24 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menarik Vaksin Covid-19 Dari Pusaran Kontroversi

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
November 26, 2020
inEsai
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

Pandemi Covid-19 terlanjur diselimuti kontroversi sejak kedatangannya. Meski hingga saat ini jumlah penduduk global yang terinfeksi telah mendekati angka 60 juta orang dan jumlah kematian mencapai 1.4 juta jiwa serta kerugian ekonomi menembus nilai 100 kuadrilium rupiah, aroma kontroversi masih menyengat.

Kali ini uap kontroversi berhembus dari perdebatan soal vaksin covid-19. Pertanyaan dan dugaan kritisnya adalah, mungkinkah vaksin tersedia dalam waktu kurang dari setahun? Akankah itu efektif dan aman? Jangan-jangan ada pihak yang telah merancang wabah virus ini sejak awal untuk kemudian meraup keuntungan besar dari bisnis vaksinnya, sebuah skenario yang terlalu mudah untuk dimaklumi.

Siapa saja yang beruntung akan divaksin dan siapa saja yang akan “dikorbankan” sebagai kelinci percobaan? Sepertinya, rumah sakit lagi-lagi  akan dapat kesempatan bermain bisnis, ya bisnis vaksin yang merugikan rakyat setelah beberapa waktu lalu “berbisnis” tes rapid.  Kontroversi memang telah menarik minat setiap orang seakan pesona kopi hangat yang baru dituang didampingi sepiring pisang goreng lezat, namun sebaliknya, kontroversi dapat menyandera kalangan sains dan otoritas menjadi sulit untuk bergerak lebih cepat. 

            Namun demikian, sains memiliki modal yang sangat mendasar saat mengemukakan  gagasannya, yaitu bukti ilmiah. Testimoni saja atau bahkan data empirik belum cukup kuat menopang sebuah gagasan/pendapat ilmiah. Ia harus didukung oleh bukti ilmiah yang telah dihasilkan oleh serangkaian riset sesuai kaidah-kaidah baku universal. Ia bersedia diuji dalam forum-forum ilmiah independen di mana saja. Seperti isu terkait vaksin Covid-19 ini misalnya.

Dua perusahaan farmasi kawakan, Pfizer dan Moderna yang berkedudukan di USA telah melaporkan dokumen riset mereka telah selesai tahap 3 dengan bukti efektifitas lebih dari 90% dan tingkat keamanan yang sangat baik. Tahap 3 sebuah uji klinis melibatkan jumlah sampel yang sangat besar, kedua perusahaan ini melibatkan  setidaknya 44 ribu dan 30 ribu orang relawan.

Sementara vaksin Cinovac, produksi China yang akan digunakan di Indonesia bekerja sama dengan perusahaan farmasi pemerintah PT Biofarma Indonesia diujikan pada sekitar 1.400 orang relawan. Jika uji klinis tahap 3 telah selesai, barulah badan POM dapat mengeluarkan izin kedaruratan penggunaan vaksin ini untuk masyarakat luas.

            Bagaimana mungkin hanya dalam setahun vaksin Covid-19 bisa diciptakan? Pengalaman di bidang medis, paling cepat vaksin dihasilkan 3 tahun setelah wabah merebak. Durasi waktu tersebut dinilai cukup ideal bagi ilmuwan untuk melakukan pemetaan gen kuman secara lengkap, merancang komponen antigenik yang paling sesuai serta uji klinis yang memadai.

Namun, kita selalu diingatkan, tak pernah ada yang absolut dalam dunia sains. Saat pandemi kian meraja lela dan korban semakin banyak, apa pun akan diupayakan oler para ahli. Maka, kembali pada konsep dasar kalangan ilmiah, penemuan mereka mesti didukung oleh hasil uji klinis yang valid. Pada titik ini, pertimbangan bisnis maupun politik dipastikan tidak bisa turut campur.

Adakah kemungkinan model vaksin ini telah dirancang jauh-jauh hari sebelum wabah “diledakkan” sebagai sebuah konspirasi? Selalu ada kemungkinan dalam kehidupan di dunia yang fana ini. Namun jika kita lihat saat ini provider vaksin adalah perusahaan-perusahaan farmasi yang memang profesional bergerak di bidangnya sedari dulu, dugaan konspirasi menjadi tak cukup kuat.

Dugaan mengorbankan masyarakat sebagai kelinci percobaan dalam uji klinis vaksin ini juga sebetulnya hanya merupakan sebuah kecemasan dan prasangka. Siapapun yang turut serta menjadi sampel dalam penelitian tersebut memang disebut sebagai relawan karena mereka memang tak pernah dipaksa untuk ikut.

