18 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Di Bawah Kaki Namun Vital

Doni Sugiarto WijayabyDoni Sugiarto Wijaya
January 11, 2021
inEsai
Di Bawah Kaki Namun Vital

Cacing tanah

Pernahkah kita perhatikan hewan-hewan berukuran kecil yang dapat dilihat tanpa alat bantu merayap di atas tanah? Kebanyakan dari kita yang hidup di kota sudah tidak lagi akrab dengan mahluk tersebut. Hewan hewan ini merupakan pembentuk kehidupan tanah tempat berpijak tanaman yang dijadikan makanan oleh hewan dan manusia. Mereka tidak dapat dipisahkan dengan tanah.

Seringkali , karena berada di bawah kaki kita, jadi luput dari perhatian padahal tanah dan biota yang ada di dalamnya merupakan fondasi dari ekosistem daratan serta menjadi penentu berdiri dan runtuhnya suatu bangsa dan peradaban yang dibangunnya. Di balik pepohonan yang rimbun untuk dijadikan bahan peneduh serta rumput untuk penggembalaan ternak dan tanaman pangan yang diambil biji dan buahnya, fondasinya adalah sama yaitu tanah kaya materi organik dan biota.

Anggapan bahwa tanah dapat berfungsi dengan menurunkan populasi biota tanah sehingga penyuburan dilakukan dengan pupuk kimia adalah keliru. Pupuk kimia tidak membuat tanah gembur dan kesuburannya bersifat sementara. Efek samping sering timbul pada sumber kehidupan selain tanah seperti air dimana itu tercemar hinga menimbulkan ledakan ganggang yang mematikan satwa aquatik. Sudah saatnya menghargai kerja organisme tanah.

Biota biota dalam tanahlah yang menggemburkan sehingga udara dapat masuk ke lapisan bawah tanah menghidupkan bakteri bakteri aerobic yang aktif pada tanah tersebut. Ini menjadi indikator kualitas suatu tanah. Keragaman cacing tanah dan biota tanah yang tinggi di suatu lahan menandakan areal itu memiliki fondasi yang sehat. Tanah merupakan sistem yang hidup, dengan miliaran organisme anah menyusun jaring-jaring makanan tanah untuk menciptakan dan merawat dan memperbaharui kesuburan tanah. Semua produksi pangan terletak pada jaringan ini. Kesehatan tanah amat penting bagi kesejahteraan manusia.

Cacing tanah beserta biota lainnya yang hanya dapat dilihat dengan alat bantu memberikan materi organic yang membuat tanah itu lengket. Tanah yang kaya dengan material organik merupakan strategi terbaik untuk adaptasi perubahan iklim dan konservasi sumber daya air. Air sangat vital untuk tanah yang hidup dan pertanian organic meletarikan air dengan meningkatkan daya tampung air di tanah melalui daur ulang materi organik. Tanah menjadi seperti spons yang menyerap lebih banyak air sehingga mengurangi penggunaan air dan berkontribusi terhadap ketahanan dari perubahan iklim.

Tanah terdegradasi dan mati, tanah tanpa materi organic, tanah tanpa keragaman organisme dan tanah tanpa kapasitas tampung air tidak menciptakan keamanan pangan. Tanah yang penuh dengan kehidupan yang sehat dalam bentuk mikroflora yang melimpah akan menciptakan tanaman yang sehat dan dikonsumsi oleh hewan dan manusia akan menganugerahkan kesehatan pada hewan dan manusia. Tapi di dalam tanah tandus; yang mana miskin mikroba, fungus dan mahluk hidup lain akan mewarisi kekurangan pada tanaman; dan tanaman tersebut pada gilirannya akan menurunkan bentuk bentuk kekurangan nutrisi kepada manusia dan hewan. Ketika tanah menjadi tandus muncul beragai masalah seperti banjir dan kekeringan karena tidak berfungsi sebagai penahan dan penyedia air. Yang paling buruk adalah kelaparan yang menghancurkan suatu masyarakat

Di tahun 1997, analisa yang dilakukan di Denmark pada satu meter kubik tanah menemukan ribuan cacing tanah, limah puluh ribu serangga dan dua belas juta roundworms. Satu gram tanah mengandung tiga puluh ribu protozoa, limah puluh ribu alga, dan empat ratus ribu jamur serta miliaran backteria. Adalah luar biasa keragaman hayati ini yang menjaga dan merawar kesuburan tanah sehingga membuat organisme tanah tumbuh dan berkembang. Di tanah yang tidak tercemar, materi organik diurai oleh organisme tanah untuk membentuk humus.

Humus adalah materi organic yang dicerna oleh organisme tanah dan dibuat menjadi tanah hidup. Satu ciri penting humus adalah fungsinya sebagai spons dan mampu menampung 90 % massa nya di air. Tanah yang miskin humus lebih rentan terhadap kekeringan, kemiskinan unsur hara dan erosi. Tanah yang kaya humus adalah kaya dengan keragaman fungi seperti mycorrhizae, yang tidak dapat eksis tanpa humus. Mycorrizhae menciptakan relasi simbiotik dengan tanaman dengan masuk ke akar dan memindahkan nurien dan kelembapan untuk tanaman. Di dalam siklus yang saling tergantung; fungi tersebut juga berkontribusi pada pembudidayaan humus dan mengikat tanah.

