
May 8, 2021
inPuisi
Puisi-puisi Jong Santiasa Putra | Nasi Sere Lemo dan Seorang Karyawan

Banjar Cerancam, Jalan turi, Denpasar

Nasi Sere Lemo

NASI SERE LEMO DAN SEORANG KARYAWAN

  • Br. Gerenceng, Denpasar

Setelah berkeliling kota Denpasar
namun tidak juga menemukan apa dan bagaimana
cobalah ke Jalan Sutomo Gang 8 No. 8
tepat di sebelah Banjar Gerenceng
siapa tahu ia menunggu di sana,
apapun itu, siapapun itu.

Sudah berulang kali aku datang
ternyata senyum Ibu Wati lebih tua
dari usia pencaharian kita
di depan lapuk pintu coklat
tembok bata mengikis setiap pertanyaan
dari mana aku beranjak ?
sampai kapan kau akan berhenti ?

Mana hendak kita makan lebih dahulu
ayam sisit merah ? jukut gonda hijau kekuningan ?
kacang goreng asin ? telur krispi keriting ?
atau sambel sere lemo, merah hitam pedas ini ?
karena kita berdua tidak pernah mengetahui
cara lapar yang benar
bagaimana menanggulanginya
agar tetangga lain tidak mendengar.

Ini resep dari nenek moyang
di turunkan dari mimpi-mimpi
bulan purnama asing di merajan
ribuan tumbuk lesung di celah-celah tungku api
menguap entah ke mana arahnya
lalu kita mencari jauh, tanpa sesekali pulang ke rumah.

Seorang karyawan membawa catatan pesanan
satu di antaranya hanya nasi dan kata-kata setengah matang

“Di kantor semua orang sedang merangkai kalimat
tapi mereka lupa sebelum kalimat ada kata
serta kesepakatan antar keduanya
yang tidak pernah tertera dalam kamus” kata karyawan tersebut

Sambel sere lemo kulahap
bersama sayur gonda dan ayam sisit
menerka rasa pedas dari mulut hingga ke ubun-ubun
kacang dan telur nanti saja
setelah nasi habis dan keringat berakhir
botol teh sosro sendiri di ujung meja
seekor lalat bertengger sambil menjilat bibir botol
terbang ke atas piringku, bersiap tidur siang panjang.

“Tenang saja aku selalu menyimpan bekal kata-kata dari ibu
kukumpulkan jadi satu, lalu kumasak di hari minggu
agar Senin, aku terbiasa dengan orang-orang sepertimu” kata karyawan itu kepadaku
.
.
.
.
.

Aku selalu mencari datang
dan tiba saat pergi.

9-10-11 Januari 2021

NB
Sere lemo = sambel terasi dan perasan lemo
Merajan = tempat sembahyang Agama Hindu

TARI TENGKLONG, PRAJURIT MELOMPAT, KAMI TERTAWA

Sanggah Surya di tengah kerumunan
empat prajurit empat sudut, berpakaian hitam, saput poleng
membawa tombak panjang di pundaknya, tanda perang kisah-kisah
tidak sempat kita perankan, waktu jatuh di ujung tombak
menembus tawa hari ini.

Tabuh semakin cepat
tari berlari melingkar semakin pepat
kami berteriak, mereka bersorak
lalu berhenti seketika, empat prajurit bersiap satu kaki
semua tertawa, satu penari ngegol jenaka
terhempas ke luar lingkaran
sejarah lekang di rongga meriam batu
beku jadi sembah pada jingga Penampahan Galungan.