Sebelum menyatakan kesediannya, kandidat relawan harus membaca informed concent dengan seksama terlebih dahulu dan jika setuju barulah diikutkan dalam uji klinis. Bahkan saat relawan ingin berhenti di tengah jalan sebelum penelitian berakhir pun ada haknya. Bersama relawan lain yang keluar karena berbagai alasan sebelum riset kelar dimasukkan ke dalam kelompok drop out. Siapapun boleh menjadi relawan, apakah masyarakat biasa, pejabat, seorang dokter, pelajar, laki-laki, perempuan dan seterusnya. Sebelum menjalani perlakuan medis sebagai sebuah uji coba, semua relawan harus diperiksa terlebih dahulu kesehatan mereka, untuk kemudian dapat direkrut menjadi sampel penelitian. Jadi ketentuan prinsip dari siapapun yang akan menjadi relawan penelitian adalah setuju dan layak.

Lalu siapa sajakah yang akan divaksin? Wabah ini berakhir jika telah terjadi herd immunity atau kekebalan bersama. Tak harus seluruh populasi yang harus kebal untuk itu. Sedikitnya 60-70% yang telah kebal, maka dapat terbentuk kekebalan bersama yang memagari seluruh populasi dan wabah akan berakhir. Kekebalan ini dapat terjadi secara alami yang tentu saja sangat berisiko karena harus banyak orang yang terinfeksi dengan risiko mengalami sakit berat dan kematian. Itulah kemudian vaksinasi menjadi solusi lebih baik dengan menciptakan kekebalan komunitas buatan.

Semakin banyak yang divaksin tentu semakin baik, namun ketersediaan vaksin tentu tidak dapat mengikuti dalam sekejap, oleh karena itu harus diterapkan prioritas bagi populasi yang lebih rentan dan berisiko tertular. Pemerintah merencanakan vaksinasi untuk 100 juta penduduk. Maka karena untuk satu orang perlu dua dosis yang diberikan dalam interval 3-4 minggu, maka harus disiapkan vaksin sebanyak 200 juta dosis. Tentu ini bukan jumlah yang kecil. Maka panduan vaksinasi nasional tentu sudah dirancang dengan memberi prioritas vaksinasi untuk kelompok lebih berisiko seperti nakes, TNI/Polri, kelompok lansia, anak-anak dan seterusnya.

Hal yang sangat penting perlu diperhatikan pemerintah dengan penuh kehati-hatian adalah, saat mana menentukan harga jika vaksin tersebut dijual untuk kebutuhan mandiri atau bagi mereka yang tidak memiliki jaminan kesehatan karena mampu secara ekonomi. Ada baiknya, pemerintah satu persepsi dengan rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan lain dalam menentukan biaya pelayanan vaksin tersebut. 

Harus dipahami, tentu saja ada perbedaan antara harga vaksin saja dari produsen dengan biaya pelayanan vaksin di sebuah tempat yang lebih terpencil misalnya. Maka dengan memahami segala aspek yang telah dikemukakan di atas, vaksin diharapkan kelak betul-betul mewujudkan kekebalan bersama untuk menghentikan wabah, bukannya justru kegaduhan baru.

Previous Post

Dari Anjing Hingga Babi, Babi, Babi

Next Post

FLUID: Sebuah Pameran Kolektif yang Mencairkan Pandemi

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
FLUID: Sebuah Pameran Kolektif yang Mencairkan Pandemi

FLUID: Sebuah Pameran Kolektif yang Mencairkan Pandemi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

by Stebby Julionatan
May 23, 2025
0
Sujiwo Tejo, Kim Nam Joon, dan Najwa Shihab: Siapa yang Didengar, Siapa yang Ditiru?

DALAM dunia pendidikan, kemampuan berbicara bukan hanya tentang menyampaikan kata-kata, melainkan juga menyangkut kepercayaan diri, daya pikir kritis, dan keterampilan...

Read more

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja
Panggung

“ASMARALOKA”, Album Launch Showcase Arkana di Berutz Bar and Resto, Singaraja

SIANG, Jumat, 23 Mei 2025, di Berutz Bar and Resto, Singaraja. Ada suara drum sedang dicoba untuk pentas pada malam...

by Sonhaji Abdullah
May 23, 2025
Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno
Panggung

Pesta Kesenian Bali 2025 Memberi Tempat Bagi Seni Budaya Desa-desa Kuno

JIKA saja dicermati secara detail, Pesta Kesenian Bali (PKB) bukan hanya festival seni yang sama setiap tahunnya. Pesta seni ini...

by Nyoman Budarsana
May 22, 2025
Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia
Tualang

Membaca Taiwan, Merenungi Indonesia

PERTENGAHAN April 2025 lalu untuk pertama kalinya saya mendarat di Formosa, nama lain dari Taiwan. Selasa (15/04/25), Bandara Taoyuan menyambut...

by Arif Wibowo
May 22, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co