Tanah yang hidup melimpah dengan bakteri yang bermanfaat. Satu sendok the tanah terdapat antara seratus juta hingga satu miliar bakteri yang diterjemahkan menjadi 1 metrik ton tiap 0.4 hektar. Bakteri mengurai dan menghentikan nutria yang tersimpan di selnya mencegah hilangnya nutrient dari tanah.  Mereka memproduksi zat yang mengikat partikel tanah sehinga meningkatkan daya tampung air pada tanah.

Dalam ketiadaan mikroorganisme tanah, tanah tidak terikat melainkan menjadi debu dan tertiup angin dan tercucui oleh air. Tanah hidup juga mempunyai nitrogen fixing bacteria yang menciptakan hubungan simbiotik dengan akar tanaman dan memberikan tanaman nitrogen dan mendapat karbon.Ini berarti membantu penyerapan karbondioksida di udara dan disimpan di dalam tanah. Tanah yang mati berupa gurun pasir, bebatuan tandus atau dilapisi beton dan aspal tidak dapat menjalankan peran ini.

Peran Cacing Tanah

Cacing tanah esensial untuk tanah hidup dan kesuburan tanah. Cacing tanah jauh lebih rumit dan canggih daripada pabrik pupuk buatan termahal karena mereka tidak hanya menyediakan kesuburan tanah tapi juga meningkatkan kapasitas tampung air dan volume udara di dalam tanah yang amat penting bagi tanah hidup. Cacing tanah menggali di tanah untuk membuat terowongan kecil yang mana udara dan air dapat berpindah.

Cacing tanah meningkatkan volume udara tanah hingga 30 % dan kapasitas tampung air hingga 20%. Ini membuat tanah lebih tahan kekeringan. Tanah dengan cacing tanah juga menyerap 10 kali lebih cepat air daripada tanpa cacing tanah yang membuat tanah bertahan dari banjir. Pada satu meter persegi tanah organik, terdapat tiga puluh hingga tiga ratus cacing tanah. Antara sepuluh ribu dan seratus ribu alga hijau dan alga biru hidup dalam satu gram tanah. Semakin banyak dan beragaman keberadaan organisme tanah, semakin sehan tanah tersebut ; lebih subur , menyimpan air, dan lebih rendah tingkat erosinya.

Cacing tanah membentuk apa yang dicerna ke tanah.- dapat mencapai 36 metrik ton per acre tiap tahun, mengandung tiga kali lebih banyak nitrogen yang dapat dipindahkan, tujuh kali lebih banyak phosphor, tiga kali lebih banyak magnesium yang dapat dipindahkan, sebelas kali lebih banyak garam abu (potash) dan satu setengah kali lebih banyak kalsium daripada tanah yang diberi pupuk buatan.

Mendukung kesehatan tanah adalah cara paling efektif untuk mengurangi karbon dioksida di udara. Sistem yang intensif keragaman hayati – yang efeknya intensif fotosintesis – mendorong karbon dioksida terserap pada tanaman dan menuju ke tanah. Tanah, bukan minyak yang menentukan masa depan manusia.

Sumber:

  1. Shiva, Vandana.2016. Who Really Feed the World ? The Failures of Agribusiness and the Promise of Agroecology. Berkley , California. North Atlantic Books. Chapter 2: Living Soils Feed the World not Chemical Fertilizer
  2. Got worms? Why healthy soil matters by Margaret Reeves http://www.panna.org/blog/got-worms-why-healthy-soil-matters. Diakses pada tanggal 11 Januari 2021.
Previous Post

Awal Tahun, 338 Cakep Lontar Diidentifikasi Penyuluh Bahasa Bali Gianyar

Next Post

“Mulat Sarira” || Introspeksi Diri di Hari Sivaratri

Doni Sugiarto Wijaya

Doni Sugiarto Wijaya

Lulus Kuliah tahun 2017 dari Universitas Pendidikan Nasional jurusan ekonomi manajemen dengan IPK 3,54. Mendapat penghargaan Paramitha Satya Nugraha sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dengan bahasa Inggris. Sejak tahun 2019 pertengahan bulan Oktober, Doni mulai belajar menulis di blog secara otodidak. Doni menulis untuk bersuara kepada publik mengenai isu isu lingkungan hidup, sosial dan satwa liar.

Next Post
“Mulat Sarira” || Introspeksi Diri di Hari Sivaratri

“Mulat Sarira” || Introspeksi Diri di Hari Sivaratri

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

by Emi Suy
June 18, 2025
0
Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

Di dunia yang riuh oleh teriakan, ambisi besar, dan citra-citra agung, kita sering kali lupa bahwa sesuatu yang kecil bisa...

Read more

Manusia Toksin: Menelan Fitnah Menolak Fakta

by Ahmad Sihabudin
June 18, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya. .- Gus Dur., Drama ijazah palsu yang terus...

Read more

“Manusia Tikus”, Gen Z yang Terjebak di Kolong Kasur

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 17, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

ADA satu istilah yang lagi rame di China sana, shǔ rén alias “manusia tikus”. Bagi sidang pembaca yang belum tahu,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co