Hari itu orang-orang Kerandan
merayakan kemenangan dari musuh-musuh masa lalu
ibu-ibu membawa gebongan buah setinggi anak lelakinya
bapak-bapak duduk dibelakang
mengamati doa mana senyatanya memberikan nasib baik
anak-anak berkeliling melihat buah warna ungu, jingga, putih dan hitam
dalam kepalanya : semua buah menyenangkan apapun warnanya
aku menangis jika ujung tombak itu menyentuh tanah
mungkin tidak ada berkat lagi

setelahnya Nasi Jinggo dibagikan di atas gebogan
anak-anak berebut bingkisan warung, seperti oleh-oleh pesta ulang tahun
Raja Pemecutan berjinggo bersama rakyatnya
Kami menunggu raja usai makan malam,
sambil menghitung daun-daun ketapang jatuh di atas kepala kami
sambil memperhatikan seekor anjing hitam koreng
menunggu sisa makanan dari upacara.

Raja tertawa, rakyat menahan tawa sedikit
Empat prajurit usai bertaruh arah
Semua senang, semua lelah
Kami pulang membawa gebogan,
ambil menawarkan buah istimewa ke yang lain, kami barter
Sedari tadi adikku sudah mengincar anggur ungu dari eropa,
gebogan milik Ibu Jero

Ibu Jero hanya meminta senyum adikku.

Rabu 13 Januari 2021
13 : 26 WITA

Banjar Cerancam, Jalan Turi, Denpasar

PULANG, KE PANGKAL PITA SUARAMU

Bale Kulkul bata merah di pojok banjar,
piring-piring putih di beberapa sisinya, seseorang memanjat tangga
menatap langit, menggambar awan di tangannya
hari masih panas, was-was seorang anak kecil menyebrang ke banjar
ingin menabuh gangsa, memukul gong berkali-kali.

Gong tersebut menyimpan kisah panjang, melintang dari Sanur – ke Ceramcam
tukar menukar janji, atas lingkar perjalanan tetua-tetua
yang barangkali kita lupakan tanpa sengaja,
terselip di antara lontar daun jaka, di tumbuh serat jamur warna merah
peradaban tetap berjalan, pendongeng masih ulung
menceritakannya kembali kepadamu – kepadaku,
di pangku dalam, temaram mata ibu.

Setiap kata penting, untuk pertumbuhanmu
nyatanya tidak segampang itu, mereka sedang sibuk menjawab pertanyaan
apakah selamat pagi itu di peruntukkan pagi ?
tidakkan sangat arogan mengucapkan salam
sebelum pagi benar-benar ada di halaman
menyisir setiap absen tawa anak-anak, di simpan malam pada bulan.

Kata Bli Wayan Sukadana, bila anak kita belum mampu berbicara
semisal : melafal benda-benda, meniru suara cicak saat menangkap nyamuk
mengucap ibu dengan sempurna, menanyakan sanksi kelahirannya,
sementara usianya sudah terlewat
datanglah hati, ilkhas pada berkat
basuh air cempaka di antara celah gong tembaga
kumpulkan setitik demi setitik di jemarimu
hingga ujung lidah, tenggorokan, usus, sampai ke jantungnya
minum, minumlah…… mandi, mandilah…..

Mereka akan kembali, pulang ke pangkal pita suaramu.

Sedari dulu orang-orang tahu gong itu bertuah
mengembalikan asal bunyi, muasal suara, ke liang – liang sekalipun
terdengar samar jauh lagu ancang-ancagan
senja mengulang kepergiannya sekian kali
leluhur menjenguk sesekali saat upacara suci di gelar berkala
sementara kita menghitung jumlah karat
di antara kerak waktu di badan gong, kulit gendang, ujung kempul, daun gangsa
bahkan di tiang penyangga yang memisahkan nasib kita hari ini.

Upacara usai tepat saat anak-anak mulai belajar menari
sambil menghafal nama sungai yang mengitari desa kita
alirannya sampai di kaki ibu, sebab langkahmu tidak pernah kuduga.

Denpasar, Januari 2020

POLLOK BERMULA, MEMANDANG PANTAI LAPANG

Dari Kelandis Ni Pollok bermula
dari halaman Pura Jurit liku tubuhnya berhulu
dari Rumah Sanur milik Le Mayuer ia bermuara

Aku berkunjung ke rumah tua milik keluarganya
halaman ditumbuhi bunga-bunga merah, rumah kupu-kupu
menyimpan perjalanan menuju pesisir,
menitipkan telur di bawah daun ketapang kering di ujung ranting.

Kata cucumu, Arini, yang kini sibuk di artshop kecil depan museum
gemulai tangan, sudut senyum, serta liku jemarimu
masih tersisa di halaman hatinya,
saat bayang-bayang daun jepun
tepat jatuh di wajah puluhan patung koleksi tuan
begitulah caranya mengingatmu,
sembari menelisik puas warna pada kanvas,
tumbuh di dinding kayu jati merah
seorang anak desa jadi penari legong .

Kemudian kami berdua mencoba menerka
gincu apa kesukaanmu ? selendang apa favoritmu ?
saat suamimu mulai menerjemahkan bias matahari
menjadi berbagai kemungkinan tanda tanya,
sebab tidak ada titik dalam kehidupanmu kan ?

Aku dan Ibu Arini mengira, perempuan yang gemar menari
merupakan persembahan luhur untuk para dewa
tubuh ditempa dari pagi hingga malam hari,
seperti perjalananmu mencari air di sungai,
memberi makan babi dan sapi,
memanen padi, menumbuk jagung
hingga menjaga keseimbangan antara ketiadaan dan kehampaan.

Tubuh-tubuh itu sudah jadi, dikerja ikhlas tak berkesudahan.

Odah, orang banyak mengenalmu sebagai model lukisan
kau masih di situ, memandang pantai lapang,
di pesisir banyak toko oleh-oleh sekarang,
baju barong, kaca mata, topi, udeng, kaos I Love Bali
topeng bondres, serta penjual makanan yang saban hari menunggu

Sesekali pulanglah ke Kelandis
cucu-cucumu gemar menari, setiap piodalan di pura
datang pada kami hujan terakhir bulan kelabu
ajarkan setiap gerak mata dan gerak rapal jemari
sebab hidup ku adalah tarian
tarian panjang untukmu dan dewa-dewa

Januari-Mei 2021


– CATATAN

Puisi-puisi ini hadir dari tulisan semasa saya menjadi wartawan di tahun 2017. Waktu itu saya mengampu rubrik tentang banjar. Setiap banjar di Denpasar saya kunjungi, mencari cerita, legenda, mitos, makanan enak, sistem sosialnya hingga tokoh yang memegang peranan penting dalam satu wilayah banjar tersebut.

Tahun ini 2021 saya mengulik lagi tulisan itu, lalu mengunjungi ulang banjar tersebut secara berkala. Kadang diam-diam hanya duduk di balai banjar, kadang ketemu kelian adat atau dinasnya, kadang hanya menatap balai kulkulnya saja. Tentu puisi ini tidak terlepas dari situasi zamannya, saat mencari data dulu hingga saya merangkainya jadi puisi.

Inilah yang saya sebut sebagai puisi arsip, hadirnya dari data dan pengarsipan walaupun belum lengkap, kemudian dirangkai dengan metafora-metafora logika peristiwa yang saya alami. Tapi memang agak susah menakar puisinya, jika tidak mengetahui latar dibelakang cerita yang mendukungnya.

Terlepas dari itu silahkan nikmati saja, sebagaimana teman-teman membaca puisi seperti biasanya.

Tags: Puisi
Previous Post

Film Dua Sisi | Perempuan Bali, Tato, dan Dewi Pradewi

Next Post

Pameran Tunggal Made Kaek | Penemuan Stilistik dan Estetik dari Periode ke Periode

Jong Santiasa Putra

Jong Santiasa Putra

Pedagang yang suka menikmati konser musik, pementasan teater, dan puisi. Tinggal di Denpasar

Next Post
Pameran Tunggal Made Kaek | Penemuan Stilistik dan Estetik dari Periode ke Periode

Pameran Tunggal Made Kaek | Penemuan Stilistik dan Estetik dari Periode ke Periode

